Mohon tunggu...
Rivana
Rivana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Siliwangi

hobi menyanyi dan menonton drama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Investasi Sebagai Motor Penggerak Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)

6 Oktober 2024   08:31 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:31 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Secara resmi, ibu kota Indonesia telah dipindahkan ke Kalimantan Timur, yang meliputi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Alasan utama di balik pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah untuk menciptakan pemerataan dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, distribusi penduduk, dan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Dengan memindahkan ibu kota ke lokasi yang lebih strategis, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di luar pulau Jawa, meningkatkan aksesibilitas, serta menciptakan kesempatan kerja baru bagi masyarakat setempat. Selain itu, IKN diharapkan menjadi kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan penerapan teknologi modern dan perencanaan yang matang untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya.

Pada tahun 2024, belum diketahui secara jelas angka dari total investasi terhadap pembangunan di IKN. Namun, pemerintah telah menetapkan target dari investasi yaitu sebesar Rp. 2,77 kuadriliun untuk pembagunan secara keseluruhan. Dalam sidang kabinet, pada tanggal 12 Agustus 2024, Presiden Jokowi menyatakan bahwa investasi dalam negeri di luar anggaran APBN yaitu sebesar Rp. 56,2 triliun, modal ini terhitung dari 55 proyek sejak peletakan batu pertama atau groundbreaking. Pemerintah telah menetapkan beberapa sektor prioritas utama untuk investasi di Ibu Kota Negara (IKN), meliputi infrastruktur, energi, kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan teknologi. Penetapan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan wilayah yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Setiap sektor diharapkan dapat menarik minat investor, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di IKN.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan proyek ambisius yang melibatkan berbagai sumber investasi dari dalam dan luar negeri. Dalam konteks ini, investasi asing memainkan peran penting, terutama dari negara-negara Asia. Salah satu investor utama adalah China, yang berkomitmen untuk mendanai sejumlah proyek kota pintar yang diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup di IKN. Selain China, sejumlah negara Asia lainnya juga menunjukkan minat untuk berinvestasi, termasuk Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, Jepang, dan Korea Selatan. 

Namun, ketertarikan untuk berinvestasi di IKN tidak hanya terbatas pada negara-negara Asia. Investor dari luar Asia, seperti Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan negara-negara di Timur Tengah, juga telah mengungkapkan minat mereka untuk terlibat dalam proyek ini. Hal ini menunjukkan potensi IKN sebagai pusat ekonomi baru yang menarik perhatian global.

Di sisi lain, investasi domestik juga sangat signifikan dalam pembangunan IKN. Banyak perusahaan besar, baik swasta maupun milik negara, telah berkontribusi terhadap proyek ini. Di antara mereka adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Astra Group, Kawan Lama Group, Sinar Mas Group, Alfa Group (Alfamart), Djarum Group, Bluebird, dan Pakuwon Group. Selain itu, lembaga keuangan seperti Bank Indonesia dan perusahaan penyedia listrik PLN juga memainkan peran penting, bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bertanggung jawab atas infrastuktur transportasi. 

KESIMPULAN 

Maka, pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur, yang dikenal sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengatasi tantangan yang dihadapi ibu kota sebelumnya, seperti kepadatan penduduk dan kerentanan bencana. IKN diharapkan dapat menciptakan pemerataan ekonomi, distribusi penduduk, dan pembangunan infrastruktur yang lebih merata di seluruh Indonesia. Dengan target investasi sebesar Rp. 2,77 kuadriliun dan partisipasi dari berbagai investor, baik domestik maupun asing, pembangunan IKN berpotensi menjadi pusat ekonomi baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Proyek ini melibatkan sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, energi, dan teknologi, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup serta menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun