Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Transformasi Edukasi: Tumbuhkan Otak Kanan Siswa, saatnya Sekolah Jadi Wahana Proses Kreatif

24 Juni 2024   21:13 Diperbarui: 25 Juni 2024   07:38 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan kreatif (sumber KOMPPAS/HERYUNANTO)

Hal itu relevan dengan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang melakukan perubahan mendasar pada Asesmen Nasional. Hakikat asesmen tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia.

Sekarang adalah era digital yang sangat disruptif di mana bermacam aktivitas kehidupan didominasi oleh keberadaan platform digital. Perlu mewujudkan platform digital yang bisa menjadi alternatif media untuk asesmen sekolah. Sekaligus berfungsi sebagai wahana proses kreativitas bagi murid dan guru. Kreativitas merupakan kunci daya saing bangsa menghadapi era Industri 4.0 dan kondisi dunia yang makin dilanda disrupsi di segala bidang kehidupan.

Para guru mesti berperan mewujudkan kreativitas yang berbasis ruang kelas. Saatnya menjadikan kelas di sekolah sebagai gudang kreativitas. Mestinya guru mampu mendorong kegiatan kreatif apa pun bentuknya di dalam kelas. Sehingga nantinya berbuah nilai tambah ekonomi yang tangguh di suatu daerah.

Menjadikan sekolah sebagai wahana proses kreatif searah dengan agenda UNESCO yang terus getol mewujudkan kota kreatif di dunia. Kota yang telah diusulkan antara lain Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan. Kegiatan kreatif apa pun bentuknya hingga menjadi ekonomi kreatif yang tangguh sebaiknya mendasarkan diri pada filosofi alamiah tentang kemampuan merakit pada embrio makhluk hidup setelah mengalami fertilisasi.

Merujuk pada buku best seller internasional yang berjudul Genom, Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab. Karya Matt Ridley, disebutkan Gen yang mengatur dan mengendalikan proses dan kemampuan merakit diri sejak sel telur hingga terus membelah diri menjadi bentuk dan performansi yang paripurna disebut sebagai gen-gen homeotik (homeotic genes).

Pada diri manusia, gen tersebut terletak di bagian tengah kromosom 12, yang bisa dianalogikan sebagai proses kreativitas alamiah yang sangat menakjubkan.

Proses homeotik pada gen kromosom 12 menggambarkan bagaimana setiap bagian anatomi tubuh terbentuk dan menerima perintah awal sehingga bisa berfungsi secara unik menjadi organ kehidupan seperti jantung, ginjal, otak, mata dan lain-lainnya.

Filsafat homeotik perlu dijadikan landasan para guru untuk mengembangkan daya kreativitas bagi anak didiknya. Sehingga bermacam proses kreatif anak Indonesia dapat membelah diri sesuai dengan karakter dan relevansinya masing-masing.

Guru sebaiknya lebih fokus mengembangkan kemampuan pedagogik untuk mencetak siswa kreatif. Peran guru lebih menyerupai mentor dalam kelas seperti mendorong pikiran kritis dan inovatif dengan memberikan tantangan atau problem yang memerlukan pemecahan masalah kreatif (problem based learning).

Selain itu, guru juga harus memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran serta mendorong pemikiran futuristik dan keterampilan adaptasi terhadap perubahan yang cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun