Mohon tunggu...
Rivah
Rivah Mohon Tunggu... Lainnya - LimaGaris

LimaGaris Tetap Membaris Sampai Kata Kata Habis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cerita Saat Libur Cegah Penyebaran Virus Corona (Covid-19)

6 April 2020   13:33 Diperbarui: 8 April 2021   11:20 61235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Antara | Fikri Yusuf

Saat libur awalnya senang. Saat belum ada himbauan, saat bogor belum termasuk zona merah.

Tapi setelah itu paradoks, semuanya pun menyesuaikan. Ditambah tugas yang terus menerus berdatangan, tugas di luar pemahaman dan kesiapan dan tugas yang menyulitkan.

Ceritaku saat libur, hanya dirumah namun sesekali kumpul bareng teman yang dekat dan bisa dijangkau serta masih steril dari penyebaran virus.

Sesekali pula keluar rumah tuk mencari jaringan atau sinyal tuk menyelesaikan tugas dan mencari tahu tugas karena rumahku termasuk kawasan susah sinyal.

Banyak rencana yang sudah dipersiapakn untuk libur sekolah namun hampir semuanya mutlak dibatalkan karena untuk membantu pemerintah dalam menangani penyebaran corona virus disease.

Saat di rumah, banyak pula pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dengan orang tua yang kurang paham dengan tugas tugas yang diberikan guru kepadaku.

Walau serasa sering rebahan namun tak tenang bila terus mengerjakan tugas, tak fokus dengan orang tuas yang selalu menasihati untuk tidak berlama lama dengan handphone bahkan berlama lama diam di luar yang sebenarnya mengerjakan tugas dan mencari jaringan atau sinyal.

Dari libur ini banyak perubahan, dari jam tidur yang tidak teratur, mandi semuanya, perut sering merasakan lapar, mata berlama lama melihat layar handphone atau sinar biru, perjalanan yang dibatasi, bersosial yang dibatasi dan lain sebagainya.

Intinya, ceritaku tak jauh beda dengan yang lain. Mungkin yang membedakan, saya tak keseringan diam dirumah dan tak jarang main keluar rumah.

Mulai dari kepentingan rumah, pribadi bahkan tugas.

-----

When the holiday was initially happy. When there was no appeal, when Bogor was not included in the red zone.

But after that paradox, everything adjusts. Plus tasks that keep coming in, tasks beyond comprehension and readiness and difficult tasks.

My story is on holidays, only at home but occasionally get together with close friends and can be reached and still sterile from spreading the virus.

Occasionally also leave the house to look for networks or signals to complete tasks and find out tasks because my house is a difficult signal area.

Many plans have been prepared for school holidays but almost all of them are absolutely canceled because it is to assist the government in dealing with the spread of corona virus disiase.

When at home, a lot of homework must be done.

With parents who do not understand the tasks assigned by the teacher to me.

Even though it often feels like lying down but it is not calm when continuing to do the task, do not focus with the lever who always advises not to linger with a cellphone even longer for a long time silent outside who actually does the task and look for networks or signals.

From this holiday many changes, from irregular hours of sleep, bathing everything, the stomach often feels hungry, eyes linger for a long time to see the cellphone screen or blue light, restricted travel, restricted social and so forth.

In essence, my story is not much different from the others.  Maybe the difference is, I don't often stay at home and often play outside the house.

Starting from the interests of the house, personal and even tasks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun