Ku ambil pensil
Ku lukiskan indah wajahmu
Guratan-guratan kecil pada satu titik tertumpu
Arsiran hitam tipis membentuk simpul senyum
Â
Dalam buaian rindu ku ber imajinasi
Tiap lekukan tubuh bagai gelombang menderu
Dalam balutan busana tiap sisi mencuri pandanganku
Bahkan sampai menembus permainan cinta dalam fikiranku
Â
Imajinasiku mulai tak terkendali
Gelisah tak menentu seakan bayangan tampak wanitaku berdiri
Mulai berkomentar sampai curhat tentang kehidupan ini
Ternyata semua hanya lamunan sepiku
Â
Kini sketsa wanitaku telah jadi
Ku bingkai dalam figura yang bergaris
Ku pajang di dinding kamar nuansa warna warni
Agar tampak ramai walaupun suara sunyi
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H