Kembali ke penjelasan awal, dari berbagai disiplin ilmu yang disebutkan tadi terdapat salah satu yang relevan dengan tema artikel ini, yaitu Sosiologi. Disiplin ilmu Sosiologi merupakan hal yang sangat esensial untuk menghabisi hal-hal negatif yang sudah disebutkan di awal artikel karena Sosiologi mengajarkan bagaimana seorang individu melihat berbagai sisi dari society dengan keempat cirinya, yaitu Empiris, Teoritis, Kumulatif, Non Etis;
1. Empiris                                                        Â
Sosiologi memiliki ciri Empiris, artinya ilmu yang diperoleh berdasarkan observasi, sesuai akal sehat, sesuai fakta, serta tidak menghasilkan sesuatu yang bersifat spekulatif.
2. Teoritis
Sosiologi memiliki ciri Teoritis, artinya Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang selalu berusaha menyusun kesimpulan (abstraksi) dari hasil observasi. Abstraksi atau kesimpulan ini digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
3. Kumulatif
Sosiologi juga memiliki ciri Kumulatif, artinya disusun atas teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori terdahulu.
4. Non Etis
Ciri Sosiologi yang terakhir, yaitu Non Etis, artinya tidak mempermasalahkan baik buruknya sesuatu, tetapi menganalisis sebab akibat dan menjelaskannya secara mendalam.
Melalui IPS, pembentukan karakter Sosiologi dapat dengan mudah disalurkan dari pembelajaran-pembelajaran yang biasa dikaji di mata pelajaran IPS. Sesuai dengan urgensi dan perkembangan kehidupan masyarakat, pembelajaran IPS dalam konteks pembentukan karakter Sosiologi harus dikembalikan sesuai dengan inti konseptualnya yang bersifat terpadu yang menekankan pada interdisipliner dan intradisipliner, dengan pembelajaran yang kontekstual dan transformatif, aktif dan partisipatif dalam perpektif nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Sesuai dengan tujuannya, pembelajaran IPS harus memfokuskan perannya pada upaya mengembangkan pendidikan untuk menjamin keberhasilan dan kelangsungan hidup masyarakat dan lingkungannya. Pembelajaran IPS diarahkan untuk melahirkan pelaku-pelaku sosial yang berdimensi personal, dimensi sosiokultural, dimensi spiritual, dan dimensi intelektual.
Keberhasilan implikasi Pembentukan Karakter melalui Kurikulum IPS yang benar akan berdampak pada perkembangan moral, karakter, keterampilan, sikap, nilai dan norma, dan berbagai hal positif lainnya yang diperlukan oleh pelajar tersebut dalam turn langsung ke masyarakat. Selain dari pembentukan karakter tadi, Soft Skill seperti decision making skill, rational and critical thinking skill, serta moral and attitude yang dihasilkan dari kurikulum IPS juga akan sangat berguna untuk berbagai aspek kehidupan pelajar kelak nantinya, Dapat kita simpulkan juga bahwa secara garis besar guru yang baik dan professional itu adalah guru yang melakukan semua pekerjaan yang sesuai dengan ahlinya atau yang sudah ia pelajari. Proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas sangat ditentukan oleh kompetensi guru. Dalam Pembalajaran IPS yang bertujuan untuk membentuk karakter Sosiologi di pelajar, Guru juga sangatlah mengambil peran dalam hal ini. Terutama ketika ada permasalahan yang sedang booming di masyarakat, Guru IPS yang pandai akan mengambil sebuah contoh menggunakan fenomena tersebut sebagai objek penyelesaian masalah yang relevan.