"Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat," (QS.Thaha (20 : 115).
Allah memberikan kita pertolongan kepada kita itu lebih mengtahui kapan datangnya petolongan. Diberinya waktu untuk kita mempersiapkan diri apa saja yang bisa mendatangkan sebuah pertolongan dan menjadi keberuntungan kita.
"Untuk memulai segala sesuatu itu rasanya pasti berat. Tetapi kalau kita sudah memulai, jangan sampai berhenti. Orang lain tetap akan melihat konsistensi kita. Mereka akan suka bertransaksi dengan kita, kalau kita tetap komitmen dan konsisten dengan ikhtiar kita. Jangan sampai sekarang buka usaha, satu bulan sudah tutup. Semua ikhtiar butuh proses, dan mahalnya ya diproses itu,"(Dwi Suwiknyo)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang dustakan
Dengan bersyukur kita tidak pernah mendustai Allah. Menerima segala sesuatu pemberian-Nya dengan tetap legowo dan bersyukur. Bersyukur untuk meraih impian. Pasti kita akan mendapatkan keberkahan (barokah Allah). Tetap bersyukur walau ujiannya sulit.
Skenario Allah lebih indah dalam mennyakini batu sandungan sebelum impian kita tercapai. Akan datang kejutan dari Allah. Mencoba untuk bertahan. Inilah sekolah kehidupan kita yang sesungguhnya. Ujian sekolah dari Allah.
Agar kita menjadi pribadi yang pandai bersyukur. Menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk selalu bersyukur. Tetap semangat hadapi ujian kehidupan ini. Karena keyakinan dalam hidup ini selalu bersyukur pada-Nya untuk menemukan jawaban takdir Allah SWT. Jalan-Nya penuh pengharapan bahagia penuh berkah dari Allah. Jangan pernah berhenti mencari ridho Illahi Rabbi. Biar takdir yang menentukan semua ini. Terus tunjukkan bisa tegar menghadapi rintangan dan cobaan dari-Nya
"Jangan pernah menyalahkan takdir yang telah Allah tentukan untuk kita lewati. Bisa jadi dari-Nya kita belajar banyak tentang kehidupan. Begitupun dengan doa, jangan ragu untuk meminta kepada-Nya. Karena akan banyak kejutan yang Allah berikan,. Kejutan yang menakjubkan," (Dhiyan Aristi)
Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang beruntung?
Keberuntungan seperti apa sih? Yakni yang selalu kita rindukan dengan pertolongan Allah agar dimudahkan segala urusan kita. Pola sederhana yang semestinya kita yakini, Dia akan membantu kita apabila kita yakin dan mau berikhtiar. Menikmati segala ujian yang datang. Tanpa kenal lelah dan pantang menyerah. Karena dibalik keberuntungan dan sebelum Tuhan mengabulkan permohonan kita dengan jalan-Nya pastilah ada hambatan dan rintangan yang menghadang. Kepasrahan dengan kekuatan niat karena Allah ta'ala agar kita diberikan kekuatan, keimanan, keikhlasan, kemudahan, kesabaran dalam menjalani apa yang Allah tetapkan. Karena kepasrahan dalam berdoa menjadikan segalanya menjadi mudah. Tak pantang menyerah walau ada kekurangan dalam diri. Tetap berusaha sekuat tenaga. Dibalik kekurangan diri, Allah memberikan kelebihan yang tak diiliki orang normal pada umumnya. Di saat kita sudah sukses, mencoba dan mengajak orang-orang yang memiliki kekurangan diri untuk sama-sama berusaha dengan kemampuan dan bakat masing-masing. Terus berjuang. Resep sederhana yang harus kita yakini adalah Dia akan membantu kita apabila kita yakin dan mau berikhtiar.
(bersambung part 2)
NB : Penulis resume (Novy E.R) dari buku Aku Yakin, Aku Bisa! karya Syamil Azkiya, dkk. Oktober 2021. Penerbit Samudra Biru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H