Mohon tunggu...
Riung Laut
Riung Laut Mohon Tunggu... Wiraswasta - CV Riung Laut

Penyuka kopi, syair & senyummu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Malam dan Puisi

5 Juni 2016   13:12 Diperbarui: 5 Juni 2016   13:32 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di dalam gelap dan sepi aku berontak

sementara semua terlelap dalam hingar matahari

aku mengerang membabi buta, tapi pada siapa?

di dalam kekata aku mencari apa?

ini lucu! aku ingin tertawa!

kegembiraan ini begitu pahit

sedang malam semakin angkuh, bersikukuh bahwa

pada inti tubuhnya aku akan meruh

ah tidak, pada bibirmu saja aku sudah sedemikian keluh

menjamahmu seperti menghunuskan belati pada yamadipati

gila! ini gila!

membunuh kematian dengan apa?

setolol apa aku ini? sudah, sudahi saja sampai di sini

(sementara aku membodoh-bodohi diri)

bulan pucat pasi senggama dengan gelap dan sepi

melahirkan puisi yang harus aku bunuh

karena membocorkan

ketololanku ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun