Mohon tunggu...
RIVALDI GUNTUR SATRIYO
RIVALDI GUNTUR SATRIYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Rivaldi

Selanjutnya

Tutup

Money

Istana Emping: Dapat Mensejahterakan Perajin Emping?

19 Juni 2022   07:30 Diperbarui: 19 Juni 2022   07:35 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istana Emping yang berada di desa Sukamaju, kecamatan Labuan merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi sebagai rumah produksi dan pemasaran. 

Gambar di atas menunjukan kondisi Istana Emping setelah hampir dua tahun lebih sejak peletakan batu pertamanya yang dihadiri oleh pejabat daerah seperti Bupati Pandeglang, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten, Kepala Desa Sukamaju, dan lainnya. 

Perlu diketahui bahwa Istana Emping menelan biaya sebesar 1 Miliar melalui pendanaan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan memanfaatkan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) Tahun Anggaran 2020 Program Kotaku. 

Dikutip dari sim.ciptakarya.pu.go.id, Desa Sukamaju, Kecamatan labuan menjadi satu-satunya daerah yang menerima dana BPM PPKM pada program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Hal itu dikarenakan daerah tersebut terkenal sebagai penghasil buah melinjo dan terdapat beberapa kelompok masyarakat yang berperan sebagai perajin melinjo. 

Menurut Ucu Suhandi, Kepala Desa Sukamaju, terdapat 3 kelompok perajin emping dengan 12 orang anggota dari masing-masing kelompoknya (SRBNEWS). Istana Emping dibangun sebagai rumah produksi dan pemasaran olahan buah melinjo seperti emping. Sehingga dengan keberadaan Istana Emping tersebut diharapkan dapat menaikan perekonomian masyarakat sekitar dan mensejahterakan perajin emping.

Namun kenyataannya tidaklah demikian. Istana Emping belum dapat dimanfaatkan oleh para perajin emping di Desa Sukamaju, Labuan. Hal itu dikarenakan saat Istana Emping dikunjungi beberapa kali tidak ditemui petugas yang berada di dalamnya atau dalam kondisi kosong dan tidak ada kegiatan produksi dan pemasaran di sana. 

Salah seorang ibu rumah tangga yang juga sebagai perajin emping juga memberikan pernyataan bahwa telah lama Istana Emping tidak ada petugas yang berada di sana.
 

Gambar 2 Wawancara Salah Satu Perajin Emping Rumahan Di Desa Sukamaju, Labuan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 2 Wawancara Salah Satu Perajin Emping Rumahan Di Desa Sukamaju, Labuan (Sumber: Dokumen Pribadi)

Karena kondisi Istana Emping yang demikian, maka kelompok perajin tetap melakukan kegiatan produksi sama seperti tanpa adanya Istana Emping. 

Mereka menyatakan pembelian bahan baku, proses produksi emping, dan pemasarannya sama seperti dahulu tidak berubah walaupun telah ada Istana Emping. Padahal mereka mengharapkan adanya perubahan seperti bahan baku yang mudah didapat, peningkatan produksi emping, dan pemasaran produk yang lebih luas. 

Gambar di bawah menunjukan kondisi nyata para perajin emping tetap melakukan kegiatan produksi emping pada gubuknya masing-masing tidak pada rumah produksi, Istana Emping.

 

Gambar 3 Mahasiswa KKM UNTIRTA Membantu Proses Pembuatan Emping (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 3 Mahasiswa KKM UNTIRTA Membantu Proses Pembuatan Emping (Sumber: Dokumen Pribadi)

Jika dilihat melalui sosial media instagramnya, @istana_emping, kegiatan yang berlangsung di dalamnya tidak memfokuskan kepada produksi dan pemasaran emping. 

Kegiatan produksi yang berlangsung di sana ialah produksi kue-kue lebaran seperti, kue kacang, putri salju, dan lainnya. Sedangkan barang atau produk yang dijual pada Istana Emping sebagaian besar sembako dan kue-kue lebaran serta sebagian kecil produk olahan melinjo, seperti emping.


Padahal saat pertama kali membaca berita tentang pembangunan Istana Emping, penulis berekspetasi kedepannya akan ada inovasi sebagai upaya peningkatan produksi emping. 

Contohnya seperti kegitan produksi emping menggunakan mesin untuk meningkatkan hasil produksi. Tak hanya itu, penulis juga berekspetasi bahwa ada kegitan workshop mulai dari penyiapan bahan baku hingga pemasaran emping di dalam Istana Emping sebagai pembinaan para perajin emping. 

Namun kenyataan tidaklah demikian, Istana Emping belum memberdayakan para perajin Emping di Desa Sukamaju, Labuan. Semoga kedepannya akan ada evaluasi agar Istana Emping berjalan seperti apa yang telah direncanakan sejak peletakan batu pertamanya.

Sumber :
http://sim.ciptakarya.pu.go.id/sipkp/berita/p/pemerintah-kabupaten-pandeglang-apresiasi-pembangunan-istana-emping
https://srbnews.id/ekonomi-masyarakat-desa-sukamaju/
https://www.instagram.com/istana_emping/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun