Terslip ribang di kalbu yang ragu
Beronta dalam sukma yang kaku
Pun gesa sebab tubuh tak bisa membantu
Karena jiwa tak bisa mengatur waktu tuk bisa bertemu
Angan rasanya berlafal Rindu
Berjumpa tanpa pengganggu
Dan Bercerita ria dengan candu
Menolak hadir orang menjingu
Andai semudah itu
Berhayal, lalu terwujud laju
Dengan menghiraukan siapakah orang itu
Dan mengabaikan ikatan hubungan itu perlu
Memang kelu
Apabila hubungan belum bersatu
Kosong hak tuk mulut berkata rindu
Namun kalbu sungguh tak bisa memahami logika pilu
Karena inginnya perdana
Hati yang suling dengan logika
Yaitu bertemu dan berkata rindu pada orang yang mengganggu kalbu dalam sukma
Ingin ingkah dan berteriak beriring tawa
Berjalan tanpa nada
Melambaikan tangan saat berjalan dijalan raya
Ihwal nurani menyadari bahwa dia bukan siapa siapa