Mohon tunggu...
Antonius Eko Harsiyanto
Antonius Eko Harsiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - suka nonton dan dengar musik

Orang biasa yang hobi denger musik dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Belajar Sejarah Seram dari "Slayer"

8 Januari 2020   12:25 Diperbarui: 8 Januari 2020   12:40 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Slayer sudah resmi bubar akhir tahun lalu, tapi tetap ada hal menarik yang bisa ditulis tentang band ini. Misalnya soal lirik yang banyak mengupas soal kejahatan perang hingga pembunuh berantai. Sama seperti tulisan saya sebelumnya soal belajar sejarah dari Rush, maka sekarang kita belajar sejarah dari Slayer, tapi sejarahnya ya nggak jauh-jauh dari kekerasan yang menjadi tema utama lagu-lagu Slayer.

'Season in the Abyss' menjadi  album terbaik band metal asal Huntington Park, California ini. Salah satu lagunya 'Dead Skin Mask' berusaha mengeksplorasi apa yang ada di pikiran Ed Gein. Pembunuh berantai asal Wisconsin ini menjadi inspirasi sejumlah film seperti 'Psycho, 'The Texas Chainsaw Massacre', dan 'the Silence of the Lamb'.

Ed Gain membunuh dua perempuan pada tahun 1954 dan 1957.  Dia memutilasi korban-korbannya dan menyimpan potongan tubuh itu di rumahnya. Saat mengeledah rumahnya, polisi menemukan kantung sampah terbuat dari kulit manusia, ada juga kulit manusia yang dijadikan penutup sofa, celana legging yang dibuat dari kulit kaki hingga topeng yang terbuat dari kulit wajah. Ed Gain divonis masuk rumah sakit jiwa dan meninggal pada 26 Juli 1984 di usia 77 tahun.

Beralih ke lagu '213' di album 'Devine Intervention'.  213 adalah nomor apartemen dari pembunuh berantai lainnya Jeffrey Dahmer.  Jeffrey dijuluki cannibal dari Milwaukee. Dia melakukan perkosaan, pembunuhan dan memotong-motong tubuh 17 pria dewasa dan remaja dari 1978 sampai 1991.

Jeffrey divonis 15 kali hukuman penjara seumur hidup pada 15 Februari 1992. Pada 28 November 1994, Jeffrey dipukuli sampai mati oleh  Christopher Scarver, sesama napi di penjara Columbia.

"Angel of Death' adalah lagu Slayer paling kontroversial karena berkaitan dengan dokter Nazi, Josef Mengele yang melakukan eksperimen gila terhadap pada tahanan Yahudi selama Perang Dunia II. Mengele bertugas di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau di Polandia. Dialah yang menentukan tahanan mana yang bakal jadi kelinci percobaannya dan mana yang langsung masuk kamar gas untuk dibunuh.

Seorang saksi mata, yang masih hidup setelah PD II, Alex Denkel bercerita, Mengele sering melakukan operasi tanpa obat bius. Denkel mengaku melihat langsung Mengele mengeluarkan jantung korbannya tanpa dibius terlebih dahulu, tidak bisa dibayangkan seperti apa sakitnya.

Mengele juga pernah menjahit dua orang kembar menjadi satu. Keduanya meninggal beberapa hari kemudian karena infeksi dan jamur. Pokoknya, kalau baca lirik 'Angel of Death' kita akan bisa membayangkan kekejaman yang dilakukan Mengele. Karena lagu ini maka Slayer dituding pro-Nazi dan pro-Holocaust. Tudingan ini dibantah oleh sang penulis lirik Jeff Hanneman. 

Faktanya, ayah Jeff adalah salah satu tantara yang diterjunkan saat penyerbuan sekutu di pantai Normandia pada 6 Juni 1944. Kalau Jeff membuat lagu yang memuja-muja Nazi maka itu sama saja menyakiti hati ayahnya yang ikut berjuang di PD II.

Setelah PD II, Mengele sempat melarikan diri ke Argentina dan Brasil sampai akhirnya dia meninggal pada 7 Februari 1979 karena stroke saat berenang dan tenggelam.

Jeff Hanneman juga menulis kisah petinggu Nazi Jerman lainnya, Reinhard Heydrich di lagu 'SS-3' (Devine Intervention), Heydrich yang dijuluki 'Blond Beast', bertanggung jawab atas penyiksaan dan pembunuhan warga Czechoslovakia sebelum dan selama Perang Dunia II.

SS-3 adalah nomor plat mobil yang dipakai Heydrich saat dia diserang oleh dua pejuang Czech pada 27 Mei 1942. Heydrich selamat dalam serangan itu meski mengalami luka yang cukup parah. Nazi membalas serangan itu dengan membantai ribuan pria dan anak-anak di dua desa di Czech.

Kembali ke soal pembunuh berantai, Slayer punya lagu 'Beauty Through Order'  di album 'World Painted Blood',  yang bercerita tentang Elizabeth Bathory bangsawan tuan tanah di Hungaria dan Transylvania.

Elizabeth Bathory dituduh telah menyiksa dan membunuh ratusan perempuan antara tahun 1585 hingga 1609. Setelah diputus bersalah, Elizabeth dipenjara dalam ruangan tertutup tanpa jendela. Dia hanya bertahan empat tahun dalam penjara sebelum ditemukan meninggal pada Agustus 1614.

Masih dari album 'World Painted Blood' ada lagu yang judulnya 'Psychopathy Red' yang mengangkat kisah pembunuh berantai di era Uni Soviet, Andrei Chikatilo. Dia memutilasi dan membunuh sedikitnya 52 perempuan dan anak-anak antara tahun 1978 hingga 1990.

Mungkin sudah ada yang penah nonton film 'Child 44' yang dibintangi Tom Hardy dan Gary Oldman? Nah, film tersebut terinspirasi dari kisah di Andrei ini. Andrei sendiri akhirnya dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati pada Oktober 1992.

Jeff Hanneman memang suka dengan sejarah kelam Perang Dunia II. Dia juga yang menulis lagu 'Unit 731'. Ini adalah nama samaran untuk laboratorium kimia dan biologi milik Jepang yang ada di Manchukuo, Cina dan punya cabang hingga Asia Tenggara.

Di laboratorium inilah ilmuwan-ilmuwan Jepang melakukan  eksperimen terhadap para tahanan, khususnya warga Cina. Macam-macam percobaan dilakukan di Unit 731, mulai dari operasi tanpa dibius, amputasi bagian tubuh untuk mempelajari dampak akibat kehilangan darah sampai menyuntikan virus kepada para tahanan. Sementara  tahanan perempuan diperkosa agar hamil dan dimanfaatkan sebagai bahan percobaan. Oh ya, Film 'Dead Mine' yang dibintangi Ario Bayu dan Joe Taslim terinpirasi dari Unit 731 juga loh.

Lagu terakhir adalah 'Jihad'.  Lagu yang ada di album 'Christ Illusions' ini menjadi kontroversi karena mengambil sudut pandang dari para teroris yang menyerang Menara kembar WTC  pada 11 September 2001.

Lagu ini juga memasukan rekaman pernyataan dari Mohamed Atta, yang menurut biro penyelidik federal AS, FBI, ada di pesawat pertama yang menghantam WTC. Dia membajak pesawat American Airlines Flight 11 dan menabrakannya ke menara utara WTC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun