Mohon tunggu...
Rival D Rainova
Rival D Rainova Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup dalam ritme intelektual dengan status sebagai Mahasiswa Universitas Azzahra

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia,Negara Dengan Pasukan Pemberontak .

6 Januari 2012   14:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap negara pada seluruh belahan dunia mempunyai sebuah ''Capitol'' atau yang disebut dengan istana negara . Di dalam istana itu terdapat singgasana-singgasana besar utuk para pemimpin negara .Mereka yang telah menduduki singgasana-singgasana  tersebut telah dilantik serta disumpah untuk melakukan kewajiban-kewajibannya untuk mengurus masalah-masalah negara . Dan yang menjadi pemimpin mereka adalah seorang pemimpin besar , yaitu seorang presiden . Dimana beliaulah yang bertugas mengamati , mengawasi , dan mengarahkan para penduduk singgasana tersebut untuk menjalankan tugasnya masing-masing . Pada setiap negara , kita melihat pada tiap istana itu terdapat beberapa pasukan  yang selalu siap dan siaga menjaga keamanan istana dan para penduduknyatersebut . Tapi yang menjadi pertanyaan besar untuk negara kita , kenapa selalu banyak pasukan-pasukan tempur di depan istana yang berteriak , melempari , dan mencaci-maki menunjuk ke arah istana negara Indonesia ? Jawabannya mungkin telah diketahui oleh banyak masyarakat Indonesia maupun para penduduk singgasana istana tersebut , yaitu '' masyarakat yang tidak puas bahkan terlalu kurang puas dengan kinerja para  pemimpin tersebut '' . Dimulai dari segi politik yang menekan mereka , lalu segi hukum yang tidak seimbang , segi ekonomi yang terlalu menjatuhkan yang dibawah dan menaikkan yang di atas , sampai ketidak selarasannya kelayakan hidup pada masyarakat Indonesia , dan banyak hal lain yang menjadi pemicu pemberontakannya para pasukan Indonesia . Bisa kita lihat kejadian-kejadian rutin yang ada di depan istana negara , gabungan barisan besar berbagai organ-organ masyarakat yang selalu berusaha menerobos tembok bersenjata ( aparat dan pasukan keamanan negara ) . Bukan sebuah istana negara yang kita lihat , tapi seperti sebuah lapangan perang antara kubu masyarakat melawan kubu pemerintahan . Sebuah fenomena tragis yang menjadi sejarah berjalan di negara tercinta ini . Para wakil rakyat yang kerjanya hanya duduk dalam sidang yang hanya memikirkan gaji buta yang akan didapatinya tanpa benar-benar menjadi jembatan yang mengaspirasikan suara rakyat . Dan para majelis permusyawaratan rakyat yang sempat-sempatnya tertidur nyenyak dalam sidang soal rakyat dan sempat-sempatnya menonton film porno pada sidang tersebut . Sang presiden yang hanya bisa mengutarakan kekecewaan dan tidak berusaha untuk lebih tegas terhadap para bawahannya  . Apakah hal ini diakibatkan dengan system perekonomian di Indonesia yang bersifat ''Liberal'' ? Dimana seorang pemimpin yang telah terpilih takut salah bertindak sesuai dengan konsekuensi yang telah disepakati pada orang yang mem-''back up''-nya untuk berhasil terpilih sebagai seorang pemimpin ? Memang tak bisa dipungkiri , system perekonomian di Indonesia pada saat ini begitu kejam . Dengan bahasa kasarnya , Indonesia kembali dijajah ( perekonomiannya ) oleh para Investor ! ! ! !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun