Nama-Nama Pemeran :
1.Rama
2.Sinta
3.Dita
4.Barista (Bella)
5.Teman kafe (Tyo)
Akting 1: Pertemuan di Kafe Hening
(Tyo sedang duduk di meja, memainkan ponselnya. Rama masuk dan duduk di sebelah Tyo.)
Rama: (sambil melihat sekeliling) Kafe ini memang enak ya, suasana tenang.
Tyo: (anggukan kepala) Iya, memang enak. Barista di sini juga ramah.
(Sinta memasuki kafe, dan mata Rama langsung tertuju pada Sinta.)
Rama: (berbisik pada Tyo) Tyo, kamu kenal dia? Sinta, kan?
Tyo: Oh, Sinta? Iya, dia teman kampusku. Kenapa?
Rama: (senyum) Tidak, hanya bertanya-tanya saja.
(Sinta memesan kopi dan duduk di meja seberang Rama dan Tyo. Mereka saling berpandangan tanpa sepengetahuan Sinta.)
Akting 2: Saling Memikat
(Rama dan Sinta mulai saling berinteraksi dengan senyuman dan obrolan ringan. Tyo terlihat agak tertinggal.)
Rama: Jadi, apa hobi Sinta?
Sinta: Hobi? Saya suka membaca dan menulis. Bagaimana denganmu?
Rama: (senyum) Sama! Kita punya banyak kesamaan, sepertinya.
(Dita, teman sekampus Rama dan Tyo, masuk kafe dan melihat mereka.)
Dita: (berbisik pada Tyo) Hei, ada apa di sini?
Tyo: (berbisik balik) Rama dan Sinta sepertinya tengah saling tertarik.
Dita: (terkejut) Wah, sungguh? Tapi, Rama itu kan pacarmu.
Tyo: Iya, tapi sepertinya ada yang berubah.
Akting 3: Konflik Muncul
(Dita duduk di meja mereka, membuat situasi menjadi canggung.)
Dita: Hai, teman-teman! Ada yang bisa saya bantu?
Rama: (tersenyum) Tidak, kami hanya sedang ngobrol.
Dita: (menatap Rama) Oh, Rama, kamu lupa memperkenalkan temanmu. Ini Sinta, kan?
Rama: (canggung) Oh, iya. Dita, ini Sinta. Sinta, ini Dita.
(Mereka saling sapa, namun atmosfer menjadi tegang.)
Dita: (berbisik pada Rama) Ada apa, Rama? Kamu tidak memberi tahu aku tentang Sinta.
Rama: (ragu) Ini hanya pertemuan kebetulan di kafe, Dita.
Dita: (mengangguk) Baiklah, jika kamu bilang begitu.
(Atmosfer tegang muncul, dan ketegangan semakin terasa ketika Dita pergi.)
Akting 4: Penyesalan dan Pilihan
(Rama, Sinta, dan Tyo duduk dalam keheningan.)
Sinta: Maafkan aku, Rama. Aku tidak bermaksud menyebabkan masalah.
Rama: (bersalah) Tidak, ini bukan salahmu. Aku yang harus bertanggung jawab.
Tyo: (berusaha mencairkan suasana) Bagaimana kalau kita semua jujur? Rama, Sinta, Dita... dan aku.
Rama: (mengangguk) Ya, kita harus bicara terbuka.
(Mereka membicarakan perasaan masing-masing dan mencari solusi untuk mengatasi cinta segitiga yang muncul di antara mereka.)
Akting 5: Pemilihan Hati
(Rama, Sinta, dan Dita duduk bersama di kafe. Tyo memutuskan untuk memberi mereka ruang.)
Rama: (memegang tangan Dita) Dita, maafkan aku. Aku harus jujur tentang perasaanku.
Dita: (memandang Rama) Apa yang kamu rasakan?
Rama: (berpikir sejenak) Aku mencintaimu, Dita. Tapi, aku juga merasa terhubung dengan Sinta.
Dita: (menghela nafas) Aku mengerti. Bagaimana denganmu, Sinta?
Sinta: (tersenyum tipis) Aku tahu posisiku. Rama, Dita, aku ingin yang terbaik untuk kalian.
Rama: (mengangguk) Terima kasih, Sinta.
Dita: (menatap Rama) Apa yang harus kita lakukan sekarang?
(Mereka bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi konflik ini dengan cara yang paling baik untuk semua pihak.)
Catatan Penutup: Naskah drama ini bertujuan untuk menunjukkan kompleksitas cinta segitiga dan bagaimana kejujuran, pengertian, dan komunikasi yang baik diperlukan untuk mengatasi konflik. Setiap karakter diharapkan dapat mengambil tanggung jawab atas perasaan mereka dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H