Diskriminasi juga menjadi tantangan dalam menjaga integritas nasional. Di UNISSULA, setiap individu dihargai dan diperlakukan dengan adil, tanpa memandang suku, agama, ras, atau golongan. Kebijakan yang inklusif dan pro-keberagaman selalu diutamakan, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai.
Polarisasi politik juga dapat mengancam integritas nasional. Oleh karena itu, dialog dan kerjasama lintas partai selalu didorong, dengan tujuan untuk menciptakan stabilitas politik yang kuat. Di UNISSULA, mahasiswa diajarkan untuk selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan, serta untuk selalu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.
Mengukuhkan Integritas Nasional dalam Era Globalisasi dan Digitalisasi
Dalam era globalisasi dan digitalisasi, integritas nasional menjadi semakin krusial untuk memastikan keberagaman dan persatuan tetap terjaga. Indonesia, dengan keragaman budaya, agama, suku, dan bahasa, menghadapi tantangan unik dalam menjaga integritas nasional di tengah arus informasi yang cepat dan perubahan global yang dinamis.
1. Tantangan Globalisasi dan Digitalisasi
Globalisasi membawa dampak signifikan dalam segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, dan budaya. Digitalisasi, di sisi lain, mempercepat penyebaran informasi dan inovasi teknologi, mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi. Namun, kedua fenomena ini juga membawa tantangan, seperti:
- Ketergantungan pada Teknologi: Meningkatkan risiko penyebaran informasi palsu dan hoaks.
- Persaingan Global: Menuntut adaptasi cepat dan inovasi tanpa mengesampingkan nilai-nilai nasional.
- Erosi Nilai Budaya: Budaya lokal dapat terkikis oleh budaya asing yang lebih dominan.
2. Pentingnya Integritas Nasional
Integritas nasional berfungsi sebagai fondasi yang menjaga kesatuan dan stabilitas negara di tengah dinamika global. Beberapa aspek penting dalam mengukuhkan integritas nasional meliputi: