Nama :Nurrahman Rivansa
Nim :41520010104
Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Apa sih kepemimpinan itu?
Kepempinan adalah dimana seseorang dengan sengaja memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan mereka untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Ada beberapa aspek yang penting dan harus dikuasai oleh setiap orang untuk mengembangkan self-management, antara lain: Self-Awareness, Self-Management, Other-Management, dan Other-Awareness. Kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenal dirinya sendiri, untuk memahami perasaan, pikiran dan penilaiannya. Kesadaran diri membantu Anda memahami kekuatan, kelemahan, potensi, dan nilai-nilai Anda.
Penguasaan diri, yaitu kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri atas apa yang dikatakan atau dilakukan. Selain itu, kesadaran lain adalah kemampuan seseorang untuk mengenali kelemahan dan kelebihan orang lain. Akhirnya, manajemen pihak ketiga adalah kemampuan individu untuk memotivasi orang lain untuk mengembangkan potensi mereka dan mencapai tujuan organisasi. Ketika seseorang telah memiliki keempat aspek tersebut, maka ia telah memiliki keterampilan kepemimpinan dasar
Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu: (1) Self Leadership; (2) Team Leadership; dan (3) Organizational Leadership. Self Leadership yang dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup. Team Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal dengan istilah team leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa yang menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki komitmen untuk membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational leadership dilihat dalam konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader (pemimpin organisasi) yang mampu memahami nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya, membangun visi dan misi pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang tinggi untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Menurut Kreiner, ada lebih dari dari 400 definisi kepemimpinan (Mullins, 2005). Dari definisi kepemimpinan, menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan adalah proses yang mempengaruhi kinerja suatu kelompok. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mencapai kesepakatan tentang tujuan bersama. Kepemimpinan adalah upaya membimbing orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah hubungan yang saling efektif antara pemimpin dan pengikutnya. Meskipun sangat sulit untuk menggeneralisasi , pada prinsipnya kepemimpinan terhadap satu orang mempengaruhi perilaku orang lain untuk tujuan tertentu. Namun ini tidak berarti bahwa orang yang mempengaruhi orang lain dengan tujuan disebut pemimpin.
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang berarti bahwa seseorang memiliki keahlian dan kemampuan khusus dalam suatu bidang yang dapat mempengaruhi orang lain, melakukan kegiatan tertentu secara bersama-sama untuk mencapai maksud dan tujuan. (Karton, 2005:76). Sutrisno (2009:213), dalam organisasi kepemimpinan memegang peranan penting karena pemimpinlah yang memimpin organisasi untuk mencapai tujuan organisasi . Menjadi pemimpin memang tidak mudah, karena seorang pemimpin harus memahami bawahannya. Menurut Tead Hoyt (dalam Carton, 2003) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga orang mau bekerja sama, berdasarkan pada kemampuan orang untuk membimbing orang lain untuk mencapai tujuan mereka. mereka ingin kelompok. B.H Raven dalam Wiryana dan Supardo ( 2005:4), mendefinisikan pemimpin sebagai seseorang yang menduduki suatu posisi di kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dari posisi tersebut dan mengkoordinasi serta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta mencapai tujuan kelompok, organisasi dan masyarakat. Pengertian tersebut mengandung beberapa unsur pokok, yaitu:
1) Kepemimpinan merupakan suatu faktor pada diri seseorang yang dapat ditumbuhkan, dipupuk dan dikembangkan.
2) Pemimpin dapat mempegaruhi pengikut atau bawahannya dan juga dapat memberikan pengarahan yang sesuai dengan tujuan yang hendakdicapai Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upaya mempengaruhi orang lain baik individu maupun kelompok guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.Untuk mengetahui pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinan penulis melihat sudut pandangpada gaya, tipe, dan sifat kepemimpinan. Gaya Kepemimpinan Peranan kepemimpinan dalam kehidupan sederhana Iebih mudah dikenal, bila dilirik pada masyarakat modem yang sudah maju telah ada spesialis-spesialis kemampuan, spesialis-spesialis dapat dipastikan menurut sistem dalam penunjukkan atau pengangkatan pemimpin dapat dilaksanakan.
Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu:
1. Self Leadership
2. Team Leadership
3. Organizational Leadership.
Self Leadership yang dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup. Team Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal dengan istilah team leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa yang menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki komitmen untuk membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational leadership dilihat dalam konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader (pemimpin organisasi) yang mampu memahami nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya, membangun visi dan misi pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang tinggi untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Menurut Crainer ada lebih dari 400 definisi tentang leadership (Mullins, 2005). Dari sekian banyaknya definisi tentang kepemimpinan, ada yang menyebutkan kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk memengaruhi orang lain. Kepemimpinan merupakan suaru proses untuk memengaruhi aktivitas kelompok. Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh kesepakatan pada tujuan bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah hubungan yang saling efektif antara pemimpin dan pengikutnya. Meskipun sangat sulit untuk menggeneralisasi , pada prinsipnya kepemimpinan terhadap satu orang mempengaruhi perilaku orang lain untuk tujuan tertentu. Namun ini tidak berarti bahwa orang yang mempengaruhi orang lain dengan tujuan disebut pemimpin.
Mengapa kepemimpinan diri itu penting ?
karena jika seseorang mempunyai kepemimpinan diri, ia akan melatih diri untuk selalu fokus dan terus berusaha untuk mengembangkan potensi agar tujuan akhir nya tercapai. Seseorang harus bisa mengendalikan dirinya sendiri jika ingin membangun kepemimpinan diri.
Berikut ada beberapa cara untuk melatih jiwa kepemimpinan dalam diri:
- Percaya Diri
Percaya diri adalah salah satu kunci utama untuk melatih kepemimpinan diri atau self-leadership. Percaya diri adalah kunci bagi kita untuk tampil lebih baik. Dengan percaya diri, maka lebih banyak potensi dan kelebihan yang akan terlihat.
- Berpikir Positif
Pikiran positif akan sangat mempengaruhi seseorang dalam menghadapi masalah. Ketika seseorang berpikir secara positif, maka ia akan tenang dalam membuat keputusan dan keputusan tersebut adalah yang memiliki dampak buruk terkecil.
- Bertanggung Jawab
Artinya, seseorang harus berani mengambil resiko. Dengan ini, seseorang jadi belajar bagaimana cara mengambil keputusan dan apa dampaknya di kemudian hari. Berani mengambil keputusan artinya siap menerima kesalahan dan memperbaikinya. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap orang harus bisa memimpin diri sendiri. Sifat itu bisa dibangun dan diterapkan apabila seseorang mempunyai tekad yang kuat dan memiliki rasa ingin berkembang serta memiliki tujuan.
Kedisiplinan
Disiplin mengacu pada jenis pengaruh yang diarahkan pada anak-anak dalam belajar bagaimana menghadapi tuntutan-tuntutan yang datang dari lingkungannya, serta cara-cara menghadapi tuntutan-tuntutan yang diberikan kepada mereka. Soegeng Priyodarminto, Sh. Dalam bukunya Tips Disiplin Menuju Kesuksesan, disiplin diartikan sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses seperangkat perilaku yang menunjukkan nilai-nilai kepatuhan, ketaatan, tata tertib dan/atau tata tertib . Disiplin adalah perubahan perilaku yang sistematis dalam pelaksanaan tugas atau tugas yang tidak melanggar aturan . Disiplin diciptakan dalam itu sendiri untuk bertindak berdasarkan keinginan untuk mencapai tujuan.
a. Tujuan jangka pendek adalah membuat anak-anak anda terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan mereka bentuk-bentuk tingkah laku yang pantas dan yang tidak pantas atau yang masih asing bagi mereka.
b. Tujuan jangka panjang, perkembangan pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri (Self control and self direction) yaitu dalam hal mana anak dapat mengarahkan diri sendiri, tanpa pengaruh dan pengendalian dari luar.
Tujuan dari keseluruhan dari disiplin adalah membentuk perilaku sedemikian rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan oleh kelompok budaya, tempat individu itu didefinisikan
Fungsi Disiplin
Disiplin merupakan pengendalian dan pengarahan segala perasaan dan tindakan seseorang yang ada dalam lembaga pendidikan untuk menciptakan dan memelihara suatu suasana bekerja efektif. Disiplin memberi seseorang keterampilan yang berkaitan dengan metode pembelajaran yang baik, juga merupakan bentuk proses pendidikan yang baik yang menciptakan kepribadian yang hebat. Sangat penting untuk memiliki kode disiplin di lembaga pendidikan, karena dengan kode disiplin ini, semua anggota lembaga pendidikan dapat menjalankan tugasnya dengan benar dan tepat waktu, serta mengatur kehidupan.
Upaya Pendisiplinan
Disiplin berarti kesediaan untuk mengikuti peraturan dan larangan. Oleh karena itu, setiap siswa yang berdisiplin tinggi adalah seseorang yang secara sadar mengikuti semua peraturan dan tata tertib tanpa diminta oleh pihak luar, terlepas dari ada yang melihat atau tidak. Langkah-langkah untuk memperkenalkan disiplin adalah sebagai berikut:
a. Dengan pembiasaan
b. Dengan contoh dan Tauladan
c. Dengan penyadaran
d. Dengan Pengawasan
Time management
Time management adalah tentang perencanaan hari/waktu supaya bisa melakukan penggunaan paling baik atas waktu yang dimiliki. Konsep atau istilah mengenai time management berawal dari revolusi industri, yaitu ketika mulai ada perhatian tentang pengelolaan waktu secara efektif dan efisien untuk bisa mengontrol waktu yang dimiliki seseorang.
Waktu adalah sumber daya berharga, tidak dapat diganti dan tidak dapat diubah. Maka dari itu, sangat perlu untuk menggunakan waku dengan bijaksana. Time management mencakup tindakan menata, menjadwal, mengorganisasi, dan mengalokasikan setiap waktu seseorang yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas hariannya. König (2007) mendefinisikan management sebagai proses organisasi, yang meliputi perencanaan strategis, penataan, penetapan tujuan, pengelolaan sumber daya, pengembangan manusia dan aset keuangan yang dibutuhkan untuk meraih tujuan dan mengukur hasilnya. Sedangkan time management merupakan seni menata urusan bisnis dan pribadi seefektif dan seefisien mungkin, membuat semuanya terlaksana dengan baik, secepat mungkin, dan dengan penggunaan sumber daya (waktu, energi, uang dan manusia) sesedikit mungkin. Tujuan utama di balik semua usaha itu adalah untuk menghemat waktu lama yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas atau pekerjaan.
Dengan kata lain, itu adalah suatu seni menata, mengorganisasi, menjadwal, dan menganggarkan waktu yang tersedia untuk tujuan menghasilkan kerja lebih efektif dan produktif. Menurut Kusashi (dalam Adebisi, 2013), menunda pengambilan suatu keputusan atau bersikap reaktif terhadap suatu problem dapat mengakibatkan biaya mahal yang harus ditanggung oleh bisnis. Maka diperlukan sekali untuk memastikan bahwa pimpinan tidak melakukan kesalahan, dengan menunda pemanfaatan waktu yang sangat berharga bagi perusahaan. Time management yang baik akan sangat membantu perusahaan lebih produktif, lebih kreatif, menghemat banyak uang, dan menghindari bekerja pada saat-saat yang sudah kritis, dan secara meyakinkan dapat meningkatkan kesempatan meraih keberhasilan dalam bisnis
Pentingnya Berlatih Manajemen
Masalah manajemen waktu menjadi perhatian umum bagi banyak orang. Banyak orang mengenali dan menganggapnya perlu, namun pada kenyataannya mereka mengabaikannya dan menggunakan . Mengapa manajemen waktu menjadi masalah bagi orang-orang baru sekarang menarik perhatian para peneliti. Ekonom dan psikolog khususnya telah mengembangkan argumen teoretis mengapa manajemen waktu sulit bagi banyak orang. Salah satunya adalah kurangnya keterampilan dan keberanian dalam mengembangkan dan menerapkan manajemen waktu dalam kehidupan (Fisher, 2001).
Fischer (2001) juga mencatat temuan dari teori behavioral decision bahwa orang sering mengabaikan hasil besar di masa depan yang bisa didapatkan ketika menerapkan time management yang bagus. Artinya, pengembangan dan penerapan time management itu hasilnya tidak selalu kelihatan pada tahap awal penerapannya, namun setelahnya, dengan penerapan yang konsisten, hasilnya bisa sangat mengagumkan. Jika hasil di masa depan tidak dipikirkan dalam time management yang dibuat kini, orang bisa jadi akan menggunakan waktu mereka untuk hasil-hasil yang sesegera mungkin bisa didapatkan, yang biasanya lebih kecil dari hasil-hasil lainnya, yang didapatkan kemudian dalam waktu yang jauh ke depan. Dengan kata lain, orang lebih suka hal-hal yang mendesak tetapi tidak penting ketimbang hal-hal penting tetapi tidak mendesak.
Time management yang bagus sangat penting untuk mengatasi tekanan-tekanan dari dunia modern ini tanpa mengalami terlalu banyak stres. Time management yang bagus tidak berarti melakukan banyak pekerjaan, melainkan berfokus pada tugas setepatnya dan membuat perbedaan. Apakah di dalam pekerjaan atau di kehidupan secara keseluruhan, seorang harus belajar bagaimana mengelola waktu secara baik, yang akan membantu merasa lebih relaks, fokus, dan terkontrol. Menurut Donaldson (dalam Adebisi, 2013) "The aim of good time management is to achieve the lifestyle balance you want." Waktu yang bagus dalam pekerjaan berarti melakukan pekerjaan berkualitas tinggi, bukan terutama tinggi dalam hal kuantitas. Claessens, et al (2007) menemukan bahwa menggunakan teknik time management akan berhubungan langsung dengan kinerja dan kepuasan, serta dapat mengurangi kegalauan dan kecemasan Hal Penting yang Diperhatikan dalam Perancangan Time Management Untuk mengelola waktu secara efektif, masing-masing harus memiliki gambaran yang jelas mengenai prinsip-prinsip serta nilai utama kehidupannya.
Misalnya, sangat penting untuk menerapkan manajemen waktu dalam suatu proyek untuk mendukung efisiensi, memantau kemajuan, merencanakan, dan mengimplementasikan apa yang telah disepakati oleh berbagai pihak yang terlibat. Manajemen waktu adalah salah satu bidang utama yang menjadi perhatian manajer proyek dan tim mereka. Memiliki waktu untuk mengelola berarti ada aturan untuk melaksanakan dan memantau kemajuan proyek dan membuat keputusan penting terkait dengannya. Spesialis proyek sekarang memahami betapa pentingnya hal ini. Dalam sebuah proyek, manajer proyek dan timnya berusaha mengikuti jadwal untuk menyelesaikan tugas dengan kualitas yang baik. Sinkronisasi antara berbagai hal dan kepentingan dari beberapa pihak yang terlibat dalam suatu proyek merupakan hal sangat penting untuk diperhatikan. Yang dikatakan terlibat di sini tentu saja bukan hanya manusia, tetapi juga berbagai sumber daya lainnya, seperti bahan/materi yang diperlukan, dana, tempat, transportasi, perangkat komputer, perizinan, dan sarana lainnya serta waktu itu sendiri. Dalam tahap operasional, menjadwal pekerjaan, membuat kategorisasi jenis pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, menetapkan kualitas hasil yang diinginkan, dan lain-lain, merupakan sebagian dari hal-hal menarik sekaligus menantang dalam suatu proyek.
Konsep dasar time management adalah penggunaan waktu secara efisien dalam merealisasikan pengerjaan suatu tugas. Para ahli percaya bahwa beberapa hal berikut penting dipertimbangkan dalam perancangan time management yang bagus. Pertama, prioritas tugas-tugas penting dan berdasarkan sumber daya yang tersedia. Kedua, buat rencana dan gunakan waktu yang tersedia seefisien mungkin. Ketiga, pantau ketidakkonsistenan dan gangguan saat ini yang mengganggu alur kerja yang direncanakan. Keempat, mengembangkan efisiensi dan mengurangi tekanan pada jadwal produksi, termasuk tekanan pada mereka yang terlibat dalam proyek. Penyusunan rencana adalah kunci keberhasilan pengelolaan sumber daya yang tersedia. Manajemen Sumber Daya dan Waktu dapat dikelola secara efektif dengan jadwal yang terprogram dengan baik. Jadwal konstruksi dengan jelas menunjukkan kapan proyek harus dimulai dan kapan harus selesai. Selama ini - antara awal dan akhir pekerjaan - harus menyadari bahwa akan ada banyak tekanan yang akan mengganggu jadwal dan juga orang-orang yang bersangkutan. Pemahaman yang baik tentang kemampuan tim secara keseluruhan membantu menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai (Kasturi dan Gransberg, 2002).
Manfaat Time Management
Time management yang baik sangat penting dalam menghadapi tekanan dari kehidupan modern tanpa harus mengalami banyak stres. Waktu yang bagus di pekerjaan berarti melakukan pekerjaan berkualitas tinggi, bukan terutama tinggi dalam hal kuantiti. Claessens, et al (2007) menemukan bahwa menggunakan teknik time management akan berhubungan langsung dengan kinerja dan kepuasan, serta dapat mengurangi kegalauan dan kecemasan. Time management menghadirkan skills, tools, dan kemampuan melakukan hal yang benar pada waktu yang benar, dengan usaha minimal dan sumber daya minimal, efektif dan efisien, yang melaluinya seorang bisa mencapai tujuan dan nilai-nilai personal yang diprioritaskan.
Time management membuat orang menjadi penting dan terhormat, mampu mengorganisasi hal-hal di sekitar, serta membuat seseorang mampu mengoptimalkan kinerja. Kebutuhan akan manajemen waktu semakin diakui dan penting tidak hanya sebagai unsur motivasi untuk efisiensi dan produktivitas karyawan, tetapi juga sebagai dasar aktivitas organisasi secara keseluruhan. Dalam dunia bisnis, waktu adalah komoditas penting untuk segala hal dalam organisasi. Penting untuk mengajarkan karyawan manajemen waktu yang sistematis sehingga mereka dapat mencapai produktivitas dalam jangka waktu tertentu. Organizational Performance mengacu pada posisi organisasi relatif terhadap pesaingnya dalam hal pangsa pasar, laba, dan basis modal. Organisasi semacam itu dibangun melalui kontribusi positif para karyawannya terhadap keberhasilan organisasi (Adebisi, 2013). Pimpinan yang mempunyai visi, determinasi dan fokus jelas akan membangun organisasi yang memiliki kinerja sedemikian tinggi, yang akan memberi pelayanan efektif dan produktif kepada pelanggannya di semua waktu. Organisasi seperti itu adalah organisasi yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki kemampuan pengelolaan waktu yang baik, yang mampu melakukan perubahan melalui efektivitas dan efisiensi pengelolaan waktu dan sumber daya yang tersedia.
Di dalam organisasi sedemikian terdapat pembaharuan tentang semangat belajar menerus, mengaplikasikan strategi baru melalui penelitian dan pertumbuhan serta perkembangan, seraya memasukkan dalam pertimbangan mengenai nilai dan esensi dari waktu. Dia menetapkan goal yang smart, dan mengukur keberhasilan dan kegagalan selalu dalam kaitan dengan waktu. Hal itu menunjukkan tentang pentingnya waktu, tentang pengaruh positif dan juga negatifnya terhadap kinerja organisasi. Waktu terikat pada setiap aktivitas dari organisasi. Demi efektifnya time management bagi kinerja organisasi, manajer dan karyawan dapat memutuskan yang mana saja tugas yang masuk dalam kategori tugas-tugas dasar/pokok, tugas penting dan tugas-tugas bernilai rendah, dengan bertanya: tugas mana yang memiliki nilai paling tinggi bagi organisasi; tugas mana yang dianggap penting manajer; atau, jika tidak semua tugas dapat diselesaikan, yang mana di antaranya yang harus diselesaikan. Ini akan memacu kemajuan pertumbuhan dan perkembangan bagi langkah organisasi dalam meraih sukses (Adebisi, 2013).
Dalam time management diterima bahwa pengontrolan atas waktu merupakan mediator antara time management di satu pihak dan indikator dari kepuasan kerja, well-being, dan kinerja di pihak lain. Hal-hal yang terkandung sebagai hal yang esensial dalam time management dapat dimaknai sebagai kombinasi dari time assessment, goal setting, planning, dan aktivitas monitoring (Claessens, et al, 2007). Manajemen waktu adalah prediktor kontrol waktu yang setidaknya sebagian memediasi hubungan antara manajemen waktu dan kesejahteraan serta kepuasan kerja. Hubungan antara manajemen waktu, mempertahankan kendali atas waktu, produktivitas dan kesejahteraan telah terlihat pada beberapa penelitian yang telah dilakukan (Häfner & Stock, 2010).
Daftar Pustaka
- STRATEGI PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN SISWA - Ahmad Manshur
- PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG -Amir Mahmud
- KEPEMIMPINAN: KONSEP, TEORI DAN KARAKTERNYA - Fridayana Yudiaatmaja
- TIME MANAGEMENT: MENGGUNAKAN WAKTU SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN - Antonius Atosökhi Gea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H