Apa film favorit teman-teman waktu masih kecil? Dulu waktu TVRI masih jadi satu-satu saluran televisi banyak banget film seri yang keren-keren. Saya paling suka film animasi "Centurions" jagoannya ada tiga pakai seragam merah, kuning dan hijau. Kalo mau beraksi mereka tinggal angkat tangan dan senjata sampai helm langsung nempel.
Ada juga film seri "He-Man and the Masters of the Universe". Tokoh utamanya Adam yang punya harimau penakut namanya Cringer. Dia jadi He-Man setelah memegang pedang ajaib dan bilang"by the power of greyskull...I have the power", sementara Cringer jadi battlecat yang perkasa. He-Man punya musuh utama yang namanya Skeletor.
Di eranya anak saya, film-film itu sudah tidak terdengar lagi. Anak perempuan saya lebih suka "Barney and Friends" yang cerita tentang Dinosaurus ungu yang senang nyanyi dan nari. Ada juga petualangan kereta api bernama Thomas dan teman-temannya. Dia juga suka tokoh-tokoh Disney dan beruang madu yang pakai baju tapi nggak pakai celana, Winnie the Pooh yang tinggal di hutan Hundred Acre Wood.
Cerita Winnie the Pooh dibikin oleh A.A. Milne yang terinspirasi dari boneka beruang milik anaknya, Christopher Robin. Sementara nama Winnie diambil dari beruang betina hitam yang ditemukan di Ontario, Kanada waktu Perang Dunia I. Kisahnya mulai terkenal lewat buku berjudul "Winnie-the-Pooh" yang terbit pada 1926. Selain Christopher Robin dan Winnie ada tokoh lain seperti babi bernama Piglet, keledai Eeyore, Tigger, Owl, dan Rabbit.
Namun kenangan indah Winnie the Pooh dirusak oleh film horror "Winnie-the Pooh: Blood and Honey". Winnie dan teman-temanya jadi pembunuh berantai gara-gara ditinggal oleh Christopher Robin di hutan. Chris harus sekolah kedokteran dan berjanji akan kembali setelah lulus. Janji tingal Janji, Chris nggak pernah datang lagi. Winnie marah dan mulai menebar terror kepada semua orang nekat masuk ke hutan.
Â
Mungkin bukan saya saja yang kecewa dengan perubahan kisah Winnie, Kenny Loggins juga pasti merasakan hal yang sama. Pasalnya, dialah yang menulis dan merekam lagu "Return to Pooh Corner" yang dipersembahkan untuk anak ketiganya. Kenny bilang, liriknya muncul setelah dia melihat anaknya yang tertidur pulas dengan boneka beruang di sampingnya. Waktu nyelimutin dan mencium kening anaknya, Kenny berbisik "boy...welcome home" seolah Christopher Robin sudah kembali ke Hundred Acre Wood.
Lagu ini ada di album berjudul sama yang dirilis Mei 1994. Menurut Kenny, lagu-lagu di album ini bisa dinikmati seluruh keluarga. Ini jadi album kedelapan sekaligus album pertama yang dibikin untuk anak-anak. Lagunya bagus-bagus, selain "Return to Pooh Corner" ada juga lagu medley "Neverland Medley" terdiri dari tiga lagu, salah satunya "Somewhere Out There". "Love" punyanya John Lennon juga masuk di album ini.
Tokoh utama di "Return to the Pooh Corner" mengenang masa kecilnya bersama Christopher Robin dan Winnie the Pooh di Hundred Acre Wood. Dia tersesat saat mau pulang ke Pooh Corner dan minta bantuan Owl dan Eeyore. Ada juga cerita Winnie yang hidungnya nyangkut di toples madu. "Winnie the Pooh doesn't know whar to do. Got a honey jar stuck on his nose." Seingat saya, adegan ini ada di salah satu filmnya.
Albumnya laku sampai 500 ribu copy dan masuk nominasi Grammy Award kategori Best Musical Album for Children. Kerennya lagi, sederet penyanyi hebat ikut sumbang suara di album ini, misalnya David Crosby dan Graham Nash. Keduanya personel dari band folk rock Crosby, Stills and Nash. Ada juga Amy Grant dan Gary Chapman yang ikutan nyanyi di "Return to the Pooh Corner".
Sebetulnya, "Return to the Pooh Corner" hasil daur ulang dari lagu "House at Pooh Corner" yang dibikin Kenny Loggins waktu umurnya masih 17 tahun. Lagunya terinspirasi dari buku A.A. Milner "The House at Pooh Corner" tahun 1928. Buku itu isinya cerita-cerita pendek tentang petualang Winnie the Pooh. Di bab terakhir diceritakan Christopher Robin berpisah dengan teman-teman kecilnya.
Kenny Loggins bilang, lagunya dibikin tidak lama setelah dia lulus SMA. Dia mengenang kembali masa kecilnya dan teringat dengan buku yang pertama kali dibacanya. Jadi lagu ini seolah menggambarkan hilangnya kepolosan masa kanak-kanak dan beralih ke dewasa, dimana Christopher Robin meninggalkan Hundred Acre Wood dan semua penghuninya. Namun di "Return to the Pooh Corner" Christopher akhirnya reuni dengan Winnie the Pooh.
Kenny kegirangan waktu Nitty Gritty Dirt Band ingin merekam lagu itu dan akan masuk di album "Uncle Charlie & His Dog Teddy" tahun 1970. Namun sebulan kemudian Kenny dapat telepon dari John McEuen, personel Nitty Gritty Dirt Band, yang bilang batal merekamnya karena didatangani pengacara perusahaan Disney yang minta lagu itu jangan sampai beredar. Waktu itu karakter Winnie the Pooh masih milik Disney.
Kenny curhat ke ceweknya kalo lagunya nggak jadi direkam gara-gara dilarang Disney. Dia nggak tahu kalo sang pacar adalah anak salah satu CEO perusahaan Disney. Si cewek langsung telepon ayahnya dan mengatur pertemuan keduanya. Akhirnya, Nitty Gritty Dirt Band boleh merekam "House at Pooh Corner". Setahun kemudian, lagu yang sama masuk di album pertama Kenny Loggins dan Jim Messina berjudul "Sittin' In".
Sekitar dua puluh tahun kemudian, Kenny Loggins bersiap menyambut anak keempatnya. Dia mikir bakal bosan dengerin lagu-lagunya Barney lagi untuk keempat kalinya. Akhirnya diputuskan bikin lagu anak-anak tapi masih bisa dinikmati orang dewasa. Bagian awalnya masih pakai lirik dari "House at Pooh Corner", sementara yang baru di verse ketiga yang mengambil sudut pandang Kenny sebagai orangtua.
Musisi kelahiran Everett, Washington tahun 1948 ini mengawali karir profesionalnya dengan mengajak eks gitaris Poco dan Buffalo Springfield, Jim Massina membentuk duo Loggins and Messina. Mereka merilis enam album dari 1971 sampai 1976. Duo ini punya tiga lagu yang masuk top 20. Satu-satunya lagu yang saya tahu adalah "Your Mama Don't Dance" itu juga karena direkam ulang oleh Poison di album "Open Up and Say...Ahh!"
Di era 80-an, Kenny Loggins adalah rajanya soundtrack film. Dari 1980 sampai 1998, dia punya empat lagu yang jadi nomor satu di Billboard Hot 100 dan semuanya soundtrack film. Lagunya yang paling terkenal adalah "Footloose" yang jadi pengiring jogetnya Kevin Bacon. Ada juga "Danger Zone" dan "Playing with the Boys" yang menambah keren aksinya Tom Cruise di film "Top Gun". Lagu lainnya adalah "Meet Me half Way" di film tentang adu panco Sylvester Stallone "Over the Top".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H