Mohon tunggu...
Sosbud

Sejarah, Doktrin dan Tokoh Paham Qadariah

2 Oktober 2018   19:54 Diperbarui: 2 Oktober 2018   20:56 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

.DOKTRIN PAHAM QADARIAH

Doktrin qodariah pada dasarnya menyatakan bahwa segala tindakan manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri, manusia dalam hal ini mempunyai wewenang untuk melakukan segala hal yang ingin dilakukannya, baik berbuat yang berdasarkan nilai positif ataupun negatif sekaligus, oleh karena itu orang yang menganut paham qodariah berhak memperoleh pahala atas kebaikan yang telah dilakukannya, dan berhak pula mendapaktakan hukuman atas tindakan negatif yang telah dilakukannya. 

Dalam hal ini, apabila oarang diberikan ganjaran baik balasan sebuah surga maupun diberikan ganjaran sebuah neraka kelak di akhrat, hal ini berdasarkan pilihan pribadi mereka, bukan berdasarkan dengan takdir tuhan.(abd rozak, ilmu kalam. 90)

Paham takdir dalam aliran qodariah ini berbeda dengan paham yang dipakai oleh bangsa arab pada umumnya ketika itu, yaitu paham takdir yang mengatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan jauh sebelum manusia tesebut lahir didunia ini. Dalam paham takdir yang dipakai oleh bangsa arab ketika itu mengatakan bahwa, perbuatan manusia hanya bertingkah laku manurut apa yang telah ditentukan. Dalam paham qodariah, takdir merupakan ketentuan allah yang diciptakan untuk semesata alam beserta seluruh isinya.(abd rozak, ilmu kalam. 90)

Manusia memiliki takdir yang tidak dapat dirubah, manusia dalam dimensi fisiknya tidak dapat berbuat banyak, keculai mereka mengikuti hukum alam, akan tetapi manusia dapat memiliki daya fikir kreatif, yang dapat membantu segala hal yang ingi dilakukannya.(abd mutolib, paham ilmu kalam. 111)

Kaum pengikut paham qadariah menyakini bahwa, allah dalam hal segala perbutanan manusia tidak lagi memiliki fiil (perbuatan), karena kudratnya telah diberikan kepada manusia dan allah hanya melihat serta memperhatikan saja apa yang sedang dilakukanj oleh manusia,jika manusia telah melakukan hal atau tindakan yang bernilai baikmaka manusia itu mendapat balasan berupa pahala sebagai imbalan. Begitu pula sebaliknya, jika manusia tersebut melakukan hal yang bernilai tudak baik maka akan mendapatkan sebuah dosa dari perbuatannya.(batartama, trilogi ahlussunah:141)

Karena itu, mausia memiliki daya untuk menetukan nasibnya sendiri, melakukan segala seseuatu yang diinginkannya.jadi surga atau neraka yang didapatkan bukannlah sebuah takdir dari tuhan, melainkan sebuah imbalan atas perbuatnnya ketika masih di dunia.( batartama, trilogi ahlussunah:142)

Namun demikian manusia tetap mempunyai takdir yang tidak dapat dirubah yangmengikuti hukum alam. Semisal, manusia tidak akan pernah bisa yang namanya memiliki sebuah sayap untuk terbang, manusia hanya dibekali sebuah daya pikir saja untuk mengembangkan sebuah kreatifitasnya.( batartama, trilogi ahlussunah:142)

TOKOH-TOKOH PAHAM QADARIAH

Qadariah merupaka sebuah aliran yang pada dasarnya percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidak diatur oleh tuhan. Para ahli teologi mengatakan bahwa paham qadariah pertama kali diajarkan oleh ma'bad al-jauhani dan ghailan ad-dimassyqy.

Ibnu nabatah dalam kitabnya mengatakan orang yang pertama kalimemunculkan aliran qadariah merupakan orang irak bernama susan yang asal mulanya orang tersebut beragama kristen yang kemudian masuk islam dan pada akhirnya orang tersebut kembali menganut agama kristen.(abd rozak, paham ilmu kalam. 111)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun