Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Alternatif Kostum Wisuda dengan Pilihan Lokal

18 April 2024   14:29 Diperbarui: 18 April 2024   14:41 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kostum wisuda bernuansa Budaya Betawi ( sumber gambar : cantika.com )

Transformasi perguruan tinggi di negeri ini perlu reinventing atau menggali sejarah dan mencari alternatif kostum wisuda mahasiswa yang berbasis budaya lokal. Menyelusuri jejak toga sebenarnya kita bisa membuat alternatif yang lebih membumi. Pilihan kostum lokal atau budaya daerah perlu dicoba untuk diterapkan. Dengan tidak mengurangi makna terdalam terkait dengan prosesi wisuda mahasiswa.

Menyelenggarakan acara wisuda perguruan tinggi perlu kreativitas tanpa mengurangi makna dan gregetnya. Bagi para mahasiswanya yang telah menyelesaikan pendidikan untuk gelar diploma, sarjana,magister hingga doktor acara wisuda mereka ingin memberikan penampilan terbaik. Mulai dari busana yang dipakai hingga tampilan make up yang membuatnya terlihat makin memesona di momen tersebut. Bagi perguruan tinggi saatnya acara wisuda menjadi peristiwa budaya yang menarik dan bisa menjadi perhatian publik.

Perlu event organizer acara wisuda yang menarik dan unik. Hal ini bisa sekaligus menjadi strategi marketing bagi perguruan tinggi tersebut untuk menarik mahasiswa baru. Acara wisuda perlu ditransformasikan menjadi prosesi kelulusan jenjang pendidikan dan menjaga marwah akademis, sekaligus mampu menjadi acara kebudayaan yang merakyat. Acara wisudawan perempuan jangan sekedar menampilkan outfit untuk wisuda yang paling populer. Seperti mengenakan setelan kebaya dan kain, sehingga memberikan tampilan wanita Indonesia yang elegan dan anggun. Ditambah dengan tampilan make up yang cenderung bold supaya orang lain terlihat pangling. Kondisi tersebut perlu ditambah dengan aksesoris yang bercorak lokal.

Ilustrasi kostum wisuda ( sumber gambar : hipwee.com) 
Ilustrasi kostum wisuda ( sumber gambar : hipwee.com) 

Berbagai macam inspirasi outfit dan make up wisuda ala selebriti bisa di kreasi sesuai dengan budaya dan kesenian daerah.Agar kostum wisuda tersebut tidak sebentar dipakai, perlu acara yang lebih panjang.Seperti misalnya dipadukan dengan acara kesenian atau kirab kebudayaan di sekitar lingkungan kampus. Sebaiknya acara wisuda diadakan di alam terbuka, di dalam kawasan kampus masing-masing. Tidak mesti harus diselenggarakan di gedung megah atau hotel berbintang. Lebih afdol diselenggarakan di taman kampus, di pinggir danau kampus, atau di perkampungan di dekat kampus.

Wisuda menjadi momen resmi yang selalu dinanti mahasiswa tingkat akhir. Sebab, wisuda menjadi tanda mahasiswa telah dinyatakan menyelesaikan masa studinya di kampus. Jika biasanya momen wisuda hanya dilaksanakan dengan serangkaian acara seremonial yang formal di dalam gedung dengan acara orasi ilmiah dan segala tetek bengek yang berbau akademis, sebaiknya dalam era disrupsi saat ini acara tersebut perlu ditransformasikan.

Salah satu acara wisuda yang unik dan menjadi acara budaya yang menarik adalah wisuda yang dilakukan mahasiswa kampus Institut Seni Indonesia ( ISI ) Yogyakarta. Para mahasiswa ikut andil menampilkan pagelaran seni budaya untuk menyambut wisudawan. Mereka berjalan seperti sedang festival menuju area tengah kampus ISI Yogyakarta. Para mahasiswa mengenakan berbagai macam kostum sesuai dengan tema seni yang ditampilkan. Ada yang mengenakan batik, baju adat, kostum hantu dan sebagainya.Ada juga yang memainkan alat musik tradisional seperti gamelan dan gong.

Wisudawan juga diperlakukan istimewa, mereka diarak naik delman maupun kendaraan tradisional lain yang telah dihias sedemikian rupa. Susana pagelaran yang ditampilkan itu terlihat begitu semarak. Orang tua dan kerabat wisudawan dibuat terhibur dengan pertunjukan itu.

Ilustrasi toga dan kebaya (sumber gambar: hipwee.com)
Ilustrasi toga dan kebaya (sumber gambar: hipwee.com)

 Eksistensi Toga dalam Wisuda 

Upacara wisuda telah menjadi momen bersejarah bagi setiap mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan tinggi mereka. Salah satu elemen yang tidak bisa dilewatkan dari acara ini adalah penggunaan toga, sebuah kostum yang menjadi simbol keberhasilan dan prestasi akademik.Namun, apakah toga adalah satu-satunya pilihan yang dapat mewakili makna dan nilai dari upacara wisuda?

Mari kita telaah sejarah penggunaan toga dan jelajahi potensi penggantian dengan kostum yang mencerminkan ciri khas daerah.Toga memiliki akar sejarah yang kaya dan panjang. Berasal dari zaman Romawi kuno, toga adalah pakaian yang dipakai oleh warga Romawi dalam berbagai acara penting, termasuk upacara keagamaan, politik, dan sosial.

Di Dunia akademis, toga menjadi simbol kebijaksanaan,pengetahuan, dan otoritas, mewakili tahap penting dalam perjalanan pendidikan. Tradisi penggunaan toga dalam upacara wisuda modern bermula dari Universitas Oxford di Inggris pada abad ke-12. Dari sana,penggunaan toga menyebar ke seluruh dunia sebagai bagian integral dari upacara wisuda di berbagai institusi pendidikan.

Namun, dalam era globalisasi dan apresiasikan keberagaman budaya, muncul pertanyaan tentang apakah toga masih menjadi kostum yang paling sesuai untuk mewakili keragaman dan identitas lokal dalam upacara wisuda. Contohnya, Kampus ISTN yang saat ini berada di wilayah Jakarta Selatan merupakan salah satu kampus tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1950 dengan nama ATN. Saat ini, kampus tersebut berada di sentra Kampung Betawi dengan kegiatan budaya yang relatif masih terpelihara dan menjadi bagian dari komunitas Betawi.

Dengan posisi tersebut,maka sudah selayaknya tradisi wisuda yang merupakan upacara sakral sebagai penghargaan akademis dapat mengadopsi budaya Betawi pada rangkaian ritual tersebut. Sementara toga telah menjadi simbol universal dari akademis, mempertimbangkan penggunaan kostum yang mencerminkan ciri khas daerah di mana sebuah universitas berada memberikan nuansa yang lebih personal dan relevan dalam upacara wisuda. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisuda, tetapi juga memperkuat ikatan antara institusi pendidikan dan komunitas lokalnya. Misalnya, universitas-universitas di Indonesia, dengan kekayaan budaya yang luar biasa, dapat mempertimbangkan penggunaan kostum tradisional daerah sebagai alternatif untuk toga dalam upacara wisuda. Kostum-kostum seperti kebaya, batik, atau pakaian adat daerah lainnya dapat memberikan sentuhan yang unik dan khas bagi setiap institusi, sambil tetap menghormati nilai-nilai akademis dan keberhasilan mahasiswanya.

Acara wisuda bernuansa kebudayaan lokal ( sumber gambar : isi-ska.ac.id)
Acara wisuda bernuansa kebudayaan lokal ( sumber gambar : isi-ska.ac.id)

Membangun Identitas dan Keberagaman

Penggunaan kostum berbasis ciri khas lokal dalam upacara wisuda tidak hanya menunjukkan apresiasi terhadap warisan budaya dan tradisional, tetapi juga memperkuat identitas institusi pendidikan dan mempromosikan keberagaman dalam lingkungan akademis. Ini memberikan platform bagi mahasiswa untuk merayakan akhir dari perjalanan pendidikan mereka dengan bangga memamerkan warisan budaya mereka sendiri. Selain itu, penggunaan kostum berbasis lokal juga dapat meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya di antara komunitas akademis dan mendorong dialog antar budaya yang positif.

Prosesi wisuda ISI Surakarta ( sumber gambar : ISI Surakarta )
Prosesi wisuda ISI Surakarta ( sumber gambar : ISI Surakarta )

Kesimpulan 

Meskipun toga telah menjadi simbol yang kuat dalam upacara wisuda, alternatif kostum berbasis ciri khas lokal memberikan kesempatan untuk merayakan keberagaman budaya dan memperkuat ikatan antara institusi pendidikan dan komunitas lokal. Dengan memperhatikan nilai-nilai lokal dan menghormati warisan budaya, penggunaan kostum tradisional daerah dapat memberikan nuansa yang lebih kaya dan relevan dalam perayaan prestasi akademik. Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada inklusi dan penghargaan terhadap keberagaman, mempertimbangkan alternatif kostum dalam upacara wisuda adalah langkah menuju masa depan yang lebih inklusif dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun