Mohon tunggu...
Riyan Singgih Nasution
Riyan Singgih Nasution Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A full time Corporate Public Relations Consultant at Leo Burnett Indonesia and part time Contributing Editor at Liputan6.com who has a true vision and perspective of life for Fashion, Beauty, & Lifestyle. I see world through words. http://lampiranfakta.wordpress.com | Critical and Logical Thinker | Social and Fashion Enthusiast. Desirable yet hard to describe.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Competition of Love?

24 April 2017   16:32 Diperbarui: 25 April 2017   02:00 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Permulaan kisah akan penyelusuran cinta Ben yang dikaitkan dengan rasi bintang dimulai dari obrolan santainya dengan Wulandari. Cewek berzodiak Taurus yang sangat kental akan karakteristik dan sifat berdasarkan zodiaknya itu— bisa dibilang —adalah teman baru nya Ben, jika berbicara perihal durasi akan periode pertemanan mereka, terhitung hanya baru satu tahun lamanya mereka menjalin hubungan pertemanan, namun terlihat bak tiga tahun berteman. Dan, seperti itulah jika Libra dan Taurus bertemu, mereka akan saling menghargai hal apapun, terutama hubungan pertemanan, terimplementasi dari proses pertemanan yang dijalin, walaupun baru terhitung sebentar, namun kecocokan mulai terlihat dari bagaimana mereka saling mengisi kekurangan dan kelebihan masing-masing. 

Taurus adalah salah satu dari 11 zodiak lainnya yang memiliki karakteristik dan sifat unik, selain menjadi zodiak dengan predikat tertinggi perihal kesetiaan dan keras kepala, mereka adalah sosok pribadi yang tepat untuk menjadi tempat curahan hati, sementara Libra, adalah sosok pribadi yang berkarakter lemah dan sensitif, akan selalu mengapresiasi kebaikan melalui tindakannya yang selalu nurut dengan siapapun, in this case, dengan Taurus. Namun, sifat cuek dan “bodo amat” akan hal-hal— yang menurut mereka —tidak penting dapat dengan mudah dihiraukan. Dan, ditutupi dengan keramahan mereka yang bersifat palsu, demi terjalinnya hubungan yang baik dengan siapaun, hanya khusus untuk orang-orang yang tidak begitu berarti bagi mereka, well deep down, Taurus adalah orang-orang yang berkarakter tulus, apalagi soal kasih dan cinta.

Tidak kalah dengan Taurus, Leo yang dominan, terlihat dari penampakan Singa sebagai simbol anjungannya juga memiliki hati yang tulus untuk hal yang berkaitan dengan pertemanan, bahkan percintaan, namun akan selalu dikelilingi dengan gengsi mereka yang di luar batas wajar. Leo yang diam, bukan berarti diam, mereka mengamati dan bertindak dengan empati untuk setiap hal yang menurut mereka berarti, terlihat dari bagaimana Margie menanggapi Ben yang sedang memiliki masalah percintaannya. Berbeda dengan Gemini, karakter nya yang sangat cuek dan acuh membuat relasi akan hubungan pertemanan yang terjalin terlibat akan emosi tanpa perhatian yang tulus, mereka cenederung lebih memikirkan dirinya sendiri dibandingkan orang lain, serupa dengan Libra, that’s why mereka sangat cocok dalam hal pertemanan atau bahkan percintaan. Sifat Gemini yang dominan, akan acuh terhadap masalah yang menurut nya tidak terlalu penting untuk diusut dirinya, apalagi didapat dari orang yang tidak andil banyak di kehidupannya, namun di lain sisi, jika dapat dengan cermat dan pintar merebut dan meluluhkan hati seorang Gemini, maka kekhawatiran akan sifat cuek pun hilang, mereka yang tulus akan setiap lisan yang diucap— bergantung pada mood yang sedang dimilikinya —dapat mempererat hubungan yang terjalin, walau terkadang, karena sifat cueknya yang lebih dari kadar normal, mereka tidak menjadi salah satu kandidat dari sekian banyak nya zodiak yang mendapat predikat sebagai pendengar dan pemberi saran yang baik, untuk orang lain.

**

Keesokan harinya, di siang hari itu, Ben bangun dengan perasaan gembira menyambut kedatangan Kifani ke Jakarta. Dua bulan lamanya mereka menjalin hubungan yang mengarah ke satu titik yang berubah secara signifikan, jika dibandingkan saat pertama kali mereka berkenalan. Perasaan gembira tidak hanya disebabkan oleh Kifani yang segera datang menghampirinya, melainkan karena pernyataan sakral yang dilontarkan oleh Kifani saat mereka bercengkrama melalui facetime seperti biasa.

“Ben, lo gimana sih sama gue?” Tanya Kifani gugup seraya fokus pada jawaban yang ditunggunya.

“Hah? Gimana maksunya sih Fan?”

“Iya.. lo gimana ke gue udah selama ini?”

Ben yang tidak cakap dalam mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan serta pikirannya, hanya gugup menyeringai tanpa jawaban pasti, “Ya.. gitu Fan” Jawabnya singkat.

“Ya gitu tuh gimana?”

“Gue ga perlu ucap pun kayaknya lo juga udah bisa ngerti dari perialaku gue selama ini ke lo” Jawab Ben dengan malu seraya merasakan gejolak cinta dalam perut dan hatinya. “Sekarang gini deh, lo gimana ke gue?”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun