Seorang dai atau orator akan mendapatkan pujian dan apresiasi dari netizen jika mereka mematuhi adab retorika dakwah. Namun, mereka akan menerima kritikan dan hujatan jika mereka mengabaikannya. Respons negatif dari netizen di dunia digital cenderung lebih berdampak secara kualitatif maupun kuantitatif.
Menyampaikan pesan dakwah dengan efektivitas adalah penting. Namun, membuat panggung dakwah menjadi informatif, persuasif, dan menghibur juga memiliki nilai yang tidak kalah penting. Namun, yang paling esensial adalah membawa kesopanan, keramahan, dan budi pekerti dalam seluruh proses tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H