Presiden baru berkunjung ke Tanah Karo.
Itu terlambat "Bung Presiden".
Ke mana saja Bung baru akan mengunjungi kami sekarang.
Kami sudah mati kelaparan dan pesakitan.
Ke mana saja anda Bung?
Tak bisakah kemarin itu Bung menunda dulu meluncurkan Buku dan bepergian ke Bali.
Tak bisakah kemarin itu Bung urungkan dahulu untuk mengurusi urusan pribadi dan letakkan urusan masyarakat umum di atas kepentingan pribadi.
Bung, kenapa baru sekarang berencana akan kemari. Meski belum terlambat kenapa baru sekarang Bung?
Bung, Bung harus sadar. Bung itu Presiden Kami. Bung itu harapan kami.
Tetapi terlebih dari salah satu hal kami tetap berterima kasih Bung mau mendatangi kami ke Tanah Karo ini.
Gunung Sinabung nan menjulang tinggi itu sudah lama meletus. Ini musibah bencana alam membahayakan bagi kami Bung.
Kami harap Bung tak hanya datang saja ke sini tetapi Bung juga mau merancang bersama kami nasib kami ke depan. Ke depan ladang dan tempat tinggal kami tak ada lagi, mereka hancur diterjang Gunung Sinabung.
"Mari Bung, bersama kita bisa." Bukankah, Bung juga pernah berkampanye dengan semboyan seperti ini?
Berarti kita juga bisa hari ini untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan baru yang lahir dari Bencana Gunung Sinabung ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H