Luka hati SBY kepada Golkar dan PKS yang menusuk dari belakang sebagai  rekan koalisi di Setgab telah dibayar mahal PKS dengan dijebloskannya petingi-petinggi PKS ke penjara KPK dan kini saat yang tepat bagi SBY untuk membayar luka hatinya kepada Golkar.
Hasil akhirnya, SBY akan menawarkan cawapres pemenang konvensi partai demokrat kepada Jokowi yang selama ini sengaja digantung tanggal deklarasinya. Alasannya bukan karena menunggu hasil pileg , namun lebih karena menunggu saat Prabowo-Ical mulai menggali kuburnya sendiri.
Namun, langkah godfather kita itu susah ditebak. Setelah berhasil melumpuhkan Prabowo, Ical dan PKS apakah dia akan mendukung Jokowi atau malah mempersiapkan amunisi tersembunyi untuk menyingkirkan Jokowi?
Tentunya jawabannya ada di Megawati apakah akan menyambut hangat jabat erat tangan SBY atau malah akan mengecewakan hatinya? Ingat semboyan  dalam film legenda the godfather "dekatilah kawan, namun lebih dekatilah lawan".
Terpulang kepada Megawati, apakah menilai SBY sebagai kawan atau lawan? yang pasti ukurlah niatan sesungguhnya SBY dari tingkat kedekatan yang sedang dimainkannya.
Salam