"SEBELUM BERTEMU TERTAWA-TAWA SENDIRI TETAPI SETELAH BERPISAH KEMBALI MENANGIS-NANGIS SENDIRI,Â
ITULAH PERTEMUAN"
Setelah lulus pendidikan, aku memulai kisah cinta LDRku. Sedih sudah pasti kita berdua rasakan, pada saat bandara adisucipto memisahkan kita. Tepatnya pada tanggal 9 september 2016. Tanggal itupun kita jadikan sebagai tanggal jadian kita.
Yah mau tak mau aku harus menjalani LDR, kupikir mudah karena saat ini internet mudah didapatkan. Jadi tak perlu bingung untuk berkabar dengan kekasihku. Sayyidatul Ummah namanya, gadis asal lampung yang harus aku perjuangkan. Jarak jauh sekitar 1.565 KM dipisahkan oleh pulau jawa dan bali, kita hanya mengandalkan komunikasi serta janji yang telah disetujui bersama.
Awal-awal LDR kita berusaha untuk tetap berkomunikasi sesering mungkin, walaupun kita juga harus beradaptasi dengan dunia perkantoran. Apalagi aku, yang harus beradaptasi dengan dunia perkuliahan juga. Walau sesibuk apapun, Tetapi kita tetap harus menjaga komunikasi seperti yang sudah dijanjikan.
Bulan pertama semuanya terasa indah, komunikasi kita lancar, kegiatan-kegiatan dikantor berjalan lancar. Tetapi tidak untuk bulan selanjutnya, kesibukan-kesibukan mulai menghampiri serta ego-ego dari kita mulai muncul. Bagaimanapun juga disaat salah satu menjadi api harus ada yang menjadi air untuk memadamkan ego-ego itu. Wanita selalu lebih dewasa dari lelaki seumurannya memang benar adanya.
Tapi lama-lama aku terbiasa dengan kondisi seperti itu, toh akhirnya setiap baru ketemu lagi, jadi deg-degan seperti kencan pertama lagi, bisa mesra banget jika jalan-jalan jadi kaya orang baru awal awal pacaran. Perasaan seperti itulah yang membuat aku untuk selalu bahagia dalam menjalani kisah LDR ini.
Perasaan lelah LDR dan bosen itu ada, tapi kita sama-sama memutuskan untuk nggak cari yang orang lain lagi. Namun pada kenyataannya, hubungan jarak jauh ini ternyata sangat berat aku jalani. Contohnya saja kangen itu berat, kangen sampai mau nangis udah sering aku alami, drama sedih-sedihnya jika ia batal pulang, pokoknya sedih banget.
Suatu ketika dia menghampiriku, seperti memberikan surprise gitu tepat pada hari ulang tahunku ditahun 2017. Aku benar-benar sangat terkejut dan bahagia pada waktu itu, perasaan deg-degan seperti saat pertama kali bertemupun muncul kembali. Tak ingin waktu terbuang sia-sia tanpa cerita dan kenangan, kitapun langsung jalan-jalan ke tempat-tempat wisata yang ada dipulau Lombok. Kemanapun itu, kita berdua pasti bahagia.
Kitapun memutuskan untuk pergi ke pulau Gili Trawangan, yang cocok banged sebagai tempat buat liburan sepasang kekasih. Sesampai disana, kita menikmati keindahan alam berdua, saling bercerita-cerita dan yah banyak hal-hal yang kita bicarakan untuk bagaimana langkah  kedepan selanjutnya.
Kita juga sudah sadar bahwa kisah cinta kita bukan lagi seperti kisah cinta anak sekolahan. Harus sudah memikirkan siapa yang harus mengalah untuk merantau, memulai hidup baru dengan lingkungan dan keluarga yang baru. Yah persoalan dan pembahasan kita muter-muter sekitar itu aja sih.