Belajar ke kos dan ke kampus seperti itu lah kegiatan yang saya lakukan setiap hari, masuk ke kampus sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan habis masuk kuliah yah ke kos tidak melakukan apa pun, sesampainya di kos yah belajar lalu tidur kembali sore mandi lalu makan, belajar dan tidur lagi dan esoknya seperti itu.
Memang tak dapat di pungkiri kalau saya termasuk salah satu siswa yang cumlaude, saya lulus 3,5 tahun dengan ipk 4.0. Selama saya kuliah saya tak pernah mengikuti kegiatan seperti yang di lakukan Beberap rekan satu kelas dan satu kos saya, yang setiap hari mereka terlihat sibuk bahkan dapat di katakan lebih sibuk dari seorang presiden.
Teman-teman yang satu kelas dengan saya lulus 4,5 tahun dengan ipk yang pas-pasan yaitu sekitar 2,75 namun setelah wisuda mereka bekerja walau di tinjau dari gajinya yang masih di bilang pas-pasan. Saya yang sudah tamat duluan saya belum kerja kenapa?, setelah saya sadari banyak perbedaan diantara kami. Ketika saya masuk dalam dunia perkuliahan saya memfokuskan diri ke kuliah agar cepat tamat, jarang bersosial dan kekurang dalam pengalaman, nanum teman-teman saya berbeda mereka memfokuskan diri untuk masa depanya bagi mereka kuliah hanya sebagai batu loncatan untuk menjadi sukses mereka sering bersosial, melakukan kegiatan dan mengikuti kegiatan sehingga mereka banyak mendapat pengalam begitu lah perbedaan di antara kami ketika mereka melakukan bernagai macam kegiatan saya melakukan kegiatan yang membosankan.
Kesalahan terbesar saya adalah setelah habis kuliah saya hanya di kos, belajar, makan dan tidur kadang kala jika tak ada masuk kuliah saya biasanya membersihkan kos dan menonton filim kesukaan saya dapat di katakan tak melakukan apa-apa, tak seperti kawan-kawan saya yang lain beberapa kali saya ikuti mereka dan saya perhatikan setelah pulang kuliah mereka pergi diskusi (yang entah apa di bahas) kemudia mereka ada mengajar les gratis, walau tak di gaji setidaknya mereka telah melakukan hal yang bermanfaat untuknya dan untuk lingkunganya serta menambah pengalaman nya dalam mengajar itu hanya sebahagian yang mereka lakukan. Jujur saja aku tak sanggup seperti mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H