Belajar dari Loyalis Prabowo

Hingga kini masa pencapresan telah usai, para loyalis mantan calon presiden Prabowo Subianto masih terus bersuara. Para loyalis adalah mereka yang bergabung dalam Tim Merah Putih pada masa pencapresan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lalu. Para loyalis ini pulalah yang menggerakkan rakyat untuk memilih pemimpin yang mereka jagokan yakni Prabowo.

Keterlibatan para loyalis Prabowo tentu bukan sebagai ancaman bagi pemerintahan terbentuk nantinya. Hal yang dapat diambil dari loyalis ini adalah kegigihan memperjuangkan Prabowo, seorang mantan Danjen Kopassus.

Ada banyak pernyataan para loyalis sekaligus tim sukses Prabowo salah satunya adalah Muhammad Taufik. Muhammad Taufik adalah ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta. Sebagai seorang anak binaan dalam tubuh Partai Gerindra tentunya Muhammad Taufik memberikan tempat spesial untuk Prabowo dalam dirinya.

Dalam sebuah rilis dinyatakan Muhammad Taufik menjadi tim sukses Prabowo yang tentu mengawal perjalanan suksesi Prabowo dalam bersosialisasi menggalang suara rakyat. Di samping itu, Taufik juga menjadi pendukung Tim Merah Putih dalam meredam amukan massa saat menyaksikan putusan Mahkamah konstitusi (MK) pada 21 Agustus lalu.

Tak cukup sampai di situ. Para loyalis Tim Merah Putih dan Prabowo, salah satunya Muhammad Taufik ini juga gigih memperjuangkan saat Tim Merah Putih Prabowo-Hatta tengah mengusahakan penuntutan kecurangan Pilpres. Saat KPU digawangi dengan Ketua KPU Husni membuka kotak suara sebagai pemenuhan atas tuntutan kecurigaan terhadap kecurangan pilpres, hal ini malah ditentang oleh Taufik. Menurut hematnya menyatakan bahwa pembukaan kotak suara tidak menjamin masih bersihnya kotak suara dari kecurangan meskipun itu dilakukan oleh KPU sendiri.

Dari kegigihan para loyalis Prabowo kita belajar. Bukan semata memperjuangkan buta namun lebih karena semangat negarawan yang dipupuk oleh Prabowo dengan para pendukungnya. Ke depan, semoga semangat ini bisa terus ditumbuhkan untuk bersama membangun bangsa Indonesia tercinta.