[caption id="attachment_344565" align="alignleft" width="300" caption="Penandatanganan MOU PLKB dan GANTI"][/caption]
BAWEN SEMARANG- Gerakan Nelayan Tani Indonesia (Ganti) menjalin kerja sama dengan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Hal itu dalam rangka membantu dan mendampingi keluarga petani dan nelayan, baik di pedesaan maupun perkotaan. Penandatangan kerja sama dilakukan dalam momentum Sarasehan bertajuk Peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) dalam Memantapkan Bonus Demografi untuk Mensukseskan Revolusi Mental Guna Mewujudkan Indonesia Hebat yang digelar di Banaran Resort Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (21/9).
[caption id="attachment_344566" align="alignleft" width="300" caption="MOU Kerjasama GANTI dan PLKB"]
Pertemuan dengan peserta 3000 orang ini sedianya dihadiri oleh Presiden Terpilih, Joko Widodo, akan tetapi Jokowi membatalkan kehadirannya untuk agenda di Jakarta yang tidak dapat ditinggalkan. Meski begitu, sarasehan tetap berjalan. Dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Kabupaten Semarang, H. Mundjirin, Bupati Tegal, Enthus Susmono, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ganti, Rokhmin Dahuri dan Ketua Pembina PLKB dan PKB Indonesia Setia Edi M. Kes. Sarasehan yang berlangsung sehari itu juga diisi oleh Rektor Undip dan Rektor Unnes. Panitia juga menggelar bazar dan hiburan.
[caption id="attachment_344568" align="alignleft" width="300" caption="Bersama Tim Ganti dan IPeKB"]
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ganti, Rokhmin Dahuri mengatakan, tujuan kerja sama dua organisasi ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat. “Kami terus mendorong konsep membangun penduduk dari sektor pertanian, perikanan dan kelautan. Kerjasama yang dilakukan antara GANTI dengan PLKB dan PKB diharapkan dapat membantu mewujudkan pembangunan penduduk yang baik dari ketiga unsur tersebut”, ungkapnya.
Ketua Pembina PLKB/PKB Setia Edi, M.Kes mengapresiasi gagasan Ganti dan menilai gagasan kerja sama ini sangat cerdas. Setia Edi mengungkapkan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) selama ini identik dengan tugasnya dalam merangkul akseptor baru dan membina kelestarian ber-KB. Namun, tugas mereka sebenarnya tak cukup sampai disitu. Mereka juga harus siap membantu untuk menyiapkan masa depan generasi penerus dalam bidang kesehatan.
[caption id="attachment_344571" align="alignleft" width="300" caption="Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH"]
“Saat ini di Indonesia ada sekitar 23 ribu PLKB dan PKB. Mereka bekerja door to door dengan para kader, pemuka agama dan masyarakat. Pekerjaan mereka tak sekedar mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi tapi juga menyiapkan masa depan generasi muda di bidang kesehatan”, tegasnya.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH juga menuturkan bahwa Indonesia saat ini tengah mempersiapkan diri menghadapi momentum bonus demografi. Bonus demografi ini, kata Ganjar harus dimanage dengan baik. Keberhasilan dalam memanage akan membuat Indonesia menjadi negara besar. Namun jika gagal akan sangat berbahaya karena pasti menimbulkan banyak persoalan. Mulai dari meningkatnya angka kriminalitas, pengangguran, kematian ibu dan anak hingga kemiskinan. (Diana)
[caption id="attachment_344572" align="aligncenter" width="480" caption="PLKB dan GANTI"]