Dalam bahsa al-Qur'an, ketiga potensi tersebut diaktualisasikan dalam proses pendidikan agar manusia benar-benar menjadi pemimpin di muka bumi (al-Baqarah: 30) serta ibadah kepada Tuhan semata (al-Dzariyat: 51).
Imam Ali berkata dalam Ta'lim al-Muta'allim karya Burhanuddin Islam Az-Zarnuji;
"Saya adalah hamba orang yang mengajar saya sekalipun hanya satu huruf. Apabila ia berkehendak, ia bisa menjual saya, dan apabila ia berkehendak, ia bisa memerdekakan saya, dan apabila ia berkehendak, ia bisa memperbudak saya".
Imam Zarkasyi mengatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan KMI adalah kemasyarakatan, segala apa yang akan dialami anak didik di masyarakat dididikkan oleh PMDG, tidak terlalu mementingkan apa yang harus dipelajari di perguruan tinggi kelak, tetapi selalu ingat apa yang akan ditemui di msyarakat kelak. Tamatannya tidak canggung menajdi guru, pengurus organisasi, muballigh, imam, dan lain-lain.
Mahrus Amin dalam filsafat pendidikannya yang diterapkan di lingkungan Darunnajah memiliki empat pilar, yaitu Panca Jiwa, Panca Bina, Panca Dharma, dan Panca Jangka. Pilar yang keempat merupakan pengejawantahan dari tujuan utama sistem Tarbiyatul Mu'allimin al-Islamiyah yaitu;
Ibadah, semata-mata aktivitas kemasyarakatannya untuk beribadah kepada Allah SWT, Ilmu yang berguna di Masyarakat, Kader Ummat, Dakwah Islamiyah, Cinta Tanah Air dan Berwawasan Nusantara.
Apa Persiapan Guru?