Mohon tunggu...
Rivan Ardiansyah
Rivan Ardiansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Social Media Spesialist

mengabadikan moment yang ada menjadi sebuah cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Redup Tak Apa, Asal Jangan Padam

26 Desember 2024   18:40 Diperbarui: 26 Desember 2024   18:43 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pulau dolphin, kepulauan seribu | Foto : Rivan Ardiansyah

Barusan aku sudah mendengar kabar tentangmu. Tak apa, tidak ada yang perlu dijelaskan. Tidak perlu juga meminta maaf.
Belum lama ini, aku membaca sesuatu, singkat saja. tapi berkesan dan hari ini, Tulisanya bilang.
"sejatinya tidak ada manusia yang selalu dan sepenuhnya kuat"

Kita kuat, iya. hanya tidak selalu. Kita diberi senang, sedih, lelah, dan sakit juga. Kenapa? karena memang begitu kita dicipta-Nya.
Aku, kamu, semua makhluk di bumi. bahkan benda langit pun juga. Tidak ada yang terus menerus.  Ada kalanya siang, ada juga malam. Ada kalanya bangun, juga ada tidur. Ada sehat, ada sakit.

Sekalipun kakimu kuat, dan masih ingin terus berjalan, tidak peduli seberapa jauh, pun di suatu saat waktu akan berhenti juga.
Dimana, kapan, lama, atau sebentarnya tidak ada yang tahu, hanya itu pasti. Tapi semua itu tak apa, memang begitu adanya, memang begitu seharusnya.

Kamu tahu, sumber kuatku itu kamu. Kamu yang selalu ingatkan untuk berhenti sejenak, kamu yang selalu marah apabila diri ini lupa, lupa untuk menyayangi dirinya sendiri. Kamu tahu aku sering goyah dan kerap dengan mudahnya mengucap kata lelah. Tapi kali ini aku mau kuat. Biar aku yang jadi kuat, untuk kamu.

Janji padaku, jangan sedih karena ini semua terjadi, ya? Jangan pula menyalahkan dirimu, apalagi menghukumnya. ini bukan titik, hanya koma, ini bukan ujung, masih di pertengahan. Sebab Tuhan begitu sayangnya padamu, kamu begitu berharga bagi-Nya.
Kamu adalah terang dan berkat yang dipercaya-Nya untuk banyak orang, yang dekat dan yang jauh. Maka dengan alasan yang tidak kurang dari itu, kamu diberikan jeda. Jeda untuk memulihkan diri kamu sendiri, menguatkan diri kamu sendiri, sebelum kembali menopang banyak di pundakmu.

Sementara ini biarlah hujan turun dulu. Biarlah juga kita menunggu, menunggu matahari kembali bersinar terang. Matahari yang kita kenal hanya sedang redup, tapi tidak akan pernah padam.

#tulisanobiru #pann 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun