Mohon tunggu...
Riya Maalya
Riya Maalya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ruang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Jitu Penyusunan Kisi-Kisi dan Butir Soal Pendidikan | Kenali Cara ini dalam Menyusun Kisi-kisi dan Butir Soal

30 Juni 2024   14:17 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:20 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cara mudah menyusun kisi-kisi dan butir soal

kisi-kisi merupakan pedoman dalam penulisan soal atau penyusunan soal menjadi suatu tes. Tujuan dari penulisan kisi-kisi agar materi penilaian sesuai/representatif dan relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Ada 10 hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan kisi-kisi dan butir soal, antara lain :

1.  Jenis Perilaku yang Dapat Diukur

2. Penentuan Perilaku yang Akan diukur

3. Penentuan dan Penyebaran Soal

4. Penyusunan Kisi-Kisi

5. Perumusan Indikator Soal

6. Langkah-langkah Penyusunan Butir Soal

7. Penyusunan Butir Soal Tes Tertulis

8. Penulisan Soal Bentuk Uraian

9. Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda

10. Perbandingan Bentuk Tes Uraian dan Pilihan Ganda

1. JENIS PERILAKU YANG DAPAT DIUKUR

    A. Jenis Perilaku yang telah dikembangkan oleh para ahli pendidikan di Indonesia di antaranya seperti Benjamis S, Bloom, Quellmalz, R.J. Mazano dkk, Robert M. Gagne, David Krathwohl, Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay, Linn dan Gronlund.

1. Ranah Kognitif yang dikembangkan Benjamin S. Bloom adalah : 

(1) Ingatan di antaranya seperti: menyebutkan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, mendefinisikan

(2) Pemahaman di antaranya seperti: membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakan, mengambil kesimpulan

(3) Penerapan di antaranya seperti: menggunakan, menerapkan

(4) Analisis di antaranya seperti: membandingkan, mengklasifikasikan, mengkategorikan, menganalisis

(5) Sintesis antaranya seperti: menghubungkan, mengembangkan, mengorganisasikan, menyusun

(6) Evaluasi di antaranya seperti: menafsirkan, menilai, memutuskan.

B. Jenis Perilaku yang dikembangkan Quellmalz adalah:

1. Ingatan

2. Analisis

3. Perbandingan

4. Penyimpulan

5. Evaluasi

C. Jenis perilaku yang dikembangkan R. J. Mazano dkk. adalah:

  • keterampilan memusat (focusing skills) seperti: mendefinisikan, merumuskan tujuan
  • keterampilan mengumpulkan informasi seperti: mengamati, merumuskan pertanyaan
  • keterampilan mengingat, seperti: merekam, mengingat
  • keterampilan mengorganisasi, seperti: membandingkan, mengelompokkan, menata/mengurutkan, menyajikan
  • keterampilan menganalisis, seperti mengenali: sifat dari komponen, hubungan dan pola, ide pokok, kesalahan
  • keterampilan menghasilkan keterampilan baru, seperti: menyimpulkan, memprediksi, mengupas atau mengurai
  • keterampilan memadu (integreting skills), seperti: meringkas, menyusun kembali
  • keterampilan menilai, seperti: menetapkan kriteria, membenarkan pembuktian.

D. Jenis perilaku yang dikembangkan Robert M. Gagne adalah:

  • Kemampuan intelektual : diskriminasi, identifikasi/konsep yang nyata, klasifikasi, demonstrasi, generalisasi/menghasilkan sesuatu
  • 2) Strategi  kognitif : menghasilkan suatu pemecahan
  • Informasi verbal : menyatakan sesuatu secara oral
  • Keterampilan motorist melaksanakan/menjalankan sesuatu
  • Sikap : kemampuan untuk memilih sesuatu. Domain afektif yang dikembangkan David Krathwohl adalah: (1) menerima, (2) menjawab, (3) menilai.

E. Domain psikomotor yang dikembangkan Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay adalah:

  • Persepsi 
  • Kesiapan
  • Respon terpimpin
  • Mekanisme
  • Respon yang kompleks
  • Organisasi
  • Karakterisasi dari nilai

F. Keterampilan berpikir yang dikembangkan Linn dan Gronlund adalah seperti berikut:

     a. Membandingkan

     -Apa persamaan dan perbedaan antara ...dan ...

     -Bandingkan dua cara berikut tentang.......

     b. Hubungan sebab-akibat

     -Apa penyebab utama...

     -Apa akibat....

     c. Memberi alasan (justifying)

     -Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?

     -Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju dengan pernyataan tentang...

    d. Meringkas

    -Tuliskan pernyataan penting yang termasuk...

    -Ringkaslah dengan tepat isi...

    e. Menyimpulkan

     -Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data....

     -Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa berikut.....

    f. Berpendapat (inferring)

     -Berdasarkan.... apa yang akan terjadi bila

     -Apa reaksi A terhadap...

    g. Mengelompokkan

     -Kelompokkan hal berikut berdasarkan

     -Apakah hal berikut memiliki....

    h. Menciptakan

     -Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang .....

     -Lengkapilah cerita... tentang apa yang akan terjadi bila.....

     i. Menerapkan

      -Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah.....

      -Tuliskan... dengan menggunakan pedoman.....

     j. Analisis

      -Manakah penulisan yang salah pada paragraf.....

      -Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama

     k. Sintesis

     -Tuliskan satu rencana untuk pembuktian....

     -Tuliskan sebuah laporan...

      l. Evaluasi

      -Apakah kelebihan dan kelemahan.....

      -Berdasarkan kriteria...., tuliskanlah evaluasi tentang...

2. PENENTUAN PERILAKU YANG AKAN DIUKUR

Perilaku yang akan diukur, pada Kurikulum Berbasis Kompetensi tergantung pada tuntutan kompetensi, baik standar kompetensi maupun kompetensi dasarnya. Setiap kompetensi di dalam kurikulum memiliki tingkat keluasan dan kedalaman kemampuan yang berbeda. Semakin tinggi kemampuan/perilaku yang diukur sesuai dengan target kompetensi, maka semakin sulit soal dan semakin sulit pula menyusunnya.

Dalam Standar Isi, perilaku yang akan diukur dapat dilihat pada "perilaku yang terdapat pada rumusan kompetensi dasar atau pada standar kompetensi". Bila ingin mengukur perilaku yang lebih tinggi, guru dapat mendaftar terlebih dahulu semua perilaku yang dapat diukur, mulai dari perilaku yang sangat sederhana/mudah sampai dengan perilaku yang paling sulit/tinggi, berdasarkan rumusan kompetensinya (baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar). Dari susunan perilaku itu, dipilih satu perilaku yang tepat diujikan kepada peserta didik, yaitu perilaku yang sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas.

3. PENENTUAN DAN PENYEBARAN SOAL

Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penilaian akhir semester berikut ini.

Contoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil

No

Kompetensi Dasar

Materi

Jumlah soal tes tulis

Jumlah soal Praktik

PG

Uraian

1

1.1 ...........

..........

6

-

-

2

1.2 ...........

..........

3

1

-

3

1.3 ...........

..........

4

-

1

4

2.1 ...........

..........

5

1

-

5

2.2 ...........

..........

8

1

-

6

3.1 ...........

..........

6

-

1

7

 3.2 ...........

..........

-

2

-

8

 3.3 ..........

..........

8

-

-

Jumlah soal

40

5

2

 

4. PENYUSUNAN KISI-KISI

Untuk menjaga agar tes yang disusun tidak menyimpang dari materi serta aspek kejiwaan/tingkah laku yang dicakup dalam tes, dibuatlah tabel spesifikasi yang dikenal dengan istilah kisi-kisi soal atau blueprint.

Blueprint adalah sebuah tabel analisis yang didalamnya berisi rincian materi tes dan tingkah laku beserta proporsi yang dikehendaki oleh tester, dimana pada tiap petak (sel) dari tabel tersebut diisi dengan angka-angka yang menunjukkan banyaknya butir soal yang akan dikeluarkan dalam tes hasil belajar bentuk objektif.

Dalam pembuatan tabel spesifikasi soal tes hasil belajar taraf kompetensi Yang perlu diukur untuk murid SD, SMP, SMA mencakup tiga macam yaitu : ingatan, pemahaman, dan aplikasi.

Format Tabel Spesifikasi

Pokok Materi

Taraf Kompetensi

Ingatan

Pemahaman

Aplikasi

Jumlah

Bab I

..........

..........

..........

..........

Bab II

..........

..........

..........

..........

Bab III

..........

..........

..........

..........

Jumlah

..........

..........

..........

..........

 

Adapun langkah-langkah penyusunan kisi-kisi antara lain:

  • Menyiapkan tabel spesifikasi.
  • Menetapkan bentuk dan model tes objektif yang akan diterapkan dalam rangka evaluasi hasil belajar.
  • Menetapkan banyaknya butir-butir soal yang diambil dari masing-masing bab, sehubungan dengan taraf kompetensi yang akan diungkap dan bentuk tes objektif yang akan digunakan.
  • Penulisan soal harus menggunakan bahasa yang efektif baik bentuk pertanyaan/jawabannya.

Format penulisan kisi-kisi soal

Sekolah                 : .........                                                          Jumlah Soal   : .......

Mata Pelajaran    : ........                                                            Bentuk Soal   : .......

Kurikulum           : .........                                                          Penyusun       : .......

No

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Kelas/Semester

Materi/Pokok

Indikator Soal

No Soal

 

 

 

 

 

 

 

 

5. PERUMUSAN INDIKATOR SOAL

Indikator dalam kisi-kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang dikehendaki.

Syarat Indikator yang baik :

  1. Menggunakan kata kerja operasional (perilaku khusus) yang tepat.
  2. Menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objektif dan satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian/tes perbutan,
  3. Dapat dibuatkan soal atau pengecohnya (untuk soal pilihan ganda).

Penulisan indikator yang lengkap mencakup :

  • A (Audience) / Peserta didik

B (Behaviour) / Perilaku yang harus ditampilkan

C (Condition) / Kondisi

D (Degree) / Tingkatan yang diharapkan.

Ada Dua Model Penulisan Indikator, yaitu

  • Untuk soal dengan dasar pernyataan stimulus misalnya berupa sebuah kalimat, paragraf, gambar, denah, grafik dll.
  • Untuk soal yang tidak disertai dengan pertanyaan (stimulus), misalnya soal menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

6. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN BUTIR SOAL

Terdapat 12 point penting dalam penyusunan butir soal dengan baik, antara lain:

  1. Menentukan tujuan tes

  2. Menentukan kompetensi yang akan diujikan

  3. Menentukan materi yang akan diujikan

  4. Menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaian (tes tertulis : bentuk pilgan, uraian, tes praktik)

  5. Menyusun kisi-kisinya

  6. Menulis butir soal

  7. Memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif

  8. Merakit soal menjadi perangkat tes

  9. Menyusun pedoman penskorannya

 10. Uji coba butir soal

 11. Analisis butir soal secara kualitatif dari data empirik hasil uji coba

 12. Perbaikan soal berdasarkan hasil analisis

7. PENYUSUNAN BUTIR SOAL TES TERTULIS

Penulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku kompetensi yang akan diukur. Bentuk tes tertulis pilihan ganda maupun uraian memiliki kelebihan dan kelemahan satu sama lain.Keunggulan soal bentuk pilihan ganda di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan/perilaku secara objektif, sedangkan untuk soal uraian di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawabannya menurut kata- kata atau kalimat sendiri.

8. PENULISAN SOAL BENTUK URAIAN

Menulis soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan dalam merumuskannya.Ketepatan yang dimaksud adalah materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian.Sedangkan kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai dalam pedoman penskorannya.Berdasarkan metode penskorannya,bentuk uraian diklasifikasikan menjadi 2,yaitu uraian objektif dan uraian non-objektif.

Contoh format soal bentuk uraian dan format penskorannya :

 

Kartu Soal

Jenis Sekolah :

Mata Pelajaran :

Bahan :

Kls/Smt :

Bentuk Soal :

Tahun Ajaran :

Aspek yang diukur :

KOMPETENSI DASAR

BUKU SUMBER :

RUMUSAN BUTIR SOAL

 

MATERI

NO SOAL :

INDIKATOR SOAL

 

 

KETERANGAN SOAL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NO

DIGUNAKAN UNTUK

TANGGAL

JUMLAH SISWA

TK

DP

PROSPEK PEMILIH ASPEK

KET

 

 

 

 

 

 

A

B

C

D

E

OMT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Format pedoman penskoran :

No Soal

Kunci/Kriteria Jawaban

Skor

 

 

 

 

9. PENULISAN SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban.

10. PERBANDINGAN BENTUK TES URAIAN DAN PILIHAN GANDA

Tabel perbandingan Tes Uraian dan Pilihan Ganda

No

Bentuk Tes

Kelebihan

Kekurangan

1.

Uraian

Dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyusun jawaban dengan menggunakan bahasa mereka sendiri

Kesulitan dalam menyusun pedoman penskorannya.

2.

Mampu mengukur aspek perilaku peserta didik (kelengkapan aspek pengukuran)

Pengaruh subjektivitas penilai cukup besar

3.

PG

Mampu menilai secara objektif

Sukar untuk menentukan pengecohnya

4.

Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang diajarkan

Kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar

5.

Jawabn siswa dapat dikoreksi denhgan mudah dan cepat

Proses berpikir siswa tidak dapat diketahui dengan nyata

Format Kisi-kisi penulisan soal terdiri dari jenis sekolah, maple, kurikulum, alokasi waktu, jumlah soal, bentuk soal, penyusun, KI, KD, kelas/semester, materi pokok, indikator soal, dan nomor soal.

Adapun contoh soal pilihan ganda dan uraian adalah sebagai berikut:

Contoh soal pilihan ganda.

Berikut ini adalah besaran fisis yang berlaku pada gerak melingkar beraturan adalah.....

a. Percepatan sudut

b. Posisi sudut

c. Kecepatan sudut akhir

d. Percepatan tangensial

Contoh soal uraian bebas.

Jelaskan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linear dalam gerak melingkar dengan menggunakan kalimat anda sendiri.

Contoh soal uraian objektif.

Seorang menyediakan 1 kg emas murni untuk dibuatkan sebuah perhiasan. Setelah jadi diperoleh perhiasan yang massanya juga 1 kg. Jelaskan bagaimana cara menguji apakah perhiasan tersebut terbuat dari emas murni atau tidak.

Pelaksaan penilaian pengetahuan dapat dilakukan sebagai penilaian proses, ujian tengah semester, maupun ujian semester. Penilaian pengetahuan terdiri atas nilai proses, uts, dan uas.

Cara penskorannya adalah sebagai berikut:

Pembobotan 2:1:1 (NP: NUTS: NUAS) = 4

Nilai ulangan harian 1,2, dan 3 = 60,75, 65

Nilai tugas 1, 2, dan 3 = 75, 70, 80

Rata-rata nilai proses 70, 8

NUTS = 75

NUAS = 65

Nilai yang diperoleh berdasarkan data di atas adalah

=(2 x 70,8)+(1x75)+(1x65):4 = 281,6:4 = 70.4

Nilai rapor 70,4:100 x 4-2,82-baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun