organisasi mahasisiwa memiliki peran yang sangat penting dalam pengembanganÂ
karakter kepemimpinan mahasiswa(Fatmala et al., 2022). tetapi sekarang banyakÂ
mahasiswa yang menganggap remeh hal tersebut. Mereka menganggap bahwaÂ
organisasi mahasiswa itu sebagai sarana untuk nonkrong dengan teman atupunÂ
hanya untuk dianggap sebagai fasilitas untuk mendapatkan pengakuan olehÂ
teman-temannya.Â
Berdasarkan survey ditemukan bahwa kebanyakan mahasiswa ikut organisasiÂ
sebatas karena ikut teman ataupun mengikuti trend alias fomo. Hal iniÂ
mengkhawatirkan mengingat fungsi mahasiswa sebagai penerus mandatÂ
kepemimipinan di negeri ini. Bagaimana bisa seorang penerus kepemimpinanÂ
yang diharapkan untuk membawa bangsa ini era kejayaannya ternyata takÂ
memiliki skill kepemimpinan yang baik.Â
Karena inilah saya sebagai seorang rekan mahasiswa menyarankan kepada temanteman mahasiswa kalau ingin mengikuti organisasi untuk menata niat terlebihÂ
dahulu. Niatkan dihati bahwa saya mengikuti organisasi kemahasiswaan tak lainÂ
dan tak bukan untuk mengasah skill kepemimpinan dan untuk menambah relasiÂ
agar saat kita terjun kedunia kerja kita tidak terlalu terkejut ataupun kesulitan.Â
Setelah membahas pentingnya organisasi. Kita harus mengetahui cara untukÂ
memilih organisasi yang sesuai dengan kita. Agar kita tak masuk organisasi yangÂ
menyimpang seperti berpaham komunis,rasis,atau menghina agama. Pertama kitaÂ
harus mengetahui visi dan misi orgnisasi tersebut, kemudian telusuri rekam jejakÂ
organisasi tersebut. Jikalau udah cocok kita bisa masuk organisasi tersebut sebagaiÂ
anggota sementara. Jika saat masuk organisasi kamu menemukan sesuatu yangÂ
mencurigakan jangan ragu untuk keluar bahkan kamu bias melaporkan organisasiÂ
tersebut kepihak berwajib.Â
Hubungan antara mahasisiwa dan organisasi sangat erat. Hal ini bisa kita buktikanÂ
dengan berkaca pada peristiwa kerusuhan mei 1998. Kerusuhan yang terjadi pada masa akhir rezim orde baru. Latar belakang terjadinya peristiwa berdarah tersebut
karena adanya ketidakadilan yang sangat antara rakyat pusat dan pinggiran. Hal
ini terjadi karena gaya pemerintahan orde baru yang cenderung sentralisme.
Apalagi diperparah dengan terjadinya stock market crash ditahun tersebut semakin
memperkeruh keadaan. Hal ini mencapai puncaknya pada saat peristiwa trisakti
dimana empat orang mahasiswa ditembak mati pada kerusuhan tersebut. Hal ini
menyulut amarah masyarakat khususnya mahasiswa. Hingga akhirnya peristiwa
tersebut meletus. Mahasiswa dari berbagai daerah dan organisasi datang untuk
menagih hak mereka. Mereka mengesampingkan perbedaan mereka. Mereka rela
turun kejalan mempertaruhkan nyawa dengan niatan agar negeri mereka bebas
dari dusta,korupsi dan nepotisme. Hingga akhirnya perjuangan mereka
membuahkan hasil yakni dengan lengsernya soeharto dari kursi kepemimpinan.
Peristiwa ini diakhiri dengan pembacaan sumpah mahasiswa yang berbunyi "kami
mahasiswa bersumpah, Bertanah air satu, Tanah air tanpa penindasan." "kami
mahasiswa bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan."
"kami mahasiswa bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan."
Akhirnya mereka pun pulang dengan perasaan puas karena perjuangan mereka
yang telah menelan keringat dan darah membuahkan hasil.
Karena itu teman-teman mahasiswa. Betapa pentingnya organisasi dan
hubungannya dengan mahasiswa. Karena itu saran saya untuk rekan-rekan
mahasiswa sekarang berorganisasilah dengan organisasi yang baik dan mampu
menampung dan mengasah bakat dan minat teman-teman mahasiswa agar nanti
bisa dan mampu untuk memimpin dan mengarahkan bangsa ini untuk menjadi
bangsa yang lebih baik, bermartabat dan menggapai era kejayaannya.
Sekian dari opini saya atas perhatiannya terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmala, E., Ikmal, H., & Wahyudi, W. E. (2022). Urgensi Organisasi Pelajar
dalam Pengembangan Karakter Kepemimpinan Perspektif Teori Gibson di
SMK Al-Futuh Tikung Lamongan. At- Ta'lim: Jurnal Pendidikan, 8(2),
130--142. https://doi.org/10.55210/attalim.v8i2.826
Pertiwi, A. D., Septian, R. N., Ashifa, R., & Prihantini, P. (2021). Peran
Organisasi Kemahasiswaan dalam Membangun Karakter: Urgensi Organisasi
Kemahasiswaan pada Generasi Digital. Aulad: Journal on Early Childhood,
4(3), 107--115. https://doi.org/10.31004/aulad.v4i3.202