University of Cambridge, UK memiliki tradisi riset yang kuat di mana universitas tersebut fokus pada penelitian fundamental dan murni. Penerapan teknologi dalam pengajaran dan riset, termasuk AI dan data analitik telah melahirkan banyak produk inovatif dari kampus tersebut.
Negara maju terdekat dengan Indonesia adalah Singapore. Negeri jiran ini memiliki National University of Singapore (NUS) yang memimpin pendidikan tinggi di Asia dalam bidang inovasi teknologi dan penelitian.
Pembelajaran interdisipliner memungkinkan setiap program studi untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan NUS juga terletak pada metode pengajaran yang berbasis kolaborasi dengan industri untuk program magang dan riset.
Bagaimana dengan Indonesia?
Selain mengadopsi metode-metode dari negara maju, Indonesia juga masih tertinggal dengan integrasi teknologi dalam pengajaran yang sifatnya personalisasi. Kualitas dosen yang sebagian masih di bawah standar juga dapat diimbangi dengan mengadopsi konten pembelajaran yang dijual oleh negara maju dalam bentuk MOOCs (Massive Open Online Courses).
Kolaborasi antar-universitas juga dapat digunakan untuk membangun jaringan dengan kampus-kampus dari negara maju sehingga secara materi dan metode bisa diterapkan secara bertahap sebagaimana budaya riset dan inovasi yang posisi Indonesia masih berada di papan bawah dalam kancah global.
Pembelajaran interdisipliner adalah metode pengajaran yang mudah diadopsi dari negara maju sehingga mahasiswa dalam satu program studi memiliki perspektif yang lebih luas dan holistik untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam industri yang semakin lama semakin kompleks.
Tentu saja hal ini membutuhkan kemampuan manajemen pendidikan tinggi untuk melakukan transformasi kurikulum yang lebih cepat sehingga cara-cara lama yang tidak sesuai dapat segera ditinggalkan.
Dengan mengadopsi strategi-strategi ini, pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan dapat menjadi lebih adaptif, relevan, dan kompetitif dalam skala global. (Rivira)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H