Senandung rindu di bait-bait kata.
Tintanya bernoda bahagia dan bahkan lara
Mencoba menyampaikan pesan tersirat
Di antara jarak spasi yang menjadikanya
kalimat.
Kau mendikte pena agar terlahir cerita
Menjadikan kertas usang penuh warna
Silahkan kembali memberi coretan
Atau jejak kotor tak beraturan.
Kini selembar kertas itu berakhir kisah
Bahkan romansa yang tak pernah kau baca
Bahkan juga berisi duka-duka berserahÂ
Pada aku yang jatuh, tanpa cinta...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H