Mohon tunggu...
Riyadh Sofian
Riyadh Sofian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 Fisioterapi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Gampang Pembelajaran di Masa Pandemi?

29 Juni 2021   10:16 Diperbarui: 29 Juni 2021   11:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam.

Penyakit corona virus 2019 atau  Corona Virus Disease-19 (COVID-19) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh jenis virus corona. Nama lain dari penyakit ini adalah Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-COV2). Kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada Desember 2019. Dalam beberapa bulan saja, penyebaran penyakit ini telah menyebar ke berbagai negara, baik di Asia, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah serta Afrika. Pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mendeklarasikan penyebaran COVID-19 dikategorikan sebagai pandemi.

Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik. tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten untuk abad ke-21. Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.

Menyebarnya wabah COVID-19 ini hingga ke wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Aceh, tentu sangat mengkhawatirkan semua pihak. Seperti dapat dicermati dari pengalaman beberapa negara serta wilayah lain, penangangan COVID-19 tidak mungkin dapat dilakukan oleh Pemerintah semata. Dibutuhkan keterlibatan terpadu dari semua pihak, termasuk Pemerintah, pihak swasta dan dunia usaha, perguruan tinggi (PT), serta masyarakat.

Pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses internet pada daerah-daerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini merupakan tantangan bagi semua pihak, saat ini kita harus bekerja keras bersama bagaimana membawa teknologi menjawab permasalahan nyata yang terjadi pada mahasiswa dan pelajar yang kurang beruntung dalam hal ekonomi maupun teknologi yang berada di daerah-daerah terpencil.

Masa pandemi ini dapat melatih serta menanamkan kebiasaan menjadi pembelajar mandiri melalui berbagai kelas daring atau webinar yang diikuti oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerja sama satu dengan yang lain untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran serta menghadapi permasalahan nyata yang ada. Ia pun menambahkan bahwa situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi dimana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran.

Nah selanjutnya ialah tips untuk teman-teman supaya pada saat pelaksaan pembalajaran selama masa pandemi menjadi mudah.

1. Fokus pada saat guru/dosen memaparkan materi, dan cari tempat yang senyaman agar apa yang disampaikan guru/dosen mudah dipahami.

2. Minta materi kepada guru/dosen untuk mudah mengingat materi yang telah disampaikan.

3. Buat schedule harian agar tertata dengan rapih.

4. Belajar kelompok dengan teman melalui zoom/g-meet.

5. Dan yang terakhir, jangan malu bertanya kepada guru/dosen apabila ada materi yang masih kurang dipahami.

Baik mungkin itu yang dapat saya sampaikan pada kali ini, dan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang sudah mau mampir dan membaca artikel saya pada kali ini. Kurang dan lebihnya saya mmohon maaf, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Jazakumullah kahiran, syukron katsiron, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam, sampai jumpa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun