[caption id="attachment_334637" align="alignleft" width="341" caption="Effendy Rasad Ganti Pulau Seribu"][/caption]
Gerakan Nelayan dan Petani Indonesia (GANTI) memotori penghijauan di pesisir Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Ketua umum GANTI Rokhmin Dahuri mengungkapkan pihakya sengaja membawa pohon buah seperti pohon mangga, jambu dan pohon rambutan yang diberikan kepada para petani. Hal itu dilakukan agar kelak tumbuh dan menghasilkan buah untuk dinikmati masyarakat.
"Seandainya masyarakat di pulau ini bersama-sama menanam pohon buah-buahan, sehingga dapat menghasilkan buah yang banyak lalu dinikmati masyarakat Jakarta,sehingga tidak perlu lagi ada impor buah-buahan,'' cetus Rokhmin melalui keterangan tertulis, Kamis (27/3).
Rokhmin beralasan membawa pohon buah-buahan yang sudah cukup besar setinggi dua meter yang diberikan GANTI kepada para petani di Pulau Seribu. Dengan harapan tidak terlalu lama menunggu hasilnya, apalagi didukung dengan pupuk organik.
[caption id="attachment_334638" align="alignleft" width="300" caption="Effendy dan Yuri Survey Pulau Seribu"]
Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifuddin mengaku gembira dengan kepedulian dan bantuan yang diberikan pengurus GANTI itu. Ia berharap pengurus GANTI tidak hanya memberikan bantuan juga membina dan melatih para petani.
GANTI adalah sebuah lembaga di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) yang diresmikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri April tahun lalu yang peduli terhadap kesejahteraan para nelayan dan petani Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Rokhmin menilai potensi kelautan dan perikanan di Indonesia, belum maksimal dikembangkan.
"Namun pengembangan potensi kelautan dan perikanan di Indonesia masih jauh dari kebutuhan. Alokasi dana negara untuk pembangunan sektor ini setiap tahun tergolong kecil yakni sekitar Rp6,5 triliun," jelas Rokhmin.
[caption id="attachment_334639" align="alignleft" width="300" caption="Rumah Ikan Pulau Seribu"]
Jika dibandingkan dengan potensi perikanan dan luasnya wilayah laut Indonesia, Rokhmin yang juga  Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu berpendapat alokasi yang diberikan negara untuk bidang kelautan dan perikanan saat ini jauh dari memadai.
Rokhmin, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, membandingkan dana yang disiapkan pemerintah untuk bidang pertanian yang angkanya mencapai Rp27 triliun. Mestinya, dana untuk kelautan dan perikanan pun sama dengan dana yang disiapkan untuk pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H