Mohon tunggu...
riyanerisandi
riyanerisandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

selalu ceria dan suka jahil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Sultan Malik Al-Shaleh

9 Desember 2024   01:40 Diperbarui: 9 Desember 2024   02:03 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu Peninggalan Sejarah Samudera Pasai 

Samudera Pasai. Ia memerintah mulai tahun 1267. Sultan Malikussaleh satu-satunya raja yang bisa membaca Al-quran pada abad 13 dahulu. Maka, beliau mulanya bernama Meurah Silu akhirnya bergelar Malikkussaleh yang artinya Malik yang saleh. Ia adalah keturunan dari Sukee Imeum Peuet. Sukee Imeum Peuet adalah sebutan untuk keturunan empat maharaja/meurah bersaudara yang berasal dari Mon Khmer (Champa) yang merupakan pendiri pertama kerajaan-kerajaan di Aceh pra-Islam, diantaranya Maharaja Syahir Po-He-La yang mendirikan Kerajaan Peureulak di Aceh Timur, Syahir Tanwi yang mendirikan Kerajaan Jeumpa di Bireuen, Syahir Poli (Pau-Ling) yang mendirikan Kerajaan Sama Indra di Pidie dan Syahir Nuwi yang mendirikan Kerajaan Indra Purba di Banda Aceh dan Aceh Besar. Nama Malikussaleh kini diabadikan sebagai Bandar Udara Malikus Saleh dan Universitas Malikussaleh (UNIMAL) di Kota Lhokseumawe. 

SEJARAH KEPEMIMPINAN:

Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Nazimuddin Al Kamil pada abad ke-13. Nazimuddin Al Kamil adalah seorang laksamana laut dari Mesir. Beliau diperintahkan pada tahun 1238 M untuk merebut pelabuhan kambayat di Gujarat yang tujuannya untuk dijadikan tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari timur. Nazimuddin al-Kamil juga mendirikan satu kerajaan di Pulau Sumatera bagian utara. Tujuan utamanya adalah untuk dapat menguasai hasil perdagangan rempah-rempah dan lada. Beliau mengangkat Meurah Silu sebagai Raja Pasai pertama. Setelah naik tahta Meurah Silu berganti nama dan bergelar Sultan Malik As-Saleh. Masa akhir pemerintahan Sultan Malik As-Saleh sampai beliau wafat pada tahun 696 Hijriah atau 1297 Masehi.

Berdasarkan catatan ekspedisi Marco Polo (1292) dan Ibnu Batutah (abad 13). Pada tahun 1267 telah berdiri kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh (th 1297) Raja pertama Samudra Pasai. Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang. Ibnu Battutah, musafir Islam terkenal asal Maroko, mencatat hal yang sangat berkesan bagi dirinya saat mengunjungi sebuah kerajaan di pesisir pantai timur Sumatera sekitar tahun 1345 Masehi. Setelah berlayar selama 25 hari dari Barhnakar (sekarang masuk wilayah Myanmar

SILSILAH

Samudera Pasai memiliki beberapa Sultan diantaranya adalah :

  1. Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)
  2. Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
  3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 1345)
  4. Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346)
  5. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir yang memerintah (ca. 1346-1383)
  6. Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yang memerintah (1383-1405)
  7. Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah (1405-1412)
  8. Sultan Sallah Ad-Din yang memerintah (ca.1402-?)
  9. Sultan yang kesembilan yaitu Abu Zaid Malik Az-Zahir (?-1455)
  10. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, memerintah (ca.1455-ca. 1477)
  11. Sultan Zain Al-'Abidin, memerintah (ca.1477-ca.1500)
  12. Sultan Abdullah Malik Az-Zahir, yang memerintah (ca.1501-1513)
  13. Sultan Zain Al'Abidin, yang memerintah tahun 1513-1524

Perwujudan lima pilar kemalikussalehan

1. Religius  

Sultan Malik Al-Shaleh adalah sosok yang yang religius, orang yang pernah berjasa dalam penyebaran agama islam di Nusantara bahkan Asia Tenggara dalam berdirinya suatu kerajaan islam. Kata dasar religius berasal dari bahasa latin religare yang berarti menambatkan atau mengikat. Dalam bahasa inggris disebut dengan religi dimaknai dengan agama. Nilai religius adalah nilai yang bersumber dari keyakinan ke Tuhanan yang ada pada diri seseorang.

2. Akademis

Universitas Malikussaleh memiliki komitmen selalu menghasilkan lulusan yang unggul dan menghargai nilai-nilai kearifan lokal yang bersifat multikultural. Insan unggul berkorelasi dengan spirit akademis yaitu insan yang selalu menciptakan halhal yang baru atau invensi, inovatif dan kreatif.

3. Transformatif

Membawa perubahan, dimana Samudra Pasai yang menjadi pusat tamaddun Islam di Asia Tenggara merupakan pula kerajaan pertama, yang berikhtiar mengaktualisasikan perintah Allah dalam al-Qur'an dengan mempergunakan ungkapan al-sultan al-'adil dalam mata uangnya yang terbuat dari emas yang dinamakan dirham. Agama Islam merupakan identitas bagi masyarakat 28 Aceh dan dijadikan indikator yang dapat membentuk satu kesatuan sosial dalam masyarakat. Ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat Aceh diserap dalam adat istiadat, pemerintahan, hukum, sosial dan perekonomian. Pendidikan merupakan sebuah arena untuk mewujudkan perubahan dalam kehidupan sosial.

4. Berwawasan Global

Berkaitan erat dengan aspek pengetahuan dan kompetensi literasi. Dimana Sultan Malikussaleh merupakan seorang raja yang terbuka dan berwawasan global. Proses globalisasi merupakan tolok ukur keberhasilan perekenomian suatu bangsa. Globalisasi yang dilakukan Sultan Malikussaleh dapat dilihat dari aktivitas dakwah dan perdagangan yang dilakukan dengan berbagai kerajaan baik di dalam negeri maupun internasional.

5. Cinta Damai

Masyarakat Aceh sejak masa-masa kerajaan Islam sudah dikenal dengan masyarakat yang agamis, fanatik dan kental dengan nilai-nilai syari'at Islam yang cinta damai. Kedamaian dan keadilan merupakan cita-cita luhur masyarakat Aceh, cita-cita itu telah terpatri dalam sanubari setiap individu di Aceh. Setelah konflik yang cukup lama mendera masyarakat Aceh, keadaan telah membawa masyarakat terseret kepada keganasan, kegalakan, disisi lain juga masyarakat berada dalam keadaan ketakutan dan kecemasan. Dalam hal ini kita mengetahui bahwa cinta damai selaras dengan aspek sikap pada literasi. Salah satu cara Sebagai seorang mahasiswa untuk menanamkan sikap toleransi dan cinta damai ialah dengan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Senjata Tradisional
Senjata Tradisional
                     Gambar diatas adalah jejak bekas peninggalan KERAJAAN SAMUDERA PASAI,yang telah di museum kan.

 KESIMPULAN

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting  bagi manusia.Dengan demikian,manusia dapat mencapai kemajuan di 

berbagai bidang yang pada akhirnya dapat menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik.perlu diakui bahwa  tidak semua 

manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang di harapkan dan di inginkannnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun