Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan atau bisnis untuk memperoleh satu atau lebih keuntungan dari operasinya. Profitabilitas dapat diukur dengan rasio laba operasi, rasio laba bersih terhadap aset, atau rasio laba bersih/ekuitas. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik pula profitabilitas perusahaan tersebut.
Ini merupakan faktor penting dalam menentukan apakah suatu bisnis berkelanjutan atau tidak. Jika sebuah perusahaan tidak menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya operasional dan modal jangka panjang, maka perusahaan tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu penting bagi manajemen untuk terus memantau dan. meningkatkan profitabilitas perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah harga jual, biaya produksi, overhead, volume penjualan dan efisiensi operasional. Untuk meningkatkan laba, perusahaan dapat menerapkan strategi seperti menaikkan harga jual, menurunkan biaya produksi dan overhead, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan volume penjualan. Namun untuk mencapai profitabilitas, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko dan konsekuensi jangka panjang dari operasinya. Bergantung pada situasi dan kebutuhan bisnis, perusahaan harus membuat strategi yang tepat untuk meningkatkan indikator profitabilitas. Dengan meningkatkan laba, perusahaan dapat tetap memperoleh keuntungan dan memenuhi kewajiban keuangan yang ada. Indikator keuangan yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan kesulitan keuangan suatu perusahaan. Indikator keuangan ini digunakan untuk memprediksi kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan harus memantau indikator keuangannya secara rutin untuk menghindari kesulitan keuangan dan menjaga profitabilitas bisnis Indikator tersebut antara lainÂ
a) Indikator likuiditas: Indikator likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Rasio kas yang rendah mungkin menunjukkan bahwa suatu perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangannya sehari-hari.Â
b) Rasio komposisi aset: Rasio komposisi aset mengukur proporsi aset jangka panjang dan jangka pendek dalam komposisi aset perusahaan. Ukuran struktur aset yang buruk mungkin menunjukkan bahwa perusahaan sedang berjuang untuk mengelola asetnya.Â
c) Rasio Kebijakan Dividen: Rasio Kebijakan dividen mengukur persentase keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Kebijakan dividen yang tinggi mungkin mengindikasikan bahwa perusahaan sedang berjuang untuk mendapatkan keuntungan.