Pisah kita menuju temu tatkala sore membakar kulit.
Di ujung peron lima, aku tenggelam dalam danau manusia. Tak terlalu ramai memang untuk disebut lautan manusia.
Banyak pertemuan yang telah disaksikan oleh stasiun ini. Pertemuan kita salah satunya.
Kereta tujuan Jakarta tiba. Dari balik pintu kereta komuter, kau muncul dengan sedikit tergopoh.
"Hampir saja telat," katamu.
"Yuk," sambutku.
Kota Tua dan Museum Bank Mandiri menjadi destinasi yang telah kita janjikan untuk kunjungi sejak lama. Sebuah sudut kota yang umum sekali dijadikan tempat menghabiskan akhir pekan oleh keluarga, pasangan, bahkan mereka yang sudah seperti pasangan.
Jujur saja, tidak ada yang istimewa dari Kota Tua sore itu.
Kalaupun ada, maka satu-satunya yang istimewa adalah kau.
Ibarat Hukum Newton, aksi-reaksi :