Metode 3N di atas sebaiknya ditanamkan kepada para siswa sekolah dengan cara-cara yang mengasyikan dan penuh ceria seolah mereka sedang berwisata.
Untuk mengembangkan kecerdasan, karakter unggul dan budi pekerti siswa perlu bangunan sekolah yang lebih ergonomis dan alamiah berdasarkan kondisi alam dan budaya lokal. Bangunan sekolah yang rindang karena dikelilingi pepohonan dan memiliki lapangan olahraga yang memadai. Ruang kelasnya dirancang lebih natural dan membuat siswa bisa nyaman karena tidak terkurung oleh tembok.
Untuk menumbuhkan karakter unggul siswa sesuai kemajuan zaman yang mengedepankan daya imajinasi dan kapasitas inovasi maka sekolah mesti menjadikan setiap mata pelajaran menjadi menyenangkan dan bisa dihayati lebih mendalam. Perlu menerapkan prinsip dimana sekolah sebagai tempat wisata ilmu pengetahuan dan pengebangan budaya dan peradaban sepanjang hari.
Transformasi pendidikan memerlukan terobosan terkait dengan kondisi lulusan SMA berbakat yang tidak terserap oleh perguruan tingi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) karena kapasitas atau rasio kursi dan jumlah dosen untuk jurusan tertentu masih kurang.
Melihat angka hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri kita bisa melihat masih banyak siswa berbakat yang tentunya tidak bisa masuk prodi yang diinginkan.
Perlu terobosan yang menjadi pelengkap atau penunjang reformasi pendidikan. Yakni memberikan jalan yang seluas-luasnya kepada lulusan SMA berbakat untuk belajar di perguruan tinggi di dalam negeri maupun di luar negeri.
Berbagai skema perlu dibuat, dari skema lewat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, beasiswa pemerintah daerah maupun pengiriman secara mandiri oleh para orang tua yang memiliki kemampuan dana. LPDP perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi di dalam negeri baik swasta maupun negeri untuk menguatkan akar pendidikan yang inovatif. Dana melimpah yang kini dikelola oleh LPDP sebaiknya disalurkan kepada lembaga pendidikan tinggi, baik swasta maupun negeri secara proporsional, utamanya perguruan tinggi yang memiliki prodi STEM.
Makna Hardiknas 2024 : Membangun Bangsa yang Kuat dan Bermartabat
Tut Wuri Handayani adalah semboyan yang berasal dari kata-kata Ki Hajar Dewantoro, Bapak Pendidikan Indonesia. Semboyan ini hanya bagian terakhir dari kalimat yang pernah diucapkan olehnya. Kalimat lengkapnya adalah: "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani."
Makna Tut Wuri Handayani. Tut Wuri berarti mengikuti dari belakang, sedangkan Handayani adalah memberi contoh, dorongan dan semangat dari belakang. Jika digabungkan maka arti keseluruhan dari semboyan yang dilontarkan oleh Ki Hajar Dewantara adalah bahwa seseorang atau dalam hal ini guru, harus dapat memberikan dorongan dan semangat kepada muridnya.