Cerita tentang kisah-kisah yang penuh inspiratif di dalam meraih impiannya. Perjuangan orang-orang yang berhasil meraih keberuntungan dari Allah dengan segala rintangan yang menghadang. Namun di balik itu semua ada sikap yang layak menjadi hikmah kita dengan rasa bersyukur dan penuh keyakinan bahwasannya Allah pasti menolong kita. Dari banyak kisah yang beragam ada satu yang sama, yakni sama-sama berjuang keras untuk meraih cita-cita dengan semangat baja, ikhtiar dan selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Menjadi pribadi yang beruntung menjadi impian setiap orang. Disadari atau tidak, kita selalu merindukan apa yang kita cita-citakan bisa terwujud. Ada yang diberi kelancaran dalam mengejar untuk sebuah meraih harapan yang tak luput melewati dengan berbagai batu sandungan.
Tidak hanya melakukan tindakan apapun untuk meraih impian, karena banyak yang harus dipersiapkan apabila keinginan kita bisa terwujud. Bukan hanya soal materi dalam mendapatkan sebuah keberuntungan meraih impian. Namun mempersiapkan sikap, pikiran dan hati yang bisa ditata dengan baik di dalam memperjuangkan impian.
Dalam tulisan ini, kita akan mempelajari bagaimana bisa menjadi pribadi yang beruntung. Menjadi sukses dan dimudahkan meraih impian yang sudah kita perjuangkan. Dengan keyakinan diri yang mantap, berikhitiar dan selalu bersyukur.
Hal-hal menarik yang bisa kita pelajari dari buku ini antara lain:
- Apakah pertolongan Allah itu datang selekasnya atau lambat?
- Kenapa kita dianjurkan untuk selalu bersyukur?
- Bagaimana untuk bisa menjadi pribadi yang beruntung?
- Apa saja yang dibutuhkan unntuk menjadi pribadi yang beruntung?
- Bagaimana pertolongan Allah itu datang?
Pertolongan Allah itu so pasti datang dari arah yang tak pernah kita duga sebelumnya.
Untuk mendapatkan keberuntungan melalui pertolongan Allah ada resep yang semestinya kita ketahui. Apabila kita mempersiapkan diri dengan iman dan taqwa pastilah kita tidak pernah merasa kecewa, sedih atau terlalu lama menunggu. Berbekal pula persiapan akan ebuah keyakinan di hati bahwasannya kita akan mendapatkan keberuntungan melalui pertolongan Allah.
Sebenarnya persiapan apa saja sih untuk mendapatkan beruntungan melalui pertolongan Allah? Apakah kita siap bila Allah menolong dengan selekasnya atau kita sedih, kecewa dan marah saat pertolongannya datang terlambat.
Tentu kita tak bisa mengatur Sang Penguasa Alam. Dia yang berhak menentukan. Dan Dia pula yang mengetahui diri kita seperti apa. Kapan kita diberi pertolongan.
Adanya persiapan diri sebagai bekal kita agar tidak menjadi orang yang mudah menyerah dan putus asa. Karena di dalam hidup ini ada rumus kehidupan itu bukanlah sebuah kesuksesan yang datang secara tiba-tiba atau instan. Kita sebagai manusia dianjurkan untuk melakukan sesuatu guna mencapai impian kita. Dengan segala proses dan usaha secara maksimalyang disertai niat dan keyakinan kuat. Karena orang beriman itu diwajibkan untuk berjuang dan berkorban.
"Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat," (QS.Thaha (20 : 115).
Allah memberikan kita pertolongan kepada kita itu lebih mengtahui kapan datangnya petolongan. Diberinya waktu untuk kita mempersiapkan diri apa saja yang bisa mendatangkan sebuah pertolongan dan menjadi keberuntungan kita.
"Untuk memulai segala sesuatu itu rasanya pasti berat. Tetapi kalau kita sudah memulai, jangan sampai berhenti. Orang lain tetap akan melihat konsistensi kita. Mereka akan suka bertransaksi dengan kita, kalau kita tetap komitmen dan konsisten dengan ikhtiar kita. Jangan sampai sekarang buka usaha, satu bulan sudah tutup. Semua ikhtiar butuh proses, dan mahalnya ya diproses itu,"(Dwi Suwiknyo)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang dustakan
Dengan bersyukur kita tidak pernah mendustai Allah. Menerima segala sesuatu pemberian-Nya dengan tetap legowo dan bersyukur. Bersyukur untuk meraih impian. Pasti kita akan mendapatkan keberkahan (barokah Allah). Tetap bersyukur walau ujiannya sulit.
Skenario Allah lebih indah dalam mennyakini batu sandungan sebelum impian kita tercapai. Akan datang kejutan dari Allah. Mencoba untuk bertahan. Inilah sekolah kehidupan kita yang sesungguhnya. Ujian sekolah dari Allah.
Agar kita menjadi pribadi yang pandai bersyukur. Menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk selalu bersyukur. Tetap semangat hadapi ujian kehidupan ini. Karena keyakinan dalam hidup ini selalu bersyukur pada-Nya untuk menemukan jawaban takdir Allah SWT. Jalan-Nya penuh pengharapan bahagia penuh berkah dari Allah. Jangan pernah berhenti mencari ridho Illahi Rabbi. Biar takdir yang menentukan semua ini. Terus tunjukkan bisa tegar menghadapi rintangan dan cobaan dari-Nya
"Jangan pernah menyalahkan takdir yang telah Allah tentukan untuk kita lewati. Bisa jadi dari-Nya kita belajar banyak tentang kehidupan. Begitupun dengan doa, jangan ragu untuk meminta kepada-Nya. Karena akan banyak kejutan yang Allah berikan,. Kejutan yang menakjubkan," (Dhiyan Aristi)
Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang beruntung?
Keberuntungan seperti apa sih? Yakni yang selalu kita rindukan dengan pertolongan Allah agar dimudahkan segala urusan kita. Pola sederhana yang semestinya kita yakini, Dia akan membantu kita apabila kita yakin dan mau berikhtiar. Menikmati segala ujian yang datang. Tanpa kenal lelah dan pantang menyerah. Karena dibalik keberuntungan dan sebelum Tuhan mengabulkan permohonan kita dengan jalan-Nya pastilah ada hambatan dan rintangan yang menghadang. Kepasrahan dengan kekuatan niat karena Allah ta'ala agar kita diberikan kekuatan, keimanan, keikhlasan, kemudahan, kesabaran dalam menjalani apa yang Allah tetapkan. Karena kepasrahan dalam berdoa menjadikan segalanya menjadi mudah. Tak pantang menyerah walau ada kekurangan dalam diri. Tetap berusaha sekuat tenaga. Dibalik kekurangan diri, Allah memberikan kelebihan yang tak diiliki orang normal pada umumnya. Di saat kita sudah sukses, mencoba dan mengajak orang-orang yang memiliki kekurangan diri untuk sama-sama berusaha dengan kemampuan dan bakat masing-masing. Terus berjuang. Resep sederhana yang harus kita yakini adalah Dia akan membantu kita apabila kita yakin dan mau berikhtiar.
(bersambung part 2)
NB : Penulis resume (Novy E.R) dari buku Aku Yakin, Aku Bisa! karya Syamil Azkiya, dkk. Oktober 2021. Penerbit Samudra Biru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H