dan
rasa yang masih ada semakin mengada-ada.
Maafkan sikapku yang tak pernah dewasa dalam menyikapi perpisahan kita.
Aku sedih saja.
Hal yang kutakutkan pada akhirnya terjadi.
Kita yang pernah berdiri bersampingan, kini berpijak pada persimpangan, bersiap mengambil arah yang berbeda.
Terjebak dalam perjalanan melupakan luka dan berakhir dengan tragedi melukakan lupa.
Kendati kita yang telah usai,
segala kenang tentangmu takkan habis dimakan usia.
Karena pada akhirnya nanti, kau yang akan kuceritakan pada rintik hujan di ujung jalan.
Kau yang akan kuderitakan di setiap detik yang disantap sang waktu.