Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Alternatif Kostum Wisuda dengan Pilihan Lokal

18 April 2024   14:29 Diperbarui: 18 April 2024   14:41 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kostum wisuda ( sumber gambar : hipwee.com) 

Upacara wisuda telah menjadi momen bersejarah bagi setiap mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan tinggi mereka. Salah satu elemen yang tidak bisa dilewatkan dari acara ini adalah penggunaan toga, sebuah kostum yang menjadi simbol keberhasilan dan prestasi akademik.Namun, apakah toga adalah satu-satunya pilihan yang dapat mewakili makna dan nilai dari upacara wisuda?

Mari kita telaah sejarah penggunaan toga dan jelajahi potensi penggantian dengan kostum yang mencerminkan ciri khas daerah.Toga memiliki akar sejarah yang kaya dan panjang. Berasal dari zaman Romawi kuno, toga adalah pakaian yang dipakai oleh warga Romawi dalam berbagai acara penting, termasuk upacara keagamaan, politik, dan sosial.

Di Dunia akademis, toga menjadi simbol kebijaksanaan,pengetahuan, dan otoritas, mewakili tahap penting dalam perjalanan pendidikan. Tradisi penggunaan toga dalam upacara wisuda modern bermula dari Universitas Oxford di Inggris pada abad ke-12. Dari sana,penggunaan toga menyebar ke seluruh dunia sebagai bagian integral dari upacara wisuda di berbagai institusi pendidikan.

Namun, dalam era globalisasi dan apresiasikan keberagaman budaya, muncul pertanyaan tentang apakah toga masih menjadi kostum yang paling sesuai untuk mewakili keragaman dan identitas lokal dalam upacara wisuda. Contohnya, Kampus ISTN yang saat ini berada di wilayah Jakarta Selatan merupakan salah satu kampus tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1950 dengan nama ATN. Saat ini, kampus tersebut berada di sentra Kampung Betawi dengan kegiatan budaya yang relatif masih terpelihara dan menjadi bagian dari komunitas Betawi.

Dengan posisi tersebut,maka sudah selayaknya tradisi wisuda yang merupakan upacara sakral sebagai penghargaan akademis dapat mengadopsi budaya Betawi pada rangkaian ritual tersebut. Sementara toga telah menjadi simbol universal dari akademis, mempertimbangkan penggunaan kostum yang mencerminkan ciri khas daerah di mana sebuah universitas berada memberikan nuansa yang lebih personal dan relevan dalam upacara wisuda. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisuda, tetapi juga memperkuat ikatan antara institusi pendidikan dan komunitas lokalnya. Misalnya, universitas-universitas di Indonesia, dengan kekayaan budaya yang luar biasa, dapat mempertimbangkan penggunaan kostum tradisional daerah sebagai alternatif untuk toga dalam upacara wisuda. Kostum-kostum seperti kebaya, batik, atau pakaian adat daerah lainnya dapat memberikan sentuhan yang unik dan khas bagi setiap institusi, sambil tetap menghormati nilai-nilai akademis dan keberhasilan mahasiswanya.

Acara wisuda bernuansa kebudayaan lokal ( sumber gambar : isi-ska.ac.id)
Acara wisuda bernuansa kebudayaan lokal ( sumber gambar : isi-ska.ac.id)

Membangun Identitas dan Keberagaman

Penggunaan kostum berbasis ciri khas lokal dalam upacara wisuda tidak hanya menunjukkan apresiasi terhadap warisan budaya dan tradisional, tetapi juga memperkuat identitas institusi pendidikan dan mempromosikan keberagaman dalam lingkungan akademis. Ini memberikan platform bagi mahasiswa untuk merayakan akhir dari perjalanan pendidikan mereka dengan bangga memamerkan warisan budaya mereka sendiri. Selain itu, penggunaan kostum berbasis lokal juga dapat meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya di antara komunitas akademis dan mendorong dialog antar budaya yang positif.

Prosesi wisuda ISI Surakarta ( sumber gambar : ISI Surakarta )
Prosesi wisuda ISI Surakarta ( sumber gambar : ISI Surakarta )

Kesimpulan 

Meskipun toga telah menjadi simbol yang kuat dalam upacara wisuda, alternatif kostum berbasis ciri khas lokal memberikan kesempatan untuk merayakan keberagaman budaya dan memperkuat ikatan antara institusi pendidikan dan komunitas lokal. Dengan memperhatikan nilai-nilai lokal dan menghormati warisan budaya, penggunaan kostum tradisional daerah dapat memberikan nuansa yang lebih kaya dan relevan dalam perayaan prestasi akademik. Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada inklusi dan penghargaan terhadap keberagaman, mempertimbangkan alternatif kostum dalam upacara wisuda adalah langkah menuju masa depan yang lebih inklusif dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun