Urban farming telah muncul sebagai solusi inovatif di tengah tantangan pertumbuhan kota. Praktik ini menggabungkan budidaya tanaman dan ternak di area perkotaan, memberikan akses yang lebih baik terhadap pangan segar dan sehat.
Dengan memanfaatkan lahan yang ada, urban farming tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Lantas apa pengertian dari istilah ini dan apa keuntungannya? Simak lewat artikel berikut!
Pengertian Urban Farming
Urban farming merujuk pada praktik budidaya tanaman dan ternak di area perkotaan serta pemanfaatan kembali sumber daya dan limbah yang ada. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan produk pangan dari berbagai jenis tanaman dan hewan ternak.
Di dalam urban farming, terdapat proses produksi, pemrosesan, dan distribusi makanan serta produk lainnya. Contoh-contoh yang dapat ditemukan meliputi pertanian kecil, kebun di perumahan, taman atap, serta inisiatif seperti rumah kaca di sekolah dan restoran yang memiliki kebun sendiri.
Selain itu, aktivitas ini juga mencakup penanaman sayuran secara vertikal di dalam ruangan dan produksi pangan di ruang publik. Urban farming kini telah menjadi konsep yang luas dan melibatkan banyak anggota masyarakat di berbagai kota dengan cara yang beragam.
Keuntungan Urban Farming
Urban farming menawarkan berbagai manfaat yang berkontribusi positif bagi manusia dan lingkungan. Keuntungan ini mencakup aspek ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
1. Manfaat dari Segi Kesehatan
Dalam hal kesehatan, produk yang dihasilkan dari urban farming cenderung memiliki kualitas lebih baik. Proses budidaya yang terkontrol mulai dari persiapan lahan hingga panen memastikan tingkat kualitas yang tinggi.
Selain itu, penggunaan bahan kimia sintetis diminimalkan, sehingga lebih banyak teknik ramah lingkungan seperti LEISA (Low External Inputs for Sustainable Agriculture) yang diterapkan. Dengan cara ini, hasil panen segar dan sehat siap untuk dikonsumsi.
2. Manfaat dari Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi, urban farming dapat menjadi sumber pendapatan tambahan, terutama jika dikelola dengan memanfaatkan teknologi modern untuk menghasilkan produk berkualitas. Hasil pertanian tidak hanya bisa digunakan untuk konsumsi pribadi, tetapi juga dapat dijual di pasar yang menawarkan harga lebih tinggi, seperti supermarket atau platform online.
3. Manfaat dari Segi Lingkungan
Urban farming juga berdampak positif bagi lingkungan. Menurut Lasat, praktik ini dapat mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara. Lahan perkotaan sering digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, yang dapat mencemari lingkungan. Dengan memanfaatkan lahan kosong yang sebelumnya digunakan untuk sampah, urban farming dapat membantu memulihkan kesehatan tanah yang terkontaminasi.
Teknik ini tidak hanya membantu menyerap polutan, tetapi juga mencegah senyawa berbahaya menyebar melalui air tanah dan permukaan, sehingga berkontribusi pada remediasi polusi melalui tanaman budidaya.
Sebagai suatu gerakan yang terus berkembang, urban farming memiliki potensi untuk merubah cara kita memproduksi dan mengonsumsi pangan. Dengan manfaat ekonomi, kesehatan, dan lingkungan yang dihadirkannya, urban farming bukan hanya tentang bertani, tetapi juga tentang menciptakan komunitas yang lebih baik dan lebih berkelanj
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H