Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Metode Pahami Nilai Pancasila dengan Suka Cita untuk Generasi Muda

31 Mei 2024   19:09 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mewujudkan Pelajar Pancasila

Kemendikbud Ristek melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) telah menggiatkan program bertajuk Gerakan Literasi untuk Mewujudkan Pelajar Pancasila. Gerakan tersebut bertujuan memberikan pemahaman tentang peran vital literasi untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul.

Yaitu pelajar yang belajar sepanjang hayat, menguasai kompetensi yang aktual dengan kemajuan zaman dan dicirikan oleh nilai-nilai Pancasila yaitu profil pelajar Pancasila dengan kriteria beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak; mandiri; bernalar kritis; kreatif: bergotong royong; dan berkebinekaan global.

Narasumber atau mentorships yang dihadirkan pada program diatas adalah para pegiat literasi yang telah bergulat lama di kancah yang berbeda. Prosesnya adalah melalui pembelajaran literasi integral yang meliputi literasi etika, literasi informasional, dan literasi fungsional. Di samping itu juga menekankan pentingnya pendekatan dan pemberdayaan ekosistem dalam mewujudkan gerakan literas. Dalam aspek bahasa, perlu ditekankan nilai-nilai luhur Pancasila yang berasal dari kearifan lokal bisa terus digali, ditumbuhkan dan dibiasakan dalam berbahasa sehari-hari dengan konsisten sehingga bisa menjadi pelajar Pancasila.

Program diatas perlu ditransformasikan dalam bentuk wahana atau platform yang bisa meghiduppan dan memiliki daya tarik untuk generasi muda dalam memahami nilai-nilai Pancasila.

Penataran yang kini disebut sebagai pendidikan karakter bisa diselenggarakan di tempat-tempat yang Istimewa dan menyenangkan, seperti di museum atau taman budaya. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Dalam Perpres dinyatakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.

Tujuan PPK membekali peserta didik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Juga untuk merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.

PPK kurang efektif jika para peserta didik hanya disuguhi dengan jargon-jargon yang membosankan. Pengalaman pada era orde baru menunjukkan bahwa doktrin yang kaku dalam pendidikan moral Pancasila kurang efektif. Bahkan telah menjadi bumerang karena justru mendangkalkan nilai-nilai Pancasila dan menyempitkan cakrawala kebangsaan dalam era disrupsi.

Pendidikan karakter siswa yang dilandasi dengan nilai Pancasila memerlukan proses kreatif dan daya inovatif sesuai dengan kemajuan teknologi. Pembentukan karakter unggul siswa memerlukan waktu belajar yang lebih panjang. Karena para siswa perlu presentasi diri mengenai gagasan dan ide-idenya di dalam wahana atau tempat yang istimewa, nyaman, bernuansa budaya. Presentasi dari masing-masing siswa perlu dilakukan agar percaya diri dan lebih memahami pelajaran serta bisa mendorong kreativitas.

Agar PPK bisa efektif dan tepat sasaran perlu melibatkan perguruan tinggi. Presentasi siswa tentang ide dan karya otentik dibantu oleh mentor yang kredibel dari PT dan unsur lainnya yang memahami era disrupsi dan inovasi yang akan terus merubah kehidupan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun