Rendahnya minat baca suatu masyarakat dapat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia. Rendahnya minat baca dapat menyebabkan lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi. Pada akhirnya hal ini berdampak terhadap perkembangan bangsa Indonesia. Kebiasaan membaca di Negara maju telah menjadi suatu kebutuhan yang mutlak dalam kehidupan sehari hari. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu meniru upaya yang dilakukan Negara maju yaitu dengan cara menumbuhkan minat baca sejak dini baik disekolah dasar, menengah, hingga tingkat atas.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi membuat program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi di
seluruh Indonesia untuk mengembangkan kemampuan sesuai minat dan bakat masing-masing. Sekolah yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar adalah sekolah dasar yang memliki akreditasi minimal B, terutama yang lokasinya berada di daerah 3T di Indonesia (Shabrina 2022). Diperlukan pengembangan metode pembelajaran yang menarik minat dan bakat mahasiswa untuk lebih berkarya (Putri, 2018).
Literasi dan numerasi merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang sangat penting dalam menentukan kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya agar terciptanya budaya literasi dan numerasi serta mendorong masyarakat Indonesia meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Dengan adanya program kampus mengajar yang saat ini sudah pada angkatan 7, pemerintah berharap program ini dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa di Seluruh Indonesia terlibat sebagai mitra guru dalam menciptakan pembelajaran literasi dan numerasi yang menarik dan efektif di sekolah.
Mahasiswa hadir untuk berkolaborasi dengan guru dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran. Rahmah dan Triristina (2021) menyatakan bahwa Kampus Mengajar bersama mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk terlibat langsung dalam membantu proses belajar mengajar di sekolah. Program pengabdian kepada masayarakat dengan program Kampus Mengajar akan melibatkan seluruh Mahasiswa Indonesia dalam mensukseskan program Gerakan Literasi Sekolah, serta membantu program pemerintah AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Menurut Rokhim et al (2021) Asesmen Kompetensi Minimum digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif meliputi literasi membaca dan literasi numerasi (matematika) atau bisa juga di sebut pengganti ANBK.
Dalam segi adaptasi teknologi, pengajar masih kurang dalam hal melakukan adaptasi teknologi dikarenakan kurangnya pengetahuan pengajar dalam perkembangan, terbatasnya
fasilitas serta tidak adanya aksesyang mendukung dalam penggunaan teknologi. Beberapa guru masih kurang dalam penguasaan IT yang berakibat pada dukungan yang minim dalam pembelajaran berbasis Literasi dan Numerasi. Penerapan dan pelaksanaan adaptasi teknologi di ruang pembelajaran menjadi keniscayaan dalam menghadapi perubahan di era teknologi,
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah memberikan dampak terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran (Efendi et al, 2019). Target kampus mengajar di SDN 39 Cakra Negara yakni mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan literasi numerasi hingga teknologi siswa.
Mengikuti skor Programme for Internationel Student Assesment (PISA) 2018, keadaan
Indonesia berada pada posisi yang sangat memprihatinkan. Skor PISA Indonesia tidak pernah mencapai skor rata-rata negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Hasil survei PISA 2018 itu nyatanya menempatkan Indonesia di urutan ke 74 yang menjadi peringkat terbawah dengan skor kemampuan membaca 371. Kemampuan dalam hal matematika skornya 379 berada di ranking 73, dan kemampuan dalam hal sains dengan skor 396 berada di ranking ke-71 (Purnama, Boru, and Hariyana 2022).
Secara khusus, penelitian ini membahas bagaimana siswa di sekolah sasaran berkontribusi terhadap literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan bagaimana kampus mengajar dapat meningkatkan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi siswa sekolah dasar.
Tahapan persiapan pengabdian.
1. Pembekalan
Tahapan ini ditujukan kepada mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan, pembekalan ini tentang pemberitahuan mengenai cara mengajar di sekolah. Konten tersebut berbentuk gagasan kajian terkait literasi-numerasi, pemahaman keterampilan
melalui AKM, pelaksanaan pembelajaran, penelusuran kemajuan, dan penyesuaian
siswa.
2. Terjun ke lapangan
Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat serta
sekolah pelaksana program. Dinas Pendidikan Kabupaten menerima komunikasi pertama dari siswa, yang kemudian melaporkan diri mereka sendiri dan mengirimkan lsurat tugas dari universitas ke kantor. Dinas pendidikan kemudian meneruskan surat tugas ke sekolah binaan.
3. Observasi
Tahap ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Metode observasi, melaksanakan pengamatan terkait kondisi sekolah dan
partisipasi warga sekolah dalam pelaksanaan program pendidikan di SDN 39 Cakra Negara. Observasi ini bertujuan agar penulis mendapatkan data sekolah.
b. Sumber data, data hasil observasi didapatkan dari observasi secara langsung di lapangan serta berasal dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan beberapa guru di sekolah penempatan.
c. Pengolahan data, data yang didapatkan dari melakukan observasi, wawancara, serta beberapa dokumentasi di susun menjadi sebuah laporan untuk di diskusikan lagi dengan pihak sekolah.
4. Perancangan Program Kegiatan ini dalam bentuk penyusunan rancangan kegiatan yang nantinya penulis akan meminta persetujuan dari dosen pembimbing lapangan.
Tahapan pelaksanaan serta hasil analisis terhadap peningkatan literasi, numerasi hingga adaptasi teknologi:
1. Literasi Numerasi
Hasil dari rancangan program terkait literasi numerasi yaitu:
a. Bimbingan Baca Tulis
Bimbatu (Bimbingan Baca Tulis) merupakan bimbingan belajar membaca dan menulis untuk membantu para siswa yang belum mahir membaca dan menulis. Dimana kita akan mendata terlebih dahulu siswa yang belum mahir membaca dan menulis, kemudian diberikan bimbingan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Guna membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan literasinya, bagi siswa yang belum mahir membaca. Dengan cara membagi siswa yang belum mengenal
huruf, mengeja, dan merangkai kata, baik itu dengan membaca ataupun menulis.
b. Pojok Baca
Pojok Baca di SDN 39 Cakra Negara merupakan salah satu inisiatif untuk meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan siswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami mahasiswa Kampus Mengajar 7 untuk menciptakan lingkungan belajar yang memadai dan merangsang minat baca siswa. Adapun rencana akan di lakukan dalam program pojok baca ini adalah dengan
membuatkan siswa rak untuk menaruh buku di belakang kelas dan nantinya siswapdiminta untuk membaca buku yang ada di dalam kelasnya. Disini kami melanjutkan program kerja dari Kampus Mengajar angkatan sebelumnya dengan melengkapi berbagai komponen yang dibutuhkan seperti rak buku beserta buku-buku yang lebih baru.
c. Ular Tangga Numerasi
Tim mahasiswa menyiapkan dadu dan papan untuk permainan ular tangga. Setelah itu, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi papan dengan pertanyaan matematika di atasnya untuk memainkan permainan ular
tangga. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak-anak
tentang belajar matematika. Kali ini, kami menerapkan pembelajaran matematika
melalui penggunaan program Ular Tangga. Ada 36 kotak di Ular Tangga. Ada soal matematika di setiap kotak; Murid akan menerima poin bonus jika mereka dapat menjawab soal ular tangga hingga angka 36. Meskipun tidak semua siswa dapat menjawab, dapat dianggap bahwa program ini beroperasi dengan lancar karena banyak siswa mampu memberikan jawaban yang akurat atas pertanyaan yang
diajukan.
d. Papan Berhitung
Papan berhitung (Paitung) adalah media pembelajaran yang membantu siswa dalam pembelajaran operasi hitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian. Kami sudah membuat dan menyiapkan media ini untuk siap di
terapkan di semua kelas SDN 39 Cakra Negara. Dalam penerapannya siswa akan maju satu persatu untuk berlatih berhitung dengan menggunakan media Paitung
ini.
2. Adaptasi Teknologi
a. KBM dengan Audio Visual
Media audio visual merupakan kombinasi atau perpaduan audio dan visual. Yang Media yang menggabungkan unsur pendengaran dan visual dikenal sebagai media audiovisual. Dengan menawarkan rangsangan dalam bentuk gambar bergerak dan suara dan dengan menyampaikan pesan untuk mempengaruhi sikap dan emosi siswa, tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas kognitif. Fitur
utama dari perangkat lunak ini adalah proyeksi video ke layar. Video yang ditawarkan adalah tentang video yang relevan dengan materi pelajaran untuk siswa.
b. Media Pembelajaran Quizizz Mode Kertas
Quizizz adalah aplikasi edukasi yang dapat disesuaikan dan berbasis fleksibel. Quizizz digunakan sebagai alat pembelajaran dan penilaian yang menarik dan menyenangkan selain menjadi alat untuk penyampaian materi. Saat menanggapi setiap pertanyaan Quizizz, siswa tampak kompetitif. Untuk menjaga semangat kompetitif mereka tetap hidup, anak-anak berusaha untuk memenangkan
permainan ini dan posisi pertama karena pencetak poin terbanyak akan menerima
hadiah.
c. Pelatihan ANBK
ANBK adalah singkatan dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Untuk siswa SD ANBK ini ditujukan untuk kelas 5. Berhubung sebentar lagi tahun ajaran baru disini kami menyelengarakan sebuah pelatihan ANBK untuk kelas 4 yang nantinya akan melakukannya di kelas 5. Gunanya mengadakan pelatihan ANBK ini untuk melatih siswa kelas 4 agar terlatih menggunakan laptop dan terbiasa dengan fitur-fitur laptop, agar memudahkan nantinya dalam
menjawab soal-soal ANBK yang sesungguhnya.
Komponen kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) adalah Program Kampus Mengajar. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini mendapatkan keuntungan dari bimbingan belajar serta diberi kepercayaan yang lebih daqlam membantu
tugas sekolah. Sepanjang program Kampus Mengajar, mahasiswa diharapkan untuk membantu dengan dukungan kurikulum, meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, membantu administrasi sekolah, membantu adaptasi teknologi, dan membantu kegiatan ekstrakurikuler.
Mahasiswa berkontribusi dengan membantu dalam instruksi adaptasi teknologi. Kegiatan yang berkaitan dengan pengajaran di SDN 39 Cakra Negara berjalan cukup baik, dan program kerja telah selesai sebagaimana mestinya. Kami merasa sulit untuk menanggapi semua
kendala saat ini, jadi kami bekerja untuk menemukan solusi. Program kerja yang telah
diberlakukan adalah untuk membantu siswa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang
teknologi digital, literasi, dan numerasi.
DAFTAR PUSTAKA:
Effendi, D., & Wahidy, A. (2019, July). Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran menuju pembelajaran abad 21. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
Hadiyati, Fatkhurahman, dan Bambang Suroto. (2017). Pelatihan Manajemen Penulisan Karya
Tulis Ilmiah Bagi Tenaga Pendidik Di SMP N 3 Kampar Kiri Tengah. DINAMISIA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1(1), 122-128.
Rokhim, D. A., Rahayu, B. N., Alfiah, L. N., Peni, R., Wahyudi, B., Wahyudi, A., … Widarti,
H. R. (2021). Analisis Kesiapan Peserta Didik dan Guru pada Asesmen Nasional (Asesmen Kompetensi Minimum, Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar). Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 4(1), 61.
Purnama, Margareta, Juwita Boru, and Nanik Hariyana. (2022). “Peran Program Kampus
Mengajar dalam Meningkatkan Komptensi SDN Sepatan III Kabupaten Tangerang.” 1(4):316–24.
Putri, L. D., Repi, & Fitridawati Soehardi. (2018). Pemberdayaan Mahasiswa Fakultas Teknik Dengan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2(2), 315-321. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v2i2.1184
Rahmah, A. N. A., and Triristina, N. (2021). Kampus Mengajar : Transformasi Budaya Belajar Siswa dalam Adaptasi Kebiasaan Baru di Madura. NiCMa: National Conference
Multidisplinary, 1(1), 34–39.
Shabrina, Livia Mutiara. (2022). “Kegiatan Kampus Mengajar Dalam Meningkatkan
Keterampilan Literasi Dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 6(1):916– 24.