Mohon tunggu...
RIYAN AFRIANY
RIYAN AFRIANY Mohon Tunggu... Guru - GURU PKWU SMAN I DARANGDAN PURWAKARTA DAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 5 DARI KABUPATEN PURWAKARTA

Assalamualaikum........perkenalkan, saya adalah seorang Guru PKWU di SMAN I Darangdan Purwakarta dan Guru Penggerak Angkatan 5 dari Kabupaten Purwakarta, menulis merupakan hal baru untuk saya, dan saya ingin menggali potensi saya pada bidang ini melalui media kompasiana.com salah satunya.....semangaaat....

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pala dan Tangkil SMA N 1 Darangdan

18 Juni 2024   18:38 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:47 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka Dan Jabar Masagi

Sumber:  https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667

                                                                                          

 PRAKTIK BAIK

PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT 

"PALA DAN TANGKIL SMANSADA”

 

  1. Latar Belakang

SMA Negeri 1 Darangdan menyambut baik Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus, bahwa Satuan Pendidikan diberi fleksibilitas untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Selain itu, Standar Nasional Pendidikan Indonesia mengamanatkan bahwa Pendidikan haruslah merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya serta masyarakat.

Mendikbudristek telah menegaskan bahwa ada 3 dosa pendidikan yang harus kita tangani dengan serius dan penuh tanggung jawab, yaitu: kekerasan seksual, intoleransi, dan perundungan. Atas dasar itulah menjadi latar belakang penulis yang berprofesi sebagai pendidik atau Guru, memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memberikan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan  potensi anak dan menjembatani setiap kebutuhannya dengan ”kabagjaan” atau kebahagiaan melalui perencanaan yang cermat. Proses pembelajaran yang dimaksud di sini adalah proses pembelajaran yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang selaras dengan kurikulum Masagi melalui Pembelajaran berbasis Project dan Kearifan lokal Budaya Jawa Barat, yang memberi pengalaman belajar bermakna dan juga pembentukan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila melalui Desain pembelajaran berbasis aktivitas, berlandaskan nilai-nilai kearifan budaya Jawa Barat.

Pemerintah sebetulnya telah menetapkan standar isi yang dipercaya dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi lulusan yang diharapkan. Standar isi ini menjadi dasar dalam pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Cara dalam menyampaikan standar isi ini memerlukan kreatifitas dan inovasi terbaik dari kita sebagai seorang guru. Dalam standar proses sebenarnya telah dideskripsikan dengan jelas kriteria pelaksanaan pembelajaran seperti apa yang harus dikembangkan di sekolah beserta prinsip-prinsipnya. Pembelajaran berbasis project dengan siklus belajar 4 Niti, “Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti dan Niti Bakti” berpusat pada kebutuhan peserta didik yang sesuai dengan kodrat dirinya, kodrat alamnya, dan kodrat zamannya sejalan dengan filosofi Pendidikan menurut Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara. Pembelajaran berbasis project ini merupakan gerakan pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran hidup yang dapat menumbuhkan simpati, pemahaman, penerapan dan penginternalisasian nilai-nilai budaya luhur peserta didik di sekolah penulis sebagai bagian dari masyarakat Jawa Barat yang merupakan generasi muda penerus bangsa. Harmoni dan keseimbangan nilai-nilai Surti, Harti, Bukti, dan Bakti akan melahirkan manusia Masagi yang memiliki kesempurnaan perilaku dan kecakapan hidup dalam kesehariannya.

Pancaniti merupakan tahapan filosofi atikan kesundaan yaitu, niti harti, niti surti, niti bukti, niti bakti dan niti sajati. Lima tahapan atikan kesundaan ini memiliki kesamaan level kognitif dalam Taksonomi Bloom dan tujuan Pendidikan versi UNESCO. Bloom membagi level kognitif menjadi enam tingkatan yaitu mengingat, memahami, membedakan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Sedangkan Unesco menetapkan empat tujuan pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together serta kecakapan abad 21 yaitu komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreatif.

SMA Negeri I Darangdan terletak di kecamatan Darangdan, yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang memiliki beberapa keunggulan, di antaranya berupa desa wisata, hasil pertanian dan perkebunan, serta budaya sunda. Sekolah tempat penulis mengabdi ini, terletak di daerah dataran tinggi, yang asri dan banyak memiliki area persawahan, perkebunan dan pertanian. Salah satu potensi yang dimiliki dari  hasil perkebunan dan pertanian di antaranya buah pala dan Tangkil/Melinjo. Pemanfaatan Pala di daerah ini hanya diambil bagian bijinya saja, bagian dagingnya jarang diolah atau dimanfaatkan kembali. Tangkil/melinjo hanya dimanfaatkan untuk bahan pelengkap sayur saja. Pala dan Tangkil menjadi daya tarik penulis untuk ikut turut serta melestarikan kearifan lokal dan budaya yang ada di sekitar sekolah, salah satunya dengan memanfaatkan Pala dan Tangkil untuk dimodifikasi menjadi produk olahan makanan tradisional

Mata Pelajaran PKWU adalah salah satu mata pelajaran kelompok B dengan dasar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Pasal 5 ayat 1. Di mana mata pelajaran kelompok B terdiri dari beberapa jenis seperti seni budaya, pendidikan jasmani dan juga Prakarya dan Kewirausahaan. Selain itu mata pelajaran kelompok B juga merupakan kelompok pelajaran yang substansinya telah dikembangkan oleh pusat serta bisa dilengkapi dengan adanya muatan lokal yang telah dikembangkan oleh pemerintah daerah. Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki harapan dengan adanya pembelajaran PKWU yang diberikan dapat menumbuhkan sikap wirausaha dari setiap peserta didik. Prakarya yang telah diajarkan kepada peserta didik sekolah memiliki tujuan sebagai pelatihan dan pengelolaan penciptaan karya atau produksi. Sedangkan untuk kewirausahaan diharapkan mampu menumbuhkan sikap disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri serta berfikir secara realistis. Mambangun sisi ketrampilan peserta didik sekolah menengah atas tentunya sangat penting sekali. Oleh karena itu PKWU hadir sebagai media menggali potensi diri setiap peserta didik. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu dikembangkan melalui pengalaman bermakna salah satunya mengintegrasikan konten pelajaran dengan konsep Pancaniti dari Kurikulum masagi. Desain Pembelajaran ini menerapkan konsep materi tentang “Pengolahan Makanan Awetan Dari Bahan Nabati”  yang dikontekstualkan melalui praktik baik sesuai dengan potensi alam yang ada di lingkungan sekolah. 

Berdasarkan paparan tersebut di atas maka penulis ingin mencoba menerapkan model pembelajaran berbasis project dan kearifan lokal Budaya Jawa Barat melalui kegiatan praktik baik dengan 

JUDUL: 

PRAKTIK BAIK

PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT 

"PALA DAN TANGKIL SMANSADA”

 

  1. Tujuan 

Tujuan dari penyusunan praktik baik ini diantaranya:

  • Memperkuat pendidikan karakter peserta didik melalui praktik baik yang berbasis project dan kearifan lokal.
  • Membantu meningkatkan penguatan karakter profil pelajar pancasila dan mengintegrasikan 4 Niti dalam setiap dimensi ‘KABAGJAAN’ sehingga terwujudnya pelajar Jawa Barat yang Masagi, manusia sajati.
  • Mengoptimalkan pendaya-gunaan potensi sumber daya sekolah, keunggulan lokal dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
  • Memberikan proses dan pengalaman belajar berbasis Project yang bermakna kepada peserta didik sehingga peserta didik terbiasa dan mampu menyelesaikan permasalahan kontekstual yang ada di lingkungannya secara kritis dan mampu memberikan solusi dan analisis yang tepat.
  • Mendorong sekolah untuk menjalin kemitraan dalam mengembangkan program kewirausahaan.
  • Mengembangkan praktik-praktik terbaik penyelenggaraan program kewirausahaan berbasis keunggulan lokal yang dapat dirujuk sekolah lain.
  • Produk olahan pala dan tangkil sendiri semoga dapat menjadi ciri khas makanan tradisional dari Kabupaten Purwakarta, khususnya Kecamatan Darangdan yang memiliki rasa enak, unik, memiliki khasiat yang luar biasa dan diminati juga mendunia dengan kearifan lokalnya.
  1. Rencana Tindak Lanjut

Dalam pelaksanaan: Praktik Baik Pelestarian Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran Berbasis Project ”Pala Dan Tangkil Smansada” penulis akan melaksanakan pelestarian kearifan lokal di lingkungan sekitar dengan mengintegrasikan praktik baik ini ke dalam Project kolaborasi beberapa mata pelajaran, sesuai dengan tahapan yang dilakukan Peserta Didik, Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, Komite Sekolah, Masyarakat sehingga diperoleh hasilnya berupa identifikasi nilai-nilai positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah. Nilai-nilai kebajikan yang dimunculkan dalam praktik baik ini selaras dengan nilai-nilai kebajikan yang dibangun sekolah. Berdasarkan kesepakatan akan dibentuk Tim Khusus yang terdiri dari Guru mapel tertentu. Praktik baik pelestarian kearifan lokal ini terintegrasi ke dalam beberapa mata pelajaran, diantaranya Kewirausahaan, Biologi, Seni Budaya, dan Ekonomi. Tahapan program yang dilakukan:

  • Diseminasi dan Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran yang terkait yaitu guru kewirausahaan, Biologi, Seni Budaya, dan Ekonomi.
  • Kolaborasi dengan Peserta didik untuk persiapan Project. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan minat mereka terhadap salah satu mata pelajaran, apakah akan menjalankan program dari mata pelajaran kewirausahaan, biologi, seni budaya, atau ekonomi. Guru mapel berperan sebagai fasilitator yang akan membimbing peserta didik dalam penyelesaian Project. Setelah terbentuk kelompok, Peserta didik berkumpul sesuai kelompoknya untuk mendiskusikan Rencana Tindak Lanjut dari projectnya.
  • Fasilitator membersamai peserta didik membuat kesepakatan kelas untuk kelancaran Rencana Tindak Lanjut.
  • Temu Kenali Aset Lingkungan. Peserta didik mengadakan wawancara kepada petani Pala dan Tangkil di Kecamatan Darangdan sebelum mereka mengadakan project lebih lanjut di bawah bimbingan fasilitator. Pada tahapan ini, banyak sekali hal yang ditemukan dan membuat peserta didik tertarik, seperti bagaimana pemahaman filosofis petani Pala dan Tangkil terhadap budaya dan tradisi yang dilakukan, hingga pembuatan Produk olahan makanan tradisional dan pemasarannya. Hasil temu kenali inilah yang akan penulis gunakan di satu semester ke depan sebagai dasar project yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran.
  1. Poin/Komponen Profil Pelajar Pancasila Yang Dikembangkan: Pengembangan Karakter yang di harapkan tumbuh dengan adanya projek ini:

Karakter Jabar Masagi. (Sumber: https://r.search.yahoo.com)
Karakter Jabar Masagi. (Sumber: https://r.search.yahoo.com)

Gambaran profil pelajar Jawa Barat di atas merupakan pondasi yang berkembang dan memiliki kekuatan untuk bergerak sejalan dengan perubahan zaman. Penguatan batin peserta didik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan/kabagjaan peserta didik (wellbeing)     di sekolah diisi dengan kekuatan iman, akhlak, sehat dan ilmu. Didorong melalui proses 4 Niti sehingga terjadi keselarasan antara iman dan akhlak, sehat lahir batin, serta ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan masyarakatnya. Terutama Aspek: Bernalar kritis, ketekunan, kemanfaatan, kekuatan. Selain itu juga dikembangkan karakter profil pelajar pancasila, diantaranya:

Terutama Aspek: Mandiri, Kreatif, Gotong Royong. 

Profil Pelajar Pancasila. (Sumber: https://bekelsego.com/mengenal-profil-pelajar-pancasila/)
Profil Pelajar Pancasila. (Sumber: https://bekelsego.com/mengenal-profil-pelajar-pancasila/)
  1. Tempat Kegiatan

Kegiatan ini bertempat di SMA Negeri 1 Darangdan, Kecamatan Darangdan,  Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

SMAN I Darangdan. (Sumber: https://sman1darangdan.sch.id/)
SMAN I Darangdan. (Sumber: https://sman1darangdan.sch.id/)
  1. Waktu Kegiatan

Waktu kegiatan adalah waktu berlangsungnya kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024.

  1. Membuat Rencana Project:
  • Penentuan Tujuan: Langkah awal ini merupakan langkah paling penting, karena penulis harus mengidentifikasi tujuan apa yang harus dicapai, sehingga tercantum beberapa tujuan dari pelaksanaan project praktik baik ini sesuai dengan yang sudah dipaparkan pada penjelasan di atas.
  • Penentuan Kegiatan Belajar: Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini sesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun sebelumnya dalam modul pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang secara detail mulai dari aktivitas guru dan aktvitas peserta didik dalam bentuk modul pembelajaran. Guru memberikan stimulus terhadap peserta didik agar muncul kebingungan atau masalah yang nantinya akan peserta didik selesaikan dengan tingkat berpikir secara kritis dan mampu memberikan solusi dan analisis yang tepat.
  • Kelompok Seni Budaya, membuat project aransemen yang bisa digunakan para petani Pala dan Tangkil saat memanen pala dan tangkil menjadi sebuah lagu.
  • Kelompok Biologi, membuat project budidaya pohon Pala dan Tangkil.
  • Kelompok Kewirausahaan, Mapel PKWU: membuat project produksi modifikasi makanan tradisional dari pala dan juga melakukan modifikasi makanan tradisional dari tangkil dengan bentuk dan kemasan yang menarik.
  • Kelompok Ekonomi, membuat project pemasaran modifikasi makanan tradisional dari pala dan juga modifikasi makanan tradisional dari tangkil: emping dan Keciprek agar dikenal lebih luas.
  • Di bawah bimbingan fasilitator peserta didik akan bekerjasama dalam kelompoknya menyelesaikan project sesuai kesepakatan kelas yang telah dibuat.
  • Pendampingan oleh Guru senantiasa dilakukan baik secara daring dan luring.
  • Panen Karya, mengundang para petani dan stakeholder setempat agar kebermanfaatan project ini tidak hanya dirasakan oleh peserta didik, tetapi juga oleh warga masyarakat Kecamatan Darangdan khususnya dan masyarakat lainnya secara lebih luas.
  • Target utama Penulis, bahwa peserta didik sebagai warga asli Darangdan, menjadi peserta didik yang "SURTI" memiliki "HARTI" memberikan "BUKTI" dan "BAKTI" kepada daerahnya dengan mencintai bumi Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, melestarikan, dan menduniakan olahan dari Pala dan Tangkil. Dalam panen karya peserta didik akan menampilkan hasil project-nya di hadapan warga sekolah serta para tamu undangan.
  1. Subyek Kegiatan 

Subyek kegiatan adalah peserta didik kelas XI MIPA 2 Tahun Pelajaran 2023/2024 di SMAN I Darangdan.

 

  1. Evaluasi
  • Tim menyiapkan data laporan refleksi dan perkembangan kegiatan berbasis data.
  • Evaluasi dilaksanakan secara berkala.
  • Kepala Sekolah bertindak sebagai pembina dan memberikan penguatan dari hasil evaluasi
  • Tantangan: Konsistensi dalam menjaga dan melaksanakan project.
  1. Observasi Proses Pancaniti Selama Proses Pembelajaran:

NITI SURTI

  • Peserta didik melihat Fenomena yang banyak penduduk yang kurang memaksimalkan pemanfaatan pala dan tangkil. untuk pala hanya dijual bijinya saja dagingnya menjadi limbah, tangkil hanya dimanfaatkan untuk pelengkap sayur saja.
  • Peserta didik merasakan kegelisahan dan ingin berbuat sesuatu untuk mengatasi permasalahan dari fenomena yang muncul .
  • Yang menarik bagi peserta didik adalah bahwa pala dan tangkil ini komoditas khas kearifan lokal hasil dari pertanian dan perkebunan di sekitar sekolah SMAN I Darangdan yang mana berada diwilayah kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta yang memiliki kontur daratan tinggi.
  • Peserta didik ingin mengetahui bagaimana cara memanfaatkan limbah pala dan buah tangkil agar dapat menghasilkan menjadi sebuah produk olahan makanan yang berbasis kearifan lokal namun dapat di sukai pada jaman sekarang.

Kegiatan Niti Surti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
Kegiatan Niti Surti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)

 

 NITI HARTI

Peserta didik menggali informasi seputar fenomena / potensi lebih mendalam.

Setelah proses pencarian informasi peserta didik mengetahui lama pelaksanaan project yang akan di lakukan.

Kegiatan Niti Harti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
Kegiatan Niti Harti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)

NITI HARTI

  •  Temu Kenali Aset Lingkungan. Peserta didik mengadakan wawancara kepada petani Pala dan Tangkil di kecamatan Darangdan sebelum mereka mengadakan project lebih lanjut di bawah bimbingan fasilitator. Pada tahapan ini, banyak sekali hal yang ditemukan dan membuat peserta didik tertarik, seperti bagaimana pemahaman filosofis petani Pala dan Tangkil terhadap budaya dan tradisi yang dilakukan, hingga pembuatan Produk olahan makanan tradisional dan pemasarannya. Hasil temu kenali inilah yang akan kami gunakan di satu semester ke depan sebagai dasar project yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran.
    Kegiatan Niti Harti. (Sumber:https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
    Kegiatan Niti Harti. (Sumber:https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
  • NITI BUKTI

    • Peserta didik terpikir untuk menindaklanjuti hasil temuannya dan menuangkannya dalam sebuah project praktik baik membuat olahan makanan khas daerah yang mengusung kearifan lokal.
    • Guru dan Peserta didik berkolaborasi dan terpikir untuk menindaklanjuti hasil temuannya dan menuangkannya dalam sebuah project praktik baik yang mengimplementasikan Jabar Masagi.
    • Peserta didik menuangkan karya project ini dalam sebuah produk yang dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk khalayak umum.
      Kegiatan Bukti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
      Kegiatan Bukti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
    • NITI BUKTI

      • Peserta didik terpikir untuk menindaklanjuti hasil temuannya dan menuangkannya dalam sebuah project praktik baik membuat olahan makanan khas daerah yang mengusung kearifan lokal.
      • Guru dan Peserta didik berkolaborasi dan terpikir untuk menindaklanjuti hasil temuannya dan menuangkannya dalam sebuah project praktik baik yang mengimplementasikan Jabar Masagi.
      • Peserta didik menuangkan karya project ini dalam sebuah produk yang dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk khalayak umum.
        Kegiatan Niti Bukti. (Sumber:https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
        Kegiatan Niti Bukti. (Sumber:https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
      • NITI BAKTI

      • Panen Karya, mengundang para petani dan stakeholder setempat agar kebermanfaatan project ini tidak hanya dirasakan oleh kami, tetapi juga oleh warga masyarakat singajaya secara lebih luas. Target utama kami, peserta didik-siswi kami sebagai warga asli Darangdan, menjadi peserta didik yang "SURTI" memiliki "HARTI" memberikan "BUKTI" dan "BAKTI" kepada daerahnya dengan mencintai bumi kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, melestarikan, dan menduniakan olahan dari Pala dan Tangkil. Dalam panen karya peserta didik-siswi akan menampilkan hasil projectnya di hadapan warga sekolah serta para tamu undangan.
        Kegiatan Niti Bakti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
        Kegiatan Niti Bakti. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)

        • Respon Peserta Didik 

Berdasarkan hasil angket respon peserta didik terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh penulis menunjukan bahwa peserta didik merasa senang terhadap proses pembelajaran yang dilakukan dengan suasana belajar yang menyenangkan, penuh tantangan, dan interaksi yang terjalin antar guru dan peserta didik sangat baik, Seluruh peserta didik berpendapat proses pembelajaran berbassis project yang dilakukan dapat bermanfaat bagi mereka karena dapat mempraktikan langsung ilmu pengetahuan yang diperolehnya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

  • Refleksi

    Berdasarkan hasil refleksi guru dan peserta didik diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran berbasisproject dan kearifan lokal ini menekankan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Peserta didik lebih merasa senang terhadap proses pembelajaran yang dilakukan dengan suasana belajar yang menyenangkan, penuh tantangan, dan interaksi yang terjalin antar guru dan peserta didik sangat baik, Seluruh peserta didik berpendapat proses pembelajaran berbassis project yang dilakukan dapat bermanfaat bagi mereka karena dapat mempraktikan langsung ilmu pengetahuan yang diperolehnya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

                  Hal yang harus guru tingkatkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran berbasis project selanjutnya adalah pengelolaan waktu yang cukup agar konten materi yang disampaikan dan waktu pengerjaan project dapat diselesaikan tepat waktu. Serta Konsistensi dalam menjaga dan melaksanakan proses pembelajaran berbasis project dan kearifan lokal ini.

    Kesimpulan

    Praktik Baik Pelestarian Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran Berbasis Project ”Pala Dan Tangkil Smansada” di SMAN I Darangdan dilakukan sebagai upaya yang penulis lakukan  untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif agar dapat mengembangkan potensi dirinya. Harapannya peserta didik memiliki profil masa depan yang terutama aspek: Bernalar kritis, ketekunan, kemanfaatan, kekuatan, dan juga profil pelajar pancasila terutama aspek: Mandiri, Kreatif, Gotong Royong, juga memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya serta masyarakat. Praktik baik ini terbukti dapat memperkuat pendidikan karakter peserta didik melalui program yang berbasis kearifan lokal, membantu meningkatkan penguatan karakter profil pelajar pancasila dan mengintegrasikan 4 Niti dalam setiap dimensi ‘KABAGJAAN’ sehingga terwujudnya pelajar Jawa Barat yang Masagi, manusia sajati, memberikan proses dan pengalaman belajar berbasis Project yang bermakna kepada peserta didik sehingga peserta didik terbiasa dan mampu menyelesaikan permasalahan kontekstual yang ada di lingkungannya secara kritis dan mampu memberikan solusi dan analisis yang tepat, dan tentunya produk olahan pala dan tangkil sendiri semoga dapat menjadi ciri khas makanan tradisional dari Kabupaten Purwakarta, khususnya Kecamatan Darangdan yang memiliki rasa enak, unik, memiliki khasiat yang luar biasa dan diminati juga mendunia dengan kearifan lokalnya.

    Saran

    Dari hasil kegiatan yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses pembelajaran matematka lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi peserta didik maka disampaikan saran sebagai berikut :

    • Untuk melaksanakan Proses pembelajaran berbasis project dan kearifan lokal dengan Pancaniti memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu memberikan proses pembelajaran berbasis project Pancaniti sehingga diperoleh hasil yang optimal.
    • Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik, guru hendaknya lebih sering memberikan berbagai proses pembelajaran berbasis project, walau dalam taraf sederhana, sehingga peserta didik nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga peserta didik berhasil atau mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari dan tentunya dapat ikut berpartisipasi aktif dalam melestarikan kebudayaan lokal.
    • Perlu adanya tindakan lebih lanjut karena pelaksanaan praktik baik melalui proses pembelajaran berbasis project dan kearifan lokal  ini ini hanya dilakukan pada satu kelas yaitu peserta didik kelas XI MIPA 2 Tahun Pelajaran 2023/2024 di SMAN I Darangdan.
    • Untuk menyusun praktik baik melalui proses pembelajaran berbasis project dankearifan lokal yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diproleh hasil yang lebih baik. Sekian pemaparan praktik baik ini semoga dapat bermanfaat. Salam bahagia..........
       
    • Jurnal sudah terbit di PMM:
       
      Dengan Link:
       https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667
       Dan Komunitas Belajar Di lingkungan SMAN I Darangdan.
       Berikut adalah dokumentasinya:
       
      Kegiatan Share Praktik Baik. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
      Kegiatan Share Praktik Baik. (Sumber: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667)
      Link: https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/522667

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun