Mohon tunggu...
Inovasi

Kesenjangan Digital di Era Globalisasi Telekomunikasi

17 Oktober 2018   08:12 Diperbarui: 17 Oktober 2018   08:24 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era globabalisasi ditandai dengan keterbukaan akses informasi dan transfer teknologi dari Negara maju kepada nega berkembangan seperti Indonesia. 

Tidak selamanya globalisasi membawa dampak yang baik bagi Negara Indonesia karena luasnya wilayah indonesia yang terdiri atas pulau-pulau yang menyebabkan tidak meratnya akses informasi. 

 Akses informasi masih mengalami kesenjangan  dimana pengguna internet masih didominasi di daerah perkotaan. Hal tersebut  mengakibatkan kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan  sehingga mengakibatkan  tidak bisa terjadi pemerataan pembangunan di Indonesia.

Perkembangan internet yang sangat pesat dan jangkuannya yang semakin luas, namun di Indonesia masih muncul persoalan kesenjangan digital yang terus mengiringi perkembangan teknologi informasi baik dari sumber daya manusianya yang sadar akan "melek" terhadap teknologi digital masih dibilang rendah, terlebih bagi Negara dunia ketiga atau Negara berkembang. 

Oleh karena itu, pemerintah mengeleuarkan paket kebijakan digital dengan mempercepat penetrasi internet di seluruh Indonesia. Program Indonesia Digital Netrwork (IDN) di hadirkan sebagai solusi bagi konektivitas nasional. 

Tujuan program pemerintah tersebut bukan hanya mendukung digitalisasi masyarakat Indonesia, melainkan juga meningkatkan daya saing masyarakat indonesai dalam menjawab tantangn global.

Patut kita apresiasi kebijakan pemerintah tersebut, namun sayangnya, kebijakan ini menempatkan internet sebagai bisnis semata dengan hanya menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi. Niatan mengatasi ketimpangan akses internet, dengan memunculkan solusi konektivitas nasional melalui penanaman investasi teknologi informasi malah akan berpotensi memperlebar kesenjangan digital. Apa si kesenjangan digital? 

Kesenjangan digital atau " Digital divide" pertama kali di perkenalkan dalam laporan The National Telecomunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintahan AS (Amerika Serikat) yang mengurusi  bidang telekomunikasi  dan informasi. 

Laporan tersebut memilah warga Negara ke dalam dua kelompok: Mereka "yang memiliki" dan "tidak memiliki" akses pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 

Kesenjangan digital tidak hanya berhubungan dengan aspek fisik saja namun bias juga berhubungan dengan kesenjangan dalam bidang ekonomi, politik, social, budaya, gender, etnisitas, geografi dan demografi.

Upaya mengatasi kesenjangan digital tidak cukup dengan hanya memunculkan inovasi dengan melakukan investasi infrastuktur secara besar-besaran saja. Upaya tersebut memang terkesan membereskan seluruh persoalan, namun sebenarnya masih menyisakan persoalan penting lainya yang belum tersentuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun