Mohon tunggu...
Riyanda Helmaliya Putri
Riyanda Helmaliya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga prodi Kesehatan Masyarakat FIKKIA

Hobi saya adalah membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seni Mendengar: Kunci Komunikasi yang Hangat dengan Lansia dalam Pelayanan Kesehatan di Klinik

24 Desember 2024   14:43 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenaga kesehatan perlu menyesuaikan cara berkomunikasi dengan mempertimbangkan keterbatasan fisik, seperti gangguan pendengaran atau penglihatan. Untuk pasien dengan gangguan pendengaran, tenaga kesehatan dapat berbicara lebih lambat, lebih keras (tanpa berteriak), atau menggunakan alat bantu pendengaran jika tersedia. Jika pasien memiliki gangguan penglihatan, menjelaskan tindakan dengan detail dan menggunakan nada suara yang tenang akan membantu mereka merasa lebih nyaman. Upaya ini mencerminkan perhatian terhadap kebutuhan individu, yang memperkuat kehangatan interaksi.

6. Memberi Waktu yang Cukup

Tidak tergesa-gesa dalam mendengar keluhan pasien sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang hangat dan nyaman. Lansia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyampaikan pikiran mereka. Tenaga kesehatan sebaiknya memberikan kesempatan kepada pasien untuk berbicara tanpa menyela, sekaligus memastikan percakapan berjalan secara perlahan. Dengan memberi waktu yang cukup, pasien merasa lebih rileks, sehingga interaksi menjadi lebih produktif dan bermakna.

Pada intinya, mendengar aktif merupakan kunci utama dalam membangun hubungan yang empatik, hangat, dan nyaman antara tenaga kesehatan dan pasien lansia. Dengan memberikan perhatian penuh, menggunakan bahasa yang sederhana, menunjukkan empati secara verbal dan non-verbal, serta mengajukan pertanyaan terbuka, tenaga kesehatan dapat menciptakan komunikasi yang efektif dan bermakna. Penyesuaian terhadap keterbatasan fisik pasien, seperti gangguan pendengaran atau penglihatan, serta memberikan waktu yang cukup bagi lansia untuk menyampaikan keluhan mereka, juga menjadi bagian penting dari pendekatan ini. Strategi-strategi tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan saja, melainkan juga memperkuat rasa saling percaya dan kenyamanan pasien, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan fisik dan emosional mereka. Bahwa, seni mendengar aktif menjadi keterampilan yang esensial bagi tenaga kesehatan dalam menghadapi tantangan komunikasi dengan lansia di klinik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun