Pemantauan pendeteksi dini banjir mestinya bisa meminimalisir dampak kerugian terutama di sepanjang aliran sungai yang sudah mengalami pendangkalan. Contoh lainnya adalah Fisika Material memungkinkan penelitian struktur batuan yang dapat mempengaruhi intensitas gempa.
Ilmu fisika tidak hanya membantu memahami bencana tetapi juga memainkan peran utama dalam mitigasi, seperti pemetaan jalur gempa dan peta risiko bencana. Dengan analisis data seismik dan pemodelan komputer, ilmuwan dapat memetakan daerah rawan gempa dan tsunami. Hasil ini menjadi dasar bagi kebijakan tata ruang yang aman.
Lebih jauh lagi, program studi fisika jika digabungkan dengan teknik sipil dapat melahirkan desain struktur tahan bencana. Kombinasi ilmu fisika dan teknik sipil menghasilkan desain struktur bangunan yang tahan gempa atau badai.
Misalnya, dengan memahami resonansi bangunan terhadap gelombang seismik, teknik khusus diterapkan untuk memperkuat pondasi atau menggunakan material elastis.
Fisika kebencanaan memiliki potensi besar sebagai program studi multidisiplin. Penggabungan ilmu fisika dengan teknik sipil dan geografi dapat menghasilkan para profesional yang mampu merancang infrastruktur tahan bencana, seperti jembatan dan gedung tinggi di daerah rawan gempa.
Selain itu, prodi multidisiplin ini juga dapat mengembangkan teknologi deteksi dini seperti sensor seismik dan sistem peringatan tsunami berbasis gelombang gravitasi laut. Membuat model prediksi cuaca ekstrem dan dampaknya terhadap lingkungan fisik juga merupakan keluaran pembelajaran yang sangat dibutuhkan saat ini terutama akibat fenomena perubahan iklim yang melanda seluruh negara.
Strategi Perguruan Tinggi untuk Daya Tarik Tambahan
Program studi fisika kebencanaan dapat menjadi strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa, terutama di negara-negara yang rawan bencana alam.
Dengan mengusung pendekatan interdisiplin, program ini menawarkan solusi nyata terhadap tantangan lokal dan global. Selain itu, program ini membuka peluang kerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain, seperti badan penanggulangan bencana, lembaga riset, dan perusahaan konstruksi.
Perguruan tinggi dapat memainkan peran strategis dalam mendukung kebijakan mitigasi bencana melalui penelitian terapan dan pendidikan berbasis solusi.