Mohon tunggu...
Rivialzena aprilianisputri
Rivialzena aprilianisputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hai saya Rivialzena,saya adalah Mahasiswa semester 2

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ancaman Resesi Terhadap Vendor Pernikahan

13 Desember 2022   11:20 Diperbarui: 13 Desember 2022   11:42 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 1- Ilustrasi dekorasi pernikahan dan resesi ekonomi 2023

Jakarta -- Resesi ekonomi diprediksi akan terjadi diseluruh negara pada tahun 2023. Berbagai ancaman pun datang mengintai para pengusaha dari berbagai sektor di Indonesia termasuk sektor jasa pada pesta pernikahan.

 
Isu resesi dunia di 2023 terus menguat. Disebabkan inflasi yang tinggi, bank sentral di berbagai negara menaikkan suku bunga dengan agresif. Dua faktor tersebut menjadi 'duet maut' yang membawa dunia ke resesi. 

Hal tersebut juga sudah diungkapkan oleh pemerintah Indonesia. Melalui Presiden Joko Widodo atau Jokowi dia menyatakan tahun 2023 diprediksi akan menjadi tahun gelap akibat krisis ekonomi, pangan, hingga energi akibat pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia-Ukraina. Oleh karena itu, beliau meminta kepada masyarakat untuk bersiap sedari dini dan berhati-hati karena tahun 2023 akan menjadi tahun yang berat bukan hanya untuk Indonesia namun juga bagi seluruh negara. 

Resesi juga dipercaya akan membuat krisis ekonomi terhadap masyarakat karena akan ada banyaknya perusahaan yang melakukan PHK massal kepada karyawannya. Tanpa adanya pekerjaan maka akan membuat mereka berfikir dua kali dan berhati-hati untuk mengeluarkan uangnya sehingga sektor usaha pun diprediksi tak luput dari ancaman resesi akibat berkurangnya daya tarik masyarakat terhadap sektor usaha tersebut.

 
Salah satu sektor usaha yang terancam akibat resesi ialah jasa konsultan pesta pernikahan. Setelah sebelumnya masyarakat dilarang untuk mengadakan pesta pernikahan selama beberapa waktu akibat pandemi, kini vendor pernikahan harus bersiap lagi untuk menghadapi resesi yang dinilai akan lebih parah dampaknya terhadap ekonomi masyarakat. Salah satu contohnya ialah berkurangnya minat masyarakat untuk mengadakan pesta pernikahan di gedung atau hotel dikarenakan untuk berhati-hati terhadap ancaman resesi yang merajalela. 

"Biasanya kalau akhir tahun itu sudah banyak yang booking gedung untuk kapasitas tamu yang banyak, tapi untuk tahun depan tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya," ungkap Lisa, Sales Marketing wedding di Hotel Balairung Jakarta. Ia menilai bahwa hal tersebut juga menjadi salah satu dampak dari tersebarnya isu dan prediksi tentang resesi 2023 mendatang.

Jika sebelumnya Hotel Balairung Jakarta banyak menampung acara pernikahan mewah, namun beda halnya dengan tahun yang akan datang yang justru banyak menerima acara pernikahan sederhana.

"Banyak pengantin yang booking hanya untuk intimate wedding (pernikahan sederhana), engga semewah biasanya, karena katanya harus irit," ungkapnya kembali.

Ancaman tentu tidak hanya datang kepada pengurus venue, namun juga vendor-vendor lain seperti wedding organizer yang khawatir akan sepi client yang menggunakan jasa mereka karena target pasar yang tertuju kepada pernikahan berskala besar.

"Khawatir karena sebelumnya kami sempat terpuruk beberapa tahun selama pandemi. Baru mulai bangkit lagi namun sudah diterpa isu resesi," ucap Mada, owner dari MD Wedding Organizer, vendor yang menyediakan jasa konsultan pernikahan di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun