Dalam tahap ini komunikator menjelaskan relevansi pesan-pesan yang disampaikannya dengan audiens. Komunikator hendaknya mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama dengan lebih rinci, agar audiens mampu berpikir dan mengaitkan isi pesan-pesan tersebut dengan manfaat yang akan diterimanya.tujuan dalam tahap ini adalah menciptkan minat pembaca dengan menjelaskan manfaat lebih jauh dan memacu logika atau emosi pembaca.
c. Desire (Hasrat)
Pada fase ini, komunikator berusaha mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens. Jika minat audiens sudah cukup besar, maka hal ini akan mendorong sebuah hasrat yang tinggi untuk mengambil keputusan berdasarkan pesan tersebut.tujuan dalam tahap ini adalah menciptakan hasrat dengan menyediakan detail pendukung tambahan dan dengan menjawab pertanyaan yang potensial
d. Action (Tindakan)
Dalam tahap yang terakhir ini, komunikator menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan terhadap audiens. Keputusan atau tindakan merupakan hasil akhir yang akan dilakukan oleh audiens. Perlu diingatkan kembali bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang akan dilakukan tersebut, serta membuat mereka lebih mudah untuk melakukannya.tujuan dalam tahap terakhir ini adalah memotivasi pembaca untuk mengambil langkah selanjutnya dengan menutup melalui ajakan yang kuat untuk bertindak dan dengan menyediakan sarana yang nyaman kepada pembaca untuk menanggapinya.
Daya tarik emosi dan logika
Kebanyakan pesan-pesan persuasif menggunakan daya pemikat logika (logicalappeal) dan daya pemikat emosional (emotionalappeal) untuk melakukan persuasi audiens. Keseimbangan di antara keduanya tergantung pada empat faktor penting, yaitu tindakan yang diharapkan, harapan audiens, tingkat resistansi yang harus diatasi, serta kemampuan menjual ide/gagasan pada audiens.
a. Pemikat Emosional
Persuasi secara emosional dapat dilakukan melalui argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens. Dalam hal ini, dapat digunakan kata-kata yang sangat berpengaruh terhadap emosi seseorang, misalnya kebebasan, merdeka, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.
b. Pemikat Logika
Pemikat logika dapat digunakan untuk melakukan persuasi audiens, seperti membuat pengaduan atau klaim dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang mendukung. Ketika memikat logika audiens, komunikator dapat menggunakan salah satu dari tiga jenis alasan berikut ini: