Mohon tunggu...
Rival D Rainova
Rival D Rainova Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup dalam ritme intelektual dengan status sebagai Mahasiswa Universitas Azzahra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyusup Sebuah Ketenangan

4 Januari 2012   02:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:22 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisi lain yang melengkapi sebuah kehidupan adalah suatu hal yang dinamakan masalah . Tak dapat disangkal , kalau dalam suatu kehidupan itu tak luput dari berbagai macam masalah . Hanya saja yang akan dipertanyakan dalam hal ini adalah apakah insan yang akan atau sedang menghadapi masalah yang dialaminya apakah paham & mengerti dengan hal yang menimpanya tersebut .

Bicara tentang pemikiran sempir tentang suatu masalah , setiap individu dalam kelompok mayoritas selalu berfikir cepat untuk lepas dari suatu masalah tanpa berfikir apakah dia akan menyelesaikan masalah itu dengan baik atau malah menambah / memperbesar masalah tersebut . Wajar mayoritas masyarakat kita memiliki pemikiran tersebut , karena suatu masalah apalagi individu yang dikenainya itu sempat  merasa terganggu bahkan menganggap hal tersebut akan menghambat proses kelancaran aktifitas hariannya .

Hal tersebut bahkan akan merusak ketenangan seorang manusia dalam menghadapi perjalanan hidupnya . Dan inilah yang saya namakan dengan '' Penyusup Sebuah Ketenangan '' .

Dalam menghadapi '' Penyusup '' , tahap awal untuk menghadapinya adalah mengenali si penyusup tersebut . Lalu memahami dan mengerti dengan alur si '' Penyusup '' tersebut . Dan apabila telah menjalani langkah-langkah tersebut dengan baik , dengan mudahnya kita dapat menendang keluar si '' penyusup '' tersebut dengan catatan walaupun nantinya akan datang berbagai macam penyusup dari berbagai macam hal pula .

Dan di akhir langkah penyelesaian suatu masalah itu haya ada 2 pilihan . Menyelesaikan masalah tersebut atau tidak sama sekali , 2 hal yang bertentangan .

Hal pertama yaitu menyelesaikan masalah . Dalam penyelesaian masalah ada beberapa point yang harus kita perhatikan . Penyelesaian masalah dengan baik dan dapat mengambil sari-sarinya untuk dijadikan pelajaran dan pengalaman berharga , atau akhir masalah yang buruk . Dan yang malangnya bukan menyelesaikan masalah malah menimbulkan masalah baru .

Yang kedua adalah tidak menyelesaikan sama sekali . Ini menyangkut tentang mentalitas seorang manusia . Apabila dia sudah menjustifikasi dirinya mengalah dan  tidak sanggup untuk menghadapi masalah yang akhirnya memutuskan untuk lari daari masalah tersebut . Point ini tidak akan ada habisnya karena semakin seseorang itu lari dari masalah atau tidak ingin menyelesaikan masalah tersebut , maka masalah itu akan semakin mengejarnya dan akan selalu membayangi setiap apapun yang dilaluinya .
Jadi , dalam masalah itu hanya ada 2 hal , yaitu dia menyelesaikan masalah itu dengan baik atau apa adanya , atau tidak menyelesaikannya sama sekali . Disini yang akan jadi pertanyaan adalah '' Apakah anda memahami dan mengerti pada setiap masalah yang akan/sedang/ telah anda lalui ? '' . Dan jika anda tidak dapat menyelesaikannya , cuma ada 2 jawaban untuk anda . Anda tidak mengerti / memahami masalah tersebut , atau anda benar-benar tidak sanggup untuk menghadapi / menyelesaikan masalah tersebut sampai-sampai memaksakan diri untuk memecahkan hal yang sudah melewati batas kemampuannya sendiri .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun